Hikma Amelia, hikma.2301216@students.um.ac.id
Abstrak
Nomophobia, atau ketakutan akan kehilangan akses ke smartphone, telah menunjukkan dampak yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan individu. Dalam era digital saat ini, nomophobia, atau ketakutan akan kehilangan akses ke smartphone, telah menjadi isu yang signifikan dalam keseharian individu. Saat ini, banyak individu mengalami stres tinggi, isolasi sosial, masalah fisik, penurunan kinerja akademis, tekanan finansial, dan gangguan pada kemampuan memecahkan masalah akibat nomophobia. Penyadaran dan penanganan kondisi ini menjadi krusial untuk menjaga keseimbangan dan kualitas hidup individu. Langkah-langkah bijak seperti mengatur penggunaan smartphone, menciptakan lingkungan yang sehat, dan meningkatkan kemampuan mandiri, individu dapat mengatasi dampak negatif nomophobia dan memperbaiki kualitas hidup secara menyeluruh.
(RP1) Dampak Psikologis
Nomophobia, atau ketakutan akan kehilangan akses ke smartphone, dapat berdampak pada aspek psikologis individu. Penderitanya cenderung stres tinggi karena kecemasan berlebihan jika terpisah dari ponsel. Kondisi ini dapat mempengaruhi tidur, suasana hati, dan konsentrasi. Selain itu, nomophobia juga meningkatkan kecemasan dan ketegangan emosional, mengganggu keseimbangan emosional. Gejala seperti rasa takut, panik, dan kegelisahan saat tanpa ponsel dapat mengganggu kesejahteraan mental. Jangka panjangnya, kondisi ini dapat memperburuk masalah psikologis seperti gangguan kecemasan dan depresi.
(RP2) Dampak Sosial
Individu yang mengalami nomophobia cenderung menjadi terisolasi secara sosial karena kesulitan untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain tanpa bantuan smartphone. Hal ini dapat menyebabkan penurunan dalam kualitas hubungan interpersonal dan kesempatan untuk membangun jaringan sosial yang sehat. Selain itu, nomophobia juga dapat memengaruhi kemampuan individu untuk berpartisipasi dalam aktivitas sosial dan menghadiri acara secara langsung, karena ketakutan kehilangan akses ke smartphone mereka. Dalam konteks pekerjaan, nomophobia dapat mengganggu kolaborasi tim dan komunikasi efektif antar kolega. Dengan mengurangi interaksi langsung dan mengandalkan komunikasi digital, individu yang mengalami nomophobia dapat kehilangan kemampuan untuk membentuk hubungan yang kuat dan mendukung dalam lingkungan sosial mereka.
(RP3) Dampak Fisik
Pengguna smartphone yang mengalami nomophobia seringkali menghabiskan waktu lama dengan posisi yang tidak benar, seperti membungkuk atau menunduk terus-menerus. Ini dapat menyebabkan nyeri kronis pada leher, bahu, dan punggung. Selain itu, penggunaan berlebihan smartphone juga dapat menyebabkan masalah pada mata, seperti mata kering, kelelahan, dan gangguan penglihatan. Ketergantungan pada smartphone juga mengurangi aktivitas fisik, yang berdampak negatif pada tingkat kebugaran dan kesehatan fisik umum. Dalam jangka panjang, penggunaan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan masalah muskuloskeletal.
(RP4) Dampak Akademis
Nomophobia juga berdampak pada aspek akademis individu. Ketergantungan pada smartphone mengganggu konsentrasi dan fokus saat belajar atau mengerjakan tugas. Ini menurunkan produktivitas dan performa akademis. Nomophobia juga menganggu pola tidur karena ketergantungan pada smartphone sebelum tidur, menyebabkan kelelahan saat belajar. Penggunaan berlebihan mengalihkan perhatian dari materi pelajaran, mempengaruhi pemahaman dan retensi informasi. Dampaknya menghambat perkembangan dan pencapaian akademis. Mengatasi nomophobia dapat dilakukan dengan mengatur penggunaan smartphone secara bijak, menciptakan lingkungan belajar bebas gangguan digital, dan meningkatkan disiplin dalam memprioritaskan tugas akademis tanpa terpengaruh ketakutan kehilangan akses ke smartphone.
(RP5) Dampak Finansial
Nomophobia dapat menyebabkan pengeluaran berlebihan pada teknologi smartphone. Ini terjadi ketika individu yang menderita kondisi ini terus membeli perangkat baru, aksesori tambahan, atau aplikasi berbayar untuk mencari rasa aman dan terhubung terus-menerus. Penggunaan berlebihan ponsel cerdas juga dapat meningkatkan biaya data dan tagihan telepon. Banyak orang menggunakan smartphone tanpa memperhatikan batas data atau paket yang mereka miliki, menyebabkan peningkatan tagihan bulanan dan tekanan finansial. Nomophobia juga dapat mengganggu produktivitas dan kinerja kerja, dampaknya bisa membuat pengguna mengalami gangguan fokus dan kurang efisien dalam menyelesaikan tugas. Penting bagi individu untuk menyadari dampak finansial nomophobia dan menggunakan smartphone secara bijaksana dengan membuat anggaran belanja, membatasi penggunaan data, dan menerapkan kebiasaan kerja yang sehat untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja finansial.
(RP6) Dampak Keterampilan Memecahkan Masalah
Nomophobia telah mengganggu kemampuan individu untuk memecahkan masalah secara efektif. Dampak utamanya adalah gangguan pada kemampuan kognitif yang diperlukan untuk mengatasi tantangan dan menyelesaikan masalah. Ketergantungan yang berlebihan pada smartphone dapat menyebabkan penurunan konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan pemecahan masalah yang efisien. Selain itu, nomophobia juga dapat menghambat kemampuan individu untuk memecahkan masalah secara mandiri. Mereka cenderung mengandalkan pencarian cepat di internet daripada mencari solusi sendiri, yang dapat menghambat perkembangan keterampilan analitis dan kreatif. Penggunaan smartphone yang berlebihan juga dapat mengurangi toleransi terhadap frustrasi dan kesulitan. Individu yang terbiasa dengan solusi instan cenderung kurang sabar dalam menghadapi tantangan yang membutuhkan waktu dan upaya. Oleh karena itu, individu perlu menyadari dampak nomophobia dan mengambil langkah-langkah untuk mengembangkan kemampuan mereka secara mandiri, seperti membatasi penggunaan smartphone, melatih konsentrasi dan daya ingat, serta menghadapi tantangan secara langsung tanpa bantuan teknologi. Dengan cara ini, mereka dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengatasi masalah sehari-hari.
(RP7) Kesimpulan
Dampak nomophobia yang meliputi aspek psikologis, sosial, fisik, akademis, finansial, dan keterampilan memecahkan masalah dapat memberikan tantangan yang signifikan bagi individu. Kecemasan berlebihan, isolasi sosial, masalah fisik, penurunan kinerja akademis, tekanan finansial, dan penurunan keterampilan memecahkan masalah adalah beberapa dampak negatif yang mungkin timbul akibat nomophobia. Penting bagi individu untuk mengenali dan mengatasi kondisi ini dengan bijaksana, seperti mengatur penggunaan smartphone, menciptakan lingkungan yang sehat, memprioritaskan kesehatan fisik dan mental, mengelola keuangan dengan bijak, dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah secara mandiri. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan individu dapat menangani dampak negatif nomophobia dan memperbaiki kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Daftar Pustaka
Asih, A., & Fauziah, N. (2017). HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECEMASAN JAUH DARI SMARTPHONE (NOMOPHOBIA) PADA MAHASISWA JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG. 6(2), 15–20.
Kompasiana.com. (2022, June 27). Dampak Nomophobia terhadap Kehidupan Sosial. KOMPASIANA.
Prastuti, D. B. R. E. (2021). Peran Dimensi Kepribadian terhadap Nomophobia Mahasiswa. 10(5), 9–20.
Nurhasana, L., Ramadhani, E., & Surtiyono, E. (2024). Nomophobia : Dampak Pembelajaran Daring Pada Mahasiswa. Journal on Education, 06(02), 11238–11250.
Memenuhi, U., Memperoleh, P., & Gelar, D. (2024). PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP NOMOPHOBIA DIMEDIASI OLEH SELF-ESTEEM PADA MAHASISWA TESIS.
Asih, A., & Fauziah, N. (2017b). HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECEMASAN JAUH DARI SMARTPHONE (NOMOPHOBIA) PADA MAHASISWA JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG. 6(2), 15–20.