Masyitah
masyitah.2301216@students.um.ac.id
Dalam era di mana kecerdasan buatan semakin meresap ke dalam kehidupan sehari-hari, perdebatan tentang dampaknya terhadap kecerdasan manusia semakin intens. Salah satu titik sentral dalam diskusi ini adalah apakah teknologi seperti Gemini AI dapat berpotensi membuat manusia menjadi lebih bodoh. Meskipun Gemini AI menawarkan solusi dan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan, terdapat kekhawatiran bahwa ketergantungan yang berlebihan pada kecerdasan buatan ini dapat mengurangi kemampuan manusia untuk berpikir kritis dan mandiri.
Gemini AI, dengan kemampuannya untuk memprediksi, menyederhanakan, dan mengotomatiskan banyak tugas, dapat mengurangi kebutuhan manusia untuk melatih keterampilan kognitif yang penting seperti analisis mendalam dan penalaran abstrak. Manusia mungkin cenderung mengandalkan Gemini AI untuk memecahkan masalah tanpa mempertimbangkan kerangka berpikir yang lebih luas atau implikasi jangka panjang. Ini dapat mengarah pada pengurangan kebiasaan belajar, penelitian, dan eksplorasi ide secara mendalam, yang pada gilirannya dapat membatasi perkembangan kecerdasan dan kemampuan berpikir manusia. Namun, untuk memastikan bahwa Gemini AI memberikan manfaat maksimal tanpa mengurangi kecerdasan manusia, perlu ada pendekatan bijak dalam mengintegrasikan teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari, dengan fokus pada pengembangan keterampilan berpikir kritis yang tetap relevan.