Anggun Oktaviani Andrea Arpis
Anggun.oktaviani.2101216@students.um.ac.id
Kebiasaan konsumtif tidak selalu dianggap sebagai sesuatu yang secara inheren negatif, namun dampaknya dapat bervariasi tergantung pada konteks serta frekuensi penggunaannya. Secara umum, kecenderungan untuk mengkonsumsi secara berlebihan dan tidak terkendali seringkali membawa dampak yang merugikan, baik dari segi finansial maupun lingkungan. Misalnya, kecenderungan untuk belanja impulsif secara berulang kali dapat mengakibatkan masalah keuangan, utang, dan ketidakstabilan ekonomi pribadi. Selain itu, pola konsumsi yang berlebihan juga dapat berkontribusi pada masalah lingkungan, seperti peningkatan produksi limbah dan eksploitasi sumber daya alam yang tidak berkelanjutan.
Namun demikian, dalam beberapa konteks, kebiasaan konsumtif juga dapat memiliki dampak yang bersifat positif, seperti memacu pertumbuhan ekonomi melalui dorongan aktivitas bisnis dan industri. Lebih lanjut, pembelian barang-barang tertentu juga dapat memberikan kepuasan atau meningkatkan kualitas hidup seseorang, terutama apabila dilakukan secara bijaksana dan memberikan nilai tambah yang nyata. Penting untuk dapat membedakan antara konsumsi yang bijaksana dan konsumsi yang berlebihan. Kesadaran akan kebutuhan yang sesungguhnya serta pengeluaran uang yang bijak sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan pribadi dapat membantu menjaga agar kebiasaan konsumtif tidak berlebihan.