Agita Khairunnisa @agita.khairunnisa.2301216@students.um.ac.id
Skincare berbahan merkuri tuh kayak bom waktu yang siap meledak kapan aja. Biasanya, orang jadi tergoda pake skincare kayak gitu karena efeknya yang instan, tapi sebenernya bahayanya nggak main-main. Merkuri bisa bikin kerusakan serius buat kulit, bahkan kesehatan kita secara keseluruhan. Sayangnya, masih banyak banget produk kayak gini beredar di Indonesia, entah karena kurangnya regulasi atau mungkin karena adanya permintaan pasar yang tinggi. Kayaknya udah waktunya kita semua sadar sama risiko dan nggak main-main lagi soal pilih skincare, deh.
Alasan kenapa skincare berbahan merkuri masih banyak beredar di Indonesia bisa karena beberapa faktor. Pertama, mungkin karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang bahaya merkuri dalam produk kecantikan. Banyak yang masih percaya mitos bahwa merkuri bisa bikin kulit jadi lebih cerah dan bebas jerawat tanpa ngehargain efek jangka panjangnya. Selain itu, ada juga faktor ekonomi. Produk berbahan merkuri biasanya lebih murah daripada produk yang aman dan teruji secara klinis. Jadi, buat orang-orang yang pengen hasil instan dengan budget terbatas, skincare berbahan merkuri bisa jadi pilihan yang ‘menarik’.
Buat ngadepin masalah ini, penting banget buat pemerintah buat lebih ketat lagi dalam mengawasi produk kecantikan yang beredar di pasaran. Regulasi yang lebih ketat bisa ngurangin risiko produk berbahaya masuk ke tangan konsumen. Selain itu, edukasi juga perlu ditingkatkan, baik buat konsumen maupun para produsen skincare. Masyarakat perlu diberi pemahaman yang jelas tentang bahaya merkuri dalam produk kecantikan, sementara produsen perlu diajak untuk menggunakan bahan-bahan yang aman dan teruji secara ilmiah. Dengan begitu, kita bisa jauh lebih aman dan bijak dalam memilih skincare tanpa harus takut merusak kulit atau kesehatan kita.