Membangun Fondasi Pendidikan Yang Kreatif dan Inovati Anak Usia Dini di Era Digital 

HUSNA SABRINA PYA ADYAGARINI husna.sabrina.2301216@students.um.ac.id

Abstrak  Membahas pentingnya membangun landasan pendidikan  kreatif dan inovatif bagi anak usia dini di era digital. Jelajahi strategi dan metode yang  membantu anak-anak mengembangkan kreativitas, imajinasi, dan keterampilan abad ke-21  dalam lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung. Kami juga membahas pentingnya peran  orang tua dan pendidik dalam membimbing anak-anak menggunakan teknologi secara bertanggung jawab dan membantu mereka  mencapai potensi maksimal mereka. Era digital membawa peluang dan tantangan baru bagi dunia pendidikan, khususnya pada anak usia dini. Di sisi lain, teknologi digital menyediakan berbagai alat dan sumber daya yang dapat membantu anak  belajar dan berkembang dengan cara yang kreatif dan inovatif. Di sisi lain, terdapat juga kekhawatiran mengenai dampak negatif teknologi terhadap tumbuh kembang anak.

Catatan
Warna ⇒ menjelaskan tema utama

Warna ⇒ menjelaskan kondisi yang sekarang

Warna ⇒ menjelaskan ringkasan tulisan yang kita buat

Pentingnya Kolaborasi antara Orang Tua dan Pendidik

Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan berkesinambungan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, antara lain anak, orang tua, dan pendidik. Kolaborasi antara orang tua dan pendidik merupakan salah satu unsur kunci yang dapat menunjang keberhasilan pendidikan anak. Kolaborasi antara orang tua dan pendidik merupakan salah satu unsur kunci keberhasilan pendidikan anak. Dengan bekerja sama, orang tua dan pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, memotivasi, dan mendukung anak untuk mencapai potensi maksimalnya.

Pengembangan Literasi Bahasa Anak Usia Dini

Mengembangkan kemampuan berbahasa pada anak usia dini yang merupakan salah satu kemampuan yang dibutuhkan pada abad ke-21. Pengajaran keterampilan abad 21 menitikberatkan pada anak usia dini karena  merupakan usia fondasi bagi perkembangan seluruh aspek perkembangan anak. Berkembangnya aspek perkembangan anak  membantu anak memperoleh keterampilan dan keterampilan hidup agar berhasil berinteraksi dengan  lingkungannya. Salah satu aspek perkembangan anak yang bermanfaat dalam interaksi anak  adalah perkembangan bahasa. Metode tinjauan pustaka dipilih dengan tujuan untuk memperoleh gambaran teoritis yang lebih rinci mengenai keterampilan berbahasa pada anak usia dini. Kemampuan berbahasa merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai anak usia dini. Kajian tersebut menemukan bahwa pengertian kemampuan berbahasa, yang secara tradisional diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis, mempengaruhi kerasnya perkembangan belajar membaca dan menulis dengan duduk di meja dan menulis dengan benar. Saat ini, pengertian perkembangan bahasa telah berkembang mencakup keterampilan membaca dan menulis yang disesuaikan dengan perkembangan bahasa anak.

Tantangan Pendidikan Di Era Millenial

Pendidikan tidak hanya ditujukan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang cerdas dan mampu melaksanakan tugasnya, tetapi juga diharapkan dapat mengembangkan sumber daya manusia yang berakhlak mulia. Banyak pekerjaan akan terselamatkan selama milenium ini, dan akan ada peluang dan tantangan yang perlu ditangani dan diselesaikan. Fenomena yang paling umum adalah tren dan ketergantungan terhadap teknologi dan komunikasi. Siswa mulai menghabiskan banyak waktu di ponsel mereka. Setiap generasi unik dalam banyak hal, termasuk preferensi  belajar, kepribadian, nilai kerja, sikap, dan motivasi.  Generasi milenial cenderung lebih menyukai metode pembelajaran yang eksploratif (belajar sambil melakukan), fleksibel, memiliki banyak preferensi pribadi, tidak sabar dan berorientasi pada hasil, serta melakukan banyak tugas (multitasking) dan mudah beradaptasi dengan teknologi dll. mempunyai tipe komunikasi nomaden, menyukai  kolaborasi, mengupayakan gaya hidup seimbang, dan cenderung tidak terlalu suka membaca.

(RP4) Menciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman dan Mendukung

Penyelenggaraan penataan pembelajaran lingkungan hidup merupakan suatu proses pengintegrasian berbagai unsur lingkungan hidup yang dapat diubah sedemikian rupa sehingga secara efektif mendorong pengaruh terhadap perilaku anak dan siswa. Aplikasi ini bertujuan untuk membantu lingkungan yang ada merangsang anak untuk melakukan kegiatan belajar dengan sebaik-baiknya. Salah satu prinsip pendidikan taman kanak-kanak adalah menyediakan lingkungan yang menarik dan nyaman yang mendukung kegiatan belajar anak melalui bermain, dengan mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan.

Partisipasi Orang Tua Dalam Pendidikan 

Di antara berbagai sudut pandang dan teori  mengenai perkembangan anak usia dini, pendidikan dimulai sejak lahirnya seorang bayi. Agar bayi dapat berkembang secara normal dan sehat, ia  harus terpapar dengan orang, lingkungan, suara-suara, benda-benda, serta diajak bercanda dan berbincang. Ketika seorang anak mencapai usia enam tahun, strategi pembelajaran berdasarkan tahun lahirnya membentuk kepribadiannya. Hal ini tentunya juga dipengaruhi oleh cara orang tua beradaptasi dan berperilaku terhadap anak kecil. Perkembangan mental anak yang pesat ini  tidak boleh dianggap remeh. Anak-anak merasa sulit untuk belajar dan mempraktikkan berbagai hal selama tahun-tahun formatif ini. Kebanyakan anak tumbuh dalam berbagai lingkungan yang dapat membentuk pikiran mereka dan memupuk kebutuhan dan harapan mereka.

Konsep Bermain Menumbuhkan Kreatifitas 

Esensi permainan ini banyak dihadirkan oleh tokoh pendidikan dan psikologi.

 Permainan merupakan  fenomena unik yang telah menarik perhatian para pendidik, psikolog, dan  banyak orang selama beberapa dekade. Kami mengundang Anda untuk memperoleh pemahaman lebih dalam mengenai pentingnya bermain dalam konteks perilaku manusia dan peran pentingnya dalam mengembangkan keterampilan dasar dan membentuk perilaku  anak. Seperti anak kecil lainnya, bermain adalah hak asasi manusia. Kegiatan bermain game mempunyai banyak manfaat, salah satunya adalah pengembangan kreativitas.

Keterampilan Pembelajaran Di Abad Ke21

Keterampilan dasar yang pernah ditekankan dalam pendidikan kita adalah  membaca, menulis, dan berhitung. Saat ini, di abad 21, banyak perubahan yang terjadi. Perubahan-perubahan tersebut merupakan dampak dari pesatnya perkembangan teknologi informasi, sehingga pekerja tingkat lanjut sekalipun akan membutuhkan keterampilan dan kemampuan baru. Peserta didik memerlukan keterampilan berpikir kritis untuk  memecahkan masalah yang kompleks melalui pembelajaran yang kreatif dan kolaboratif. Pembelajaran  abad ke-21 berfokus pada membekali siswa dengan empat kompetensi penting yang dikenal sebagai 4C. Diantaranya adalah berpikir kritis atau berpikir kritis, kolaborasi atau kemampuan bekerja sama dengan baik, komunikasi atau kemampuan berkomunikasi, dan kreatifitas atau kreatifitas. Keterampilan Abad  21 mempersiapkan siswa untuk menjadi tenaga kerja yang kompetitif dan menuntut di abad ke-21. Globalisasi, teknologi, dan persaingan internasional menuntut siswa untuk memperoleh tidak hanya  pengetahuan tetapi juga keterampilan yang menjadi dasar pengembangan tenaga kerja berkualitas tinggi. Memperoleh keterampilan dalam berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas meningkatkan kualitas pembelajaran, mendorong keterlibatan siswa, meningkatkan  motivasi siswa, dan merancang kegiatan pembelajaran yang relevan dengan dunia nyata melalui pembelajaran yang berpusat pada siswa. Hal ini dicapai 

Daftar Pustaka

Putra, M. R. S., Musir, A., Azhar, A. N., & Rustini, T. (2023). Meningkatkan Keterlibatan Orang Tua dalam Pendidikan Anak: Pentingnya Komunikasi dan Kolaborasi dalam Pengelolaan Pendidikan. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 5573-5577.

Yulia, R., & Eliza, D. (2021). Pengembangan Literasi Bahasa Anak Usia Dini. Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 53-60.

Faizah, H., & Khobir, A. (2023). Tantangan Pendidikan di Era Millenial. Jurnal Basicedu, 7(4), 2461-2469.

Mardiana, T., & Hartati, A. S. (2022, August). Pengaruh Media Pembelajaran, Fasilitas Belajar dan Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Belajar Selama Pandemi Covid-19. In Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar (Vol. 13, No. 01, pp. 1197-1206).

Supriani, Y., & Arifudin, O. (2023). Partisipasi orang tua dalam pendidikan anak usia dini. Plamboyan Edu, 1(1), 95-105.

Kurnia, R. (2012). Konsepsi Bermain dalam menumbuhkan kreativitas pada anak usia dini. Jurnal Educhild: Pendidikan dan Sosial, 1(1), 77-85.

Mahrunnisya, D. (2023). Keterampilan Pembelajar Di Abad Ke-21. JUPENJI: Jurnal Pendidikan Jompa Indonesia, 2(1), 101-109.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *