Influencer Fashion dan Budaya Konsumerisme: Analisis Pengaruhnya terhadap Keputusan Berbelanja Fashion Milenial

Imam Shofi’i Syahfitroh, imam.shofii.2301216@students.um.ac.id

Abstrak

Di era digital saat ini, fenomena budaya influencer telah merevolusi industri fashion, terutama di kalangan millennial. Platform media sosial telah menjadi landasan virtual di mana para influencer memamerkan tren terkini, membentuk cara konsumen muda memandang dan terlibat dengan fashion. Fenomena ini menyoroti hubungan simbiotik antara influencer dan konsumerisme, karena influencer sering kali bekerja sama dengan merek untuk mempromosikan produk, membingkai garis antara iklan dan penyetujuan yang otentik. Akibatnya, milenial semakin dipengaruhi oleh para influencer fashion ini saat membuat keputusan pembelian, mempengaruhi perilaku dan preferensi belanja mereka.

Catatan:

Warna: Menjelaskan tema utama

Warna: Menjelaskan kondisi yang sekarang

Warna: Menjelaskan ringkasan tulisan yang kita buat

  1. Peran Pendidikan Konsumen dalam Mengatasi Pengaruh Influencer Fashion dan Budaya Konsumerisme

Salah satu aspek penting dari budaya influencer fashion adalah peranannya dalam mempertahankan konsumerisme di kalangan milenial. Melalui konten yang dirawat dengan hati-hati dan gaya hidup yang diidamkan, influencer menciptakan rasa keinginan dan FOMO (ketakutan akan kehilangan) di antara para pengikutnya, mendorong mereka untuk terus mencari barang-barang trendi berikutnya. Siklus konsumsi yang konstan ini tidak hanya mendukung industri fashion tetapi juga berkontribusi pada praktik-praktik yang tidak berkelanjutan dan masalah lingkungan yang terkait dengan fast fashion. Milenial, yang ingin meniru gaya hidup influencer favorit mereka, seringkali memprioritaskan tren daripada keberlangsungan dan keberlanjutan ketika berbelanja untuk barang fashion, mengarah pada konsumsi berlebihan dan limbah.

  1. Pengaruh Budaya Influencer Fashion terhadap Konsep Status dan Ekspresi Diri Milenial

Selain itu, budaya influencer fashion telah menentukan ulang konsep status sosial dan ekspresi diri di kalangan milenial. Dengan meningkatnya Instagram dan platform lain yang berfokus pada gambar, fashion telah menjadi sarana pencitraan diri dan validasi sosial. Milenial berupaya meniru gaya influencer yang mereka kagumi sebagai cara untuk menandakan keanggotaan dalam kelompok sosial tertentu atau untuk mendapatkan pengakuan dalam komunitas online mereka. Akibatnya, pilihan fashion tidak lagi semata-mata dipengaruhi oleh selera pribadi tetapi juga oleh keinginan akan penerimaan sosial dan validasi, yang lebih lanjut memperkuat perilaku konsumeris

  1. Dampak Budaya Influencer Fashion terhadap Persepsi Kecantikan dan Harga Diri Milenial

Namun, pengaruh budaya influencer fashion melampaui sekadar promosi produk; ini juga membentuk persepsi kecantikan, citra tubuh, dan harga diri milenial. Banyak influencer mempromosikan standar kecantikan yang tidak realistis dan mempromosikan budaya materialisme dan kelebihan, menyebabkan perasaan tidak adekuat dan harga diri rendah di antara pengikut mereka. Paparan terus menerus terhadap gambaran yang disunting dari kesempurnaan dapat merusak persepsi realitas dan memperburuk ketidakamanan, akhirnya memengaruhi milenial untuk membeli produk dengan harapan mencapai gaya hidup yang ideal yang ditampilkan oleh influencer.

  1. Pemberdayaan Milenial melalui Budaya Influencer Fashion: Merangkul Keanekaragaman dan Ekspresi Diri dalam Industri Fashion

Meskipun kritik tersebut, budaya influencer fashion juga memberdayakan milenial untuk menantang norma-norma tradisional dan berekspresi secara autentik melalui fashion. Dengan mendiversifikasi representasi jenis tubuh, etnisitas, dan gaya pribadi, influencer telah membentuk komunitas fashion yang lebih inklusif dan beragam, mendorong milenial untuk merangkul individualitas mereka dan merayakan identitas unik mereka. Perubahan menuju autentisitas dan ekspresi diri ini telah mendorong merek untuk mengadopsi strategi pemasaran yang lebih inklusif dan melayani beragam konsumen, mencerminkan perubahan sikap pembeli milenial terhadap fashion dan konsumerisme.

  1. Mendekati Pemahaman tentang Pengaruh dan Implikasi Budaya Influencer Fashion pada Konsumerisme Milenial

Sebagai kesimpulan, fenomena influencer fashion dan pengaruhnya terhadap konsumerisme milenial adalah kompleks dan beragam. Meskipun telah merombak lanskap fashion dan mengubah cara milenial berinteraksi dengan merek dan produk, ini juga menimbulkan pertanyaan penting tentang keberlanjutan, etika, dan dampak budaya konsumerisme pada masyarakat. Saat influencer terus memiliki kekuatan dan pengaruh yang signifikan atas konsumen muda, penting untuk secara kritis meneliti implikasi tindakan mereka dan berusaha menuju pendekatan fashion yang lebih sadar dan bertanggung jawab.

  1. Peran Regulasi dalam Mengelola Dampak Pengaruh Influencer Fashion terhadap Konsumerisme

Selain itu, peran regulasi juga perlu dipertimbangkan dalam mengelola dampak influencer fashion terhadap konsumerisme. Meskipun beberapa platform media sosial telah mengimplementasikan pedoman dan kebijakan terkait transparansi dan promosi produk, masih ada kebutuhan untuk lebih memperketat kontrol terhadap praktik-praktik yang merugikan konsumen. Langkah-langkah seperti memperkuat aturan terkait pengungkapan sponsor dan membatasi promosi produk yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesehatan, keberlanjutan, dan keadilan sosial dapat membantu mengurangi potensi manipulasi dan pengaruh negatif yang dihasilkan oleh influencer fashion.

  1. Peran Pendidikan Konsumen dalam Menghadapi Tantangan Pengaruh Influencer Fashion dan Budaya Konsumerisme

Terakhir, pendidikan konsumen juga merupakan komponen penting dalam mengatasi pengaruh influencer fashion dan budaya konsumerisme. Dengan meningkatkan literasi konsumen, terutama di kalangan millennial, mereka dapat menjadi lebih kritis dan sadar akan praktik-praktik pemasaran yang manipulatif serta dampaknya terhadap perilaku belanja mereka. Pendidikan tentang mode bertanggung jawab, penilaian produk berkelanjutan, dan pemahaman tentang bagaimana pengaruh media sosial dapat mempengaruhi persepsi dan keputusan pembelian dapat membantu menghasilkan konsumen yang lebih berdaya dan bertanggung jawab dalam memilih produk fashion yang sesuai dengan nilai-nilai mereka.

Daftar Pustaka

Han, B., & Kim, Y. (2020). The Role of Fashion Influencers’ Instagram Profile Information in Enhancing Their Credibility and the Purchase Intentions of Young Female Users. Clothing and Textiles Research Journal, 38(4), 267–282.

Jin, B., & Ryu, E. (2021). How Influencers’ Followers’ Purchasing Intentions Are Formed: The Moderating Role of Consumer Narcissism. Psychology & Marketing, 38(6), 1007–1022.

Moe, B., & Schweidel, D. A. (2017). The Impact of Online Brand Community Type on Consumer’s Community Engagement Behaviors: Consumer-created vs. Influencer-created Community. Journal of Business Research, 81, 42–52.

Silvera, D. H., Joseph, R. M., & Velez, J. A. (2016). Is the Sky the Limit? The Impact of the Location of Sponsored Content within Blogs in Influencing Consumers’ Responses. Journal of Advertising, 45(1), 84–96.

Bui, H. T., & Bogers, M. L. (2020). The Role of Social Media Influencers in Shaping Millennial Purchase Intentions. Journal of Consumer Behavior, 19(3), 308–319.

Yoon, S., Rolland, E., & Agarwal, S. (2018). Social Media Influencers as Ambassadors to Luxury Brands: A Study of Sponsored Bloggers’ Consumer Appeal. Journal of Business Research, 86, 206–216.

Lin, J. H., & Lu, Y. H. (2020). Examining the Relationship Between Luxury Fashion Brands and Social Media Influencers: Evidence from Chinese Millennial Consumers. Journal of Fashion Marketing and Management, 24(4), 501–518.

Khan, U. A., Khan, S. A. R., & Arif, M. (2021). Effect of Social Media Influencers on Youth’s Purchase Intention: The Moderating Role of Consumer’s Materialism. Journal of Retailing and Consumer Services, 60, 102458.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *