Membuka Fakta Tentang Dampaknya Bagi Masyarakat

Diah Mawarni diah.mawarni.2301216@students.um.ac.id

Abstrak Aspek positif yang muncul dari berkembangnya game online, gamer, dan esports juga perlu disoroti. Pandangan buruk tentang game online selalu menjadi hal yang mencirikan hal ini. Padahal jika dikulik lebih dalam dengan mengungkap berbagai fakta yang ada, banyak hal yang mampu kita kelola agar kegemaran ini tidak sia-sia. Kebanyakan orang terlanjur melihat setiap hal buruk tanpa mempertimbangkan hal sebaliknya. Stigma inilah yang perlu diperbaiki kedepannya oleh semua orang yang mulai melek dengan kondisi sekarang ini.

Dampak Positif Esports

Esports telah membuktikan diri sebagai kekuatan positif yang kuat dalam membangun komunitas yang inklusif dan beragam. Melalui turnamen dan kompetisi daring, esports memberikan platform yang luas bagi individu dari berbagai latar belakang untuk mengeksplorasi dan mengasah kemampuan mereka sesuai dengan minatnya (Zhong et al., 2022) . Tak hanya itu, esports juga mendorong pengembangan keterampilan fisik dan mental, seperti latihan kognitif dan responsivitas yang cepat, yang pada gilirannya dapat memberikan stimulasi bagi masyarakat dalam hal kesehatan fisik dan motivasi diri untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Masyarakat yang mengetahui dan menggemari dunia esports cenderung memiliki semangat yang tinggi untuk dapat bersaing di dunia esports secara profesional. Hal inilah mampu menumbuhkan membantu individu dalam menemukan jati dirinya.

Esports sebagai Sarana Edukasi dan Pengembangan Karakter

Esports merupakan sarana edukasi yang efektif dan pengembangan karakter yang signifikan. Dalam dunia esports, pemain tidak hanya belajar tentang strategi permainan dan keterampilan teknis, tetapi juga mengembangkan kemampuan seperti kerja tim, komunikasi, kepemimpinan, dan ketahanan mental (Steinkuehler & Squire, 2024). Permainan-permainan esports sering kali memerlukan pemikiran kritis, pengambilan keputusan cepat, dan kemampuan menyelesaikan masalah, yang semuanya merupakan keterampilan penting yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan kerja. Selain itu, melalui kompetisi dan kolaborasi dengan tim, pemain esports juga belajar mengelola emosi, menerima kegagalan sebagai bagian dari proses belajar, dan mengembangkan semangat sportivitas yang positif. Dengan demikian, esports tidak hanya menjadi arena untuk mengasah keterampilan bermain game, tetapi juga sebagai sarana untuk mendidik dan membentuk karakter individu secara holistik

Peran Esports dalam Mempromosikan Toleransi dan Sportivitas

Esports memiliki peran yang signifikan dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi dan sportivitas di antara para pemain dan penontonnya. Melalui persaingan yang sehat dan kerja sama tim, esports mendorong para pemain untuk menghargai keragaman, menghormati perbedaan, dan belajar bekerja sama meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda. Selain itu, pentingnya etika dan sikap sportif dalam persaingan esports juga mengajarkan pemain untuk mengelola emosi, menerima kemenangan dan kekalahan dengan kepala dingin, serta menghormati lawan sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku. Dengan demikian, esports tidak hanya menjadi wadah untuk kompetisi yang seru, tetapi juga sebagai alat yang efektif dalam mempromosikan sikap toleransi, kerjasama, dan sportivitas di antara komunitasnya (Marsh et al., 2020).

Game Online dan Esports dalam Membantu Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Asing

Game online tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi juga membantu meningkatkan kemampuan berbahasa asing (Fahonah et al., 2023). Hal ini terjadi karena bahasa yang disajikan dalam game seringkali berbahasa inggris. Dalam situasi ini, kemampuan untuk memahami bahasa asing, terutama bahasa Inggris, menjadi kunci sukses. Selain itu pemain, pelatih, dan manajer tim esport perlu mampu berkomunikasi dengan rekan-rekan mereka dari berbagai latar belakang budaya dan bahasa. Ini mendorong mereka untuk belajar dan memperbaiki kemampuan berbahasa asing mereka secara aktif. Bahkan, beberapa tim esport memiliki pelatih khusus untuk membantu meningkatkan kemampuan berbahasa asing pemainnya. Selain itu, dalam kompetisi internasional, pemain esport sering berinteraksi dengan penggemar dan media dari seluruh dunia, yang memperluas lagi kesempatan untuk berlatih bahasa asing mereka. Dengan demikian, esport bukan hanya tentang keterampilan permainan, tetapi juga tentang membuka pintu untuk meningkatkan kemampuan komunikasi lintas budaya dan bahasa bagi para pemainnya (Rahma & Lestari, 2018).

Perannya dalam Meningkatkan Kualitas Otak

Peran gamers dan esports dalam meningkatkan kualitas otak individu melalui persiapan taktik dalam bermain game sangatlah penting dan seringkali diabaikan. Bermain game tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga memerlukan strategi, perencanaan, dan eksekusi taktik yang cermat. Hal ini mendorong pemain untuk melatih kemampuan kognitif mereka seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan yang cepat, dan keterampilan strategis. Misalnya, dalam game strategi atau game MOBA (Multiplayer Online Battle Arena), pemain harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti timing, aliansi, penyerangan, dan pertahanan, yang semuanya memerlukan analisis mendalam dan pemikiran strategis yang matang. Hal ini secara tidak langsung melatih otak mereka untuk berpikir lebih cepat, fleksibel, dan kreatif. Ada pula manfaat jangka panjang dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diperoleh dari bermain game online, seperti meningkatkan kemampuan multitasking, memperbaiki memori, dan memperkuat kemampuan pemecahan masalah.

RP 6 (Pengarunya terhadap budaya yang berkembang dalam masyarakat)

Tidak hanya mempengaruhi kualitas otak, ternyata game juga menjadi medium yang memengaruhi naratif, seni visual, dan musik dalam budaya populer. Gamers dan pemain esports menjadi ikon budaya pop yang mempengaruhi gaya hidup, mode, dan tren di kalangan anak muda. Mereka menjadi sumber inspirasi dan pemersatu komunitas yang memiliki minat serupa. Selain itu, turnamen esport yang besar menarik jutaan penonton dan menampilkan bakat-bakat yang luar biasa dalam bermain game. Hal ini mengubah paradigma tradisional tentang olahraga, menyatukan komunitas global yang menyaksikan dan mendukung tim-tim favorit mereka. Teknologi yang digunakan dalam esports telah memperluas batas-batas komunikasi dan koneksi antarindividu, sementara game juga mulai digunakan dalam pendidikan sebagai metode pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan pemahaman konsep-konsep kompleks.

Sarana Hiburan Paling Fleksibel

Game online, gamers, dan esports telah menjadi sarana hiburan yang paling fleksibel dalam era digital ini. Dibandingkan dengan bentuk hiburan lainnya, seperti film atau musik, game online menawarkan pengalaman yang lebih interaktif dan dapat disesuaikan dengan preferensi individu. Selain itu, fleksibilitas game online juga terlihat dalam cara dan waktu bermainnya. Pemain dapat mengakses game kapan saja dan di mana saja melalui berbagai perangkat seperti PC, konsol game, atau bahkan smartphone. Ini memungkinkan mereka untuk bermain sesuai jadwal dan kebutuhan mereka, tanpa terikat pada waktu atau lokasi tertentu. Kemudian esports juga menambah dimensi fleksibilitas dalam hiburan game. Kompetisi esport tidak hanya dapat dinikmati secara langsung di tempat acara, tetapi juga dapat disaksikan secara online melalui streaming. Hal ini memberikan kesempatan bagi penonton dari seluruh dunia untuk mengikuti kompetisi favorit mereka tanpa harus hadir secara fisik di lokasi acara (Halijah et al., 2023).

Saran

Sebagai generasi yang rentan akan tersebarnya berita bohong, kita perlu melakukan riset yang medalam. Memang banyak hal yang perlu dikoreksi dari berkembangnya game online, profesi gamer, dan esports di Indonesia ini. Namun jangan pernah lupa untuk melek dan menyadari berbagai fakta lain yang melengkapin hal tersebut. Seperti halnya game online, ternyata banyak hal yang bisa dieksplorasi dari hal ini.

Daftar Pustaka

Fahonah, A., Hidayah, E., Maharani, A., & … (2023). Dampak Penggunaan Game Online terhadap Pembelajaran Bahasa Inggris pada Anak Usia 9-10 Tahun di Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah. Jurnal …, Query date: 2024-05-05 17:50:26. https://jurnalilmiah.org/journal/index.php/majemuk/article/view/604

Halijah, H., Satnawati, S., & Ulfa, A. (2023). Dampak Game Online Terhadap Pembelajaran. JURNAL PTI (PENDIDIKAN DAN …, Query date: 2024-05-05 17:54:08. http://jpti-upiyptk.org/ojs/index.php/jpti/article/view/165

Marsh, B., Andre, T., & Payton, S. (2020). Esports on campus: Challenges, considerations, and opportunities. Higher Education Response to …, Query date: 2024-05-05 17:44:38. https://www.igi-global.com/chapter/esports-on-campus/259035

Rahma, A., & Lestari, R. (2018). Interaksi sosial pada remaja kecanduan game online. eprints.ums.ac.id. https://eprints.ums.ac.id/id/eprint/60550

Steinkuehler, C., & Squire, K. (2024). Gaming in educational contexts. Handbook of Educational Psychology, Query date: 2024-05-05 17:43:28. https://doi.org/10.4324/9780429433726-34

Zhong, Y., Guo, K., Su, J., & Chu, S. (2022). The impact of esports participation on the development of 21st century skills in youth: A systematic review. Computers &Education, Query date: 2024-05-05 17:41:08. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0360131522002111

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *