Jeritan Vina: Luka Kekerasan, Bisakah Kita Memulihkan?

Vania Muhtadiah Izzah, vania.muhtadiah.2301216@students.um.ac.id

Ada banyak sekali bentuk kekerasan yang terjadi dalam masyarakat. Mulai dari kekerasan verbal, fisik, seksual, maupun perundungan, yang semuanya ditampilkan dalam film “Vina: Sebelum 7 Hari”. Kekerasan verbal, yang melibatkan serangan kata-kata, merusak kepercayaan diri dan kesehatan psikis korban. Contohnya, dalam film, Vina mengalami kekerasan verbal saat pelaku merendahkannya sebagai bentuk pelampiasan dendam. Kekerasan fisik, lebih mudah dikenali karena melibatkan kontak fisik yang menyakitkan dan penggunaan alat bantu. Misalnya, Vina sempat melakukan kekerasan fisik sebagai bentuk penolakan terhadap Egi, yang kemudian merencanakan pembunuhan balas dendam menggunakan kekerasan fisik ekstrem terhadap korban. Kekerasan seksual juga ditampilkan, mencerminkan realitas menyedihkan dimana perempuan sering menjadi korban. Saat eksekusi, pelaku dan komplotannya melecehkan korban yang dalam kondisi lemah, menunjukkan betapa tidak manusiawinya tindakan tersebut. Perundungan, baik di dunia nyata maupun maya, juga digambarkan dalam film, menunjukkan ketidakadilan dan tekanan psikologis yang dialami korban, seperti yang dialami Vina dari geng motor.

Upaya untuk menangani kekerasan ini penting untuk dipelajari dan diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Kesadaran masyarakat, penegakan hukum, dan dukungan sosial sangatlah penting dalam mencegah dan menanggapi kekerasan. Kita perlu meningkatkan kewaspadaan diri, pendidikan karakter, dan pembinaan pelaku untuk mengurangi insiden kekerasan dan perundungan. Pentingnya melawan perundungan, bahaya geng motor, keselamatan perempuan, penegakan hukum yang tegas, kesadaran masyarakat, dukungan bagi korban, serta solidaritas dan kepedulian bersama, semuanya diangkat dalam film ini untuk menunjukkan betapa mendesaknya isu-isu ini. Kita harus bersatu untuk melawan kekerasan dan menciptakan lingkungan yang aman bagi semua, meningkatkan kewaspadaan, melaporkan aktivitas mencurigakan, dan menyadari bahwa kekerasan hanya akan membawa dampak negatif bagi diri sendiri dan masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *