APA AJA SIH FAKTOR FAKTOR QUARTER LIFE CRISIS?

Hilya Sabrina Rahma Nur Asy Syifa’ hilya.sabrina.2301216@students.um.ac.id

Absrtak Quarter Life Crisis (QLC) dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Quarter Life Crisis (QLC) merupakan fenomena yang sering dialami individu di usia 20-an dan 30-an, ditandai dengan kebingungan, ketidakpastian, dan keraguan diri terkait identitas, tujuan hidup, dan masa depan. Artikel ini membahas tentang faktor-faktor yang berkontribusi terhadap QLC, termasuk tekanan sosial, perubahan yang cepat, kurangnya pengalaman hidup, kurangnya dukungan sosial, perfeksionisme, kecemasan dan depresi, dan trauma masa kecil. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu individu dalam mengidentifikasi dan mengatasi tantangan yang mereka hadapi selama periode QLC.

Catatan
Warna ⇒ menjelaskan tema utama

Warna ⇒ menjelaskan kondisi yang sekarang

Warna ⇒ menjelaskan ringkasan tulisan yang kita buat

(RP1) Quarter Life Crisis

Quarter Life Crisis (QLC) merupakan fenomena yang sering dialami individu di usia 20-an dan 30-an, ditandai dengan kebingungan, ketidakpastian, dan keraguan diri terkait identitas, tujuan hidup, dan masa depan. Periode ini diwarnai dengan berbagai pertanyaan dan dilema yang dapat memengaruhi kesehatan mental individu. Memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap QLC menjadi penting untuk membantu individu dalam mengidentifikasi dan mengatasi tantangan yang mereka hadapi. (Febriani & Fikry, 2023) nah, untuk itu mari kita bahas apa saja foktor factor yang bisa menjadikan kamu mengalami Quarter Life Crisis.

(RP2) Kesehatan

Keadaan dimana badan,  jiwa,  dan  social setiap individu merasa bahagia dan Sejahtera yang memungkinkan untuk hidup produktif secara sosial, dan ekonomis. (Pande, 2011)  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Quarter Life Crisis memiliki hubungan yang signifikan dengan gejala depresi dan kecemasan. Individu yang mengalami Quarter Life Crisis lebih rentan untuk melaporkan perasaan tidak bahagia, tidak puas dengan hidup, dan memiliki kekhawatiran tentang masa depan.

Faktor kesehatan fisik dan mental juga berkontribusi terhadap Quarter Life Crisis. Individu dengan kondisi kesehatan kronis atau masalah kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya lebih berisiko mengalami Quarter Life Crisis. Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang tidur, pola makan tidak seimbang, dan penyalahgunaan zat, dapat memperburuk gejala Quarter Life Crisis. (Arnett, 2016)

(RP3) Karir

Suatu rangkaian perilaku dan sikap yang berhubungan dengan pengalaman maupun  aktivitas  kerja  sama  rentang  waktu  pada  kehidupan  seorang  individu serta merupakan rangkaian aktivitas kerja berkelanjutan.

(RP4) Gaya Hidup dan Stress

Gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang tidur, pola makan tidak seimbang, dan penyalahgunaan zat, dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik individu. Hal ini dapat membuat mereka lebih rentan terhadap stres, kecemasan, dan depresi, yang merupakan gejala umum Quarter Life Crisis.

Stres yang berkepanjangan, baik dalam pekerjaan, studi, maupun kehidupan pribadi, dapat menguras energi dan motivasi individu. Hal ini dapat membuat mereka merasa kewalahan, kehilangan arah, dan ragu tentang masa depan. Tekanan untuk memenuhi ekspektasi sosial, seperti mencapai kesuksesan finansial atau menemukan pasangan hidup, dapat further meningkatkan stres dan memperburuk Quarter Life Crisis.

(RP5) Pekerjaan/ Terlalu banyak kerja

Suatu kondisi yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi individu.

(RP6) Rencana dan Waktu   luang. 

Suatu  proses  menentukan  hal-hal  yang  ingin  dicapai  (tujuan)  di  masa depan  serta  menentukan  berbagai  tahapan  yang  diperlukan  untuk  menentukan tujuan tersebut. Waktu   yang   tidak   digunakan   untuk   bekerja,   mencari   nafkah, melaksanakan kewajiban, dan mempertahankan hidup.(Febriani & Fikry, 2023)

(RP7) Kesimpulan

Masa remaja hingga dewasa merupakan periode penuh transisi dan tantangan bagi individu. Beragam situasi tidak menyenangkan dan tidak sesuai harapan dapat memicu Quarter Life Crisis (QLC), sebuah fenomena yang dihadapi banyak individu muda.

Resiliensi, kemampuan individu untuk bangkit dan beradaptasi di masa sulit, menjadi faktor penting dalam menghadapi QLC.(Pidgeon & Keye, 2014). Berdasarkan hasil penelitian dari (Argasiam, 2022)

menemukan bahwa resiliensi dengan quarter life crisismemiliki hubungan yang negatif, yang berarti  semakin  tinggi  resiliensi  maka quarter  life  crisisakan  semakin  rendah,  hal  ini didukung  oleh  (Pidgeon & Keye, 2014) bahwa  resiliensi  adalah  faktor  penting  dalam kehidupan individu (Sallata & Huwae, 2023)

Daftar Pustaka

Argasiam, B. (2022). Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Unika Soegijapranata ditinjau dari Hubungan Keaktifan Mengikuti Organisasi. IMAGE, Query date: 2024-05-18 03:18:17. https://unaki.ac.id/ejournal/index.php/image/article/view/396

Arnett, J. (2016). Does emerging adulthood theory apply across social classes? National data on a persistent question. Emerging adulthood, Query date: 2024-05-17 14:46:30. https://doi.org/10.1177/2167696815613000

Febriani, G., & Fikry, Z. (2023). Gambaran Quarter Life Crisis Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Yang Mengalami Keterlambatan Penyelesaian Masa Kuliah. Innovative: Journal Of Social Science Research, Query date: 2024-05-08 04:18:02. http://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/view/3649

Pande, S. (2011). Quarter Life Crisis effect of Career Self efficacy and Career Anchors on career satisfaction. shodhganga.inflibnet.ac.in. https://shodhganga.inflibnet.ac.in/handle/10603/9099

Pidgeon, A., & Keye, M. (2014). Relationship between resilience, mindfulness, and pyschological well-being in University students. … Journal of Liberal Arts and Social …, Query date: 2024-05-18 02:34:51. https://research.bond.edu.au/en/publications/relationship-between-resilience-mindfulness-and-pyschological-wel

Sallata, J., & Huwae, A. (2023). Resiliensi Dan Quarter Life-Crisis Pada Mahasiswa Tingkat Akhir. Jurnal Cakrawala Ilmiah, Query date: 2024-05-08 12:51:18. https://www.bajangjournal.com/index.php/JCI/article/view/4725

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *