Menavigasi Tren Aesthetic: Menuju Konsumsi Bijak dan Berkelanjutan

Stefanie Nanda Kristanti, stefanie.nanda.2301216@students.um.ac.id

Abstrak

Di era digital, tren aesthetic berkembang pesat, memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk fashion, desain interior, dan gaya hidup. Konsumsi aesthetic yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif, seperti pemborosan, tekanan sosial, dan kerusakan lingkungan. Abstrak ini membahas tentang pentingnya konsumsi aesthetic yang bijak dan berkelanjutan. Konsumsi aesthetic di era digital harus dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab. Dengan mindset dan tindakan yang tepat, kita dapat menikmati estetika tanpa membahayakan lingkungan dan finansial. Konsumsi aesthetic yang bijak dapat menjadi gaya hidup yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan planet kita.

RP1 (Menavigasi Tren Aesthetic)

Era digital diwarnai dengan kemunculan tren aesthetic yang silih berganti. Platform media sosial seperti Instagram dan Pinterest menjadi wadah bagi para kreator konten untuk menampilkan estetika mereka, menginspirasi pengikutnya untuk mengikuti tren, dan mendorong konsumsi produk-produk yang sesuai dengan tren tersebut.

Namun, di balik gemerlapnya tren aesthetic, terdapat potensi bahaya yang perlu diwaspadai. Konsumsi berlebihan dan tidak bertanggung jawab terhadap tren aesthetic dapat berdampak negatif terhadap individu, masyarakat, dan lingkungan.

RP2 (Dampak Negatif Konsumsi Berlebihan)

  • Tekanan Sosial dan Kecemasan

Standar kecantikan dan gaya hidup yang dipaksakan melalui tren aesthetic dapat memicu tekanan sosial dan kecemasan pada individu. Perasaan tidak puas dengan diri sendiri, rasa insecure, dan keinginan untuk mengikuti tren demi mendapatkan validasi dari orang lain dapat berakibat fatal bagi kesehatan mental.

  • Konsumerisme dan Materialisme

Tren aesthetic yang selalu berubah mendorong budaya konsumerisme dan materialisme. Orang-orang terdorong untuk membeli produk-produk baru secara impulsif demi mengikuti tren, tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan finansial mereka. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan sampah, polusi lingkungan, dan eksploitasi sumber daya alam.

  • Kehilangan Identitas dan Kreativitas

Terlalu fokus mengikuti tren aesthetic dapat membuat individu kehilangan identitas dan kreativitas mereka. Mereka terjebak dalam standar kecantikan dan gaya hidup yang seragam, dan tidak berani mengekspresikan diri dengan cara yang unik dan autentik.

RP3 (Menuju Konsumsi Bijak dan Berkelanjutan)

  • Kesadaran Diri dan Penerimaan Diri

Penting untuk menumbuhkan kesadaran diri dan menerima diri apa adanya. Standar kecantikan dan gaya hidup yang dipaksakan melalui tren aesthetic tidak boleh menjadi tolok ukur kebahagiaan dan kesuksesan. Setiap individu memiliki keindahan dan keunikannya sendiri yang perlu dihargai.

  • Konsumsi Sadar dan Berkelanjutan

Memilih untuk membeli produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup, serta mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial dari produk tersebut. Mendukung brand-brand yang memprioritaskan praktik produksi yang berkelanjutan dan etis.

  • Kreativitas dan Ekspresi Diri

Mendorong kreativitas dan ekspresi diri yang autentik. Tidak terpaku pada tren aesthetic yang selalu berubah, dan berani mengekspresikan diri dengan cara yang unik dan sesuai dengan passion pribadi.

RP4 (Tips Menavigasi Tren Aesthetic dengan Bijak)

  • Mengembangkan Estetika Pribadi

Alih-alih mengikuti tren secara membabi buta, penting untuk mengembangkan estetika pribadi yang sesuai dengan nilai, minat, dan gaya hidup Anda. Jelajahi berbagai gaya aesthetic, temukan apa yang Anda sukai, dan ciptakan identitas visual Anda sendiri.

  • Konsumsi Berkelanjutan

Hindari membeli produk hanya karena mengikuti tren. Pertimbangkan kualitas dan ketahanan produk, serta dampak lingkungan dari proses produksinya. Pilihlah produk yang ramah lingkungan dan dibuat dengan bahan-bahan yang berkelanjutan.

  • Mendukung Kreator Lokal

Alih-alih membeli produk dari brand besar yang mengikuti tren global, dukunglah kreator lokal yang memiliki gaya aesthetic unik dan berkelanjutan. Dengan membeli produk lokal, Anda membantu ekonomi lokal dan mendorong kreativitas di komunitas Anda.

  • Kreativitas dan DIY

Gunakan kreativitas Anda untuk menciptakan estetika Anda sendiri. Manfaatkan kembali barang-barang lama, ubahsuai furnitur, atau buat dekorasi rumah DIY. Dengan kreativitas, Anda dapat mengekspresikan gaya aesthetic Anda tanpa harus membeli produk baru.

  • Berpikir Kritis dan Bertanggung Jawab

Selalu kritis terhadap konten aesthetic yang Anda konsumsi. Pertimbangkan pesan yang disampaikan dan dampaknya terhadap Anda dan orang lain. Hindari mengikuti tren yang mempromosikan citra tubuh yang tidak realistis atau gaya hidup yang tidak berkelanjutan.

RP5 (Cara Menavigasi Tren di Era Digital)

Tren datang dan pergi, begitu pula tren aesthetic yang mewabah di media sosial. Meskipun tren bisa menjadi sumber inspirasi dan kreativitas, penting untuk menavigasinya dengan bijak agar terhindar dari konsumerisme dan dampak negatif lainnya. 

Menavigasi tren di era digital bisa menyenangkan dan menginspirasi. Dengan menerapkan cara-cara di atas, Anda dapat menikmati tren tanpa terjebak konsumerisme dan dampak negatif lainnya. Jadilah trend navigator yang bijak, kembangkan estetika pribadi, dan gunakan tren untuk berkreasi secara bertanggung jawab.

RP6 (Cara Menjadi Navigator Tren)

  • Kembangkan Estetika Pribadi

Mengenali diri sendiri, jelajahi berbagai gaya, ciptakan identitas visual, padukan elemen dari berbagai tren atau ciptakan gaya Anda sendiri. 

  • Konsumsi dan Ubah (Consume & Transform)

Jangan hanya “lihat” tapi “lihatlah”, DIY (Do It Yourself), dukung brand lokal.

  • Konsumsi Bijak dan Berkelanjutan

Kualitas vs Tren, dampak lingkungan, dan bijak terhadap iklan

  • Berpikir Kritis dan Bertanggung Jawab

Pesan di balik tren, dampak sosial, tren yang menginspirasi.

RP7 (Manfaat Menavigasi Tren Aesthetic)

Menavigasi tren aesthetic secara bijak di era digital menawarkan berbagai manfaat yang bisa memperkaya hidup Anda. Ini bukan hanya tentang mengikuti tren terbaru, tetapi juga tentang memanfaatkannya untuk keuntungan Anda. 

Menavigasi tren aesthetic secara bijak tidak sekadar mengikuti tren. Ini tentang menggunakan tren sebagai alat untuk meningkatkan kreativitas, memperkaya pengetahuan, terhubung dengan orang lain, dan menjalani hidup yang lebih bermakna. Dengan memanfaatkan tren secara cerdas, Anda dapat menciptakan lingkungan yang indah dan inspiratif di sekitar Anda.

Daftar Pustaka

Sofiana, Yunida. “Memahami Estetika dari Sudut Pandang Desain Interior.” Humaniora Binus, vol. 6, no. 3, 2015, pp. 339-347.

Lufiani, Alvi, et al. “Aesthetics and Functions of Craft Art in Public Art Space.” Harmonia Journal of Arts Research and Education, vol. 17, no. 1, Jun. 2017, pp. 41-47.

Solanki, Vishvesh L. “Investigation of Aesthetic Quality of Product by Applying Golden Ratio.” International Journal of New Technology and Research, vol. 4, no. 4, Apr. 2018.

Jamaludin, Jamaludin, and Anwar Subkiman. “THE AESTHETIC OF MISERY: DESIGN AS AN EXPRESSION OF URBAN SOCIAL ENVIRONMENT, AN INTERPRETATION IN INTERIOR DESIGN.” 1st International Conference on Art, Craft, Culture and Design 2017, Bandung, Indonesia, September 2017. Bandung Institute of Technology, 2017.

Cahyono, Sugiharto A., et al. “Analisis Pengaruh Design Aesthetic User Interface Ios Terhadap Behavior Pengguna Di Surabaya Melalui Intention to Use.” Jurnal Art Nouveau, vol. 4, no. 2, 2015, pp. 45-53.

Novita, Elina, et al. “Analisa Pengaruh Physical Environment Terhadap Minat Beli Konsumen Di Kafe-kafe Di Surabaya.” Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa, vol. 4, no. 2, 2016, pp. 411-423.

Sachari, Agus. “Pergeseran Gaya pada Desain Furnitur Indonesia Abad Ke-20 Studi Mengenai Pemberdayaan Nilai Estetis Menghadapi.” Dimensi Interior, vol. 4, no. 1, Jun. 2006, doi:10.9744/interior.4.1.pp. 9-16.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *