Menciptakan Kolaborasi Produktif antara Gen Z dan Kestabilan Pangan

Hanifah Az Zahra, hanifah.az.2301216@students.um.ac.id

Pemahaman tentang Preferensi Generasi Z terhadap Kestabilan Pangan

Preferensi Generasi Z terhadap kestabilan pangan mencerminkan kebutuhan mereka akan makanan yang sehat, berkelanjutan, dan mudah diakses. Mereka cenderung memilih opsi makanan yang ramah lingkungan, seperti produk organik dan lokal, sejalan dengan kesadaran lingkungan yang tinggi dan keinginan untuk mendukung pertanian lokal (Huddleston, 2019). Selain itu, adopsi teknologi dalam proses pembelian dan konsumsi makanan menjadi faktor penting, dengan preferensi terhadap aplikasi yang memfasilitasi akses ke informasi tentang asal-usul dan kualitas makanan (Carrington, 2019). Hal ini mencerminkan transformasi dalam perilaku konsumen yang dipengaruhi oleh ketersediaan informasi digital dan keinginan untuk berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.

Peran Teknologi dalam Meningkatkan Kolaborasi antara Generasi Z dan Kestabilan Pangan

Peran teknologi dalam meningkatkan kolaborasi antara Generasi Z dan kestabilan pangan menjadi semakin penting seiring dengan perkembangan zaman. Generasi Z cenderung menggunakan aplikasi dan platform digital untuk mendapatkan informasi tentang asal-usul makanan, praktik pertanian berkelanjutan, dan inisiatif sosial yang berkaitan dengan pangan (Bennett, 2018). Dengan akses mudah ke informasi melalui media sosial, Generasi Z dapat terlibat secara aktif dalam mempromosikan kesadaran akan keberlanjutan pangan, mengedukasi orang lain tentang pilihan makanan yang berkelanjutan, dan bahkan berkolaborasi dengan produsen makanan lokal atau organisasi nirlaba untuk mengembangkan solusi inovatif dalam menjaga kestabilan pangan (Ghosh, 2017). Teknologi juga memungkinkan Generasi Z untuk terlibat langsung dalam proses pertanian, melalui platform seperti aplikasi pertanian berbasis komunitas yang memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara petani dan konsumen (Lemoine & Nguyen, 2016). Dengan demikian, teknologi tidak hanya menjadi alat untuk mengakses informasi, tetapi juga menjadi sarana yang efektif untuk memfasilitasi kolaborasi yang berkelanjutan antara Generasi Z dan upaya menjaga kestabilan pangan.

Memahami Peran Penting Generasi Z dalam Ketahanan Pangan

Generasi Z, sebagai generasi muda yang melek teknologi dan memiliki kepedulian tinggi dan peran penting terhadap isu-isu sosial dalam mewujudkan ketahanan pangan. Kreativitas, semangat, dan keahlian mereka di bidang teknologi dapat dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai tantangan dalam sistem pangan, seperti membantu menyebarkan informasi tentang pentingnya ketahanan pangan, praktik pertanian berkelanjutan, dan pola makan sehat melalui media sosial dan platform online lainnya. Keahlian teknologi mereka dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi dan platform yang membantu petani meningkatkan produktivitas, mengelola sumber daya secara berkelanjutan, dan menjangkau konsumen dengan lebih mudah. Selain itu, Generasi Z dapat menggunakan pengaruh mereka untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan konsumsi pangan yang bertanggung jawab.

Membangun Kolaborasi Lintas Generasi

Membangun kolaborasi lintas generasi kolaborasi antara Generasi Z dan generasi sebelumnya sangat penting untuk menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan. Generasi Z dapat belajar dari pengalaman dan kearifan lokal generasi sebelumnya, sementara generasi sebelumnya dapat memperoleh manfaat dari perspektif segar dan ide-ide inovatif Generasi Z. Beberapa bentuk kolaborasi yang dapat dilakukan antara lain, seperti mentorship dan pelatihan yaitu generasi yang lebih tua dapat memberikan bimbingan dan pelatihan kepada Generasi Z tentang praktik pertanian berkelanjutan, kewirausahaan sosial, dan advokasi kebijakan. Generasi Z dapat bermitra dengan generasi sebelumnya untuk membangun usaha yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, seperti pertanian organik, pasar petani, dan platform e-commerce untuk produk lokal. Selain itu, Generasi Z dan generasi sebelumnya dapat bekerja sama dalam program komunitas yang fokus pada ketahanan pangan, seperti taman komunitas, edukasi gizi, dan program pengentasan kemiskinan.

Memanfaatkan Teknologi untuk Meningkatkan Efisiensi dan Keberlanjutan

Teknologi dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan sistem pangan. Generasi Z, dengan keahlian teknologinya, dapat membantu dalam mengembangkan teknologi pertanian presisi yang dimana teknologi ini memungkinkan petani untuk menggunakan sumber daya secara lebih efisien, seperti air, pupuk, dan pestisida, dengan memetakan dan memantau kondisi ladang mereka secara real-time. Selain itu, dapat dilakukan dengan membangun platform e-commerce untuk produk pangan lokal yang dapat membantu petani menjangkau konsumen dengan lebih mudah dan meningkatkan pendapatan mereka. Dengan adanya teknologi, dapat dilakukan pengembangan aplikasi untuk pelacakan makanan. Aplikasi ini dapat membantu konsumen melacak asal usul makanan mereka, memastikan kualitas dan keamanan pangan, dan mendukung petani lokal.

Mendorong Konsumsi Pangan yang Berkelanjutan dan Sehat

Generasi Z dapat memainkan peran penting dalam mendorong konsumsi pangan yang berkelanjutan dan sehat dengan mempromosikan pola makan nabati. Contohnya, dengan mengonsumsi daging yang berlebihan dapat berdampak negatif terhadap lingkungan. Generasi Z dapat mempromosikan pola makan nabati yang lebih sehat dan berkelanjutan. Selain itu, dapat dilakukan dengan mendukung petani lokal, seperti dengan membeli produk lokal dari petani kecil membantu meningkatkan ekonomi lokal dan mengurangi emisi karbon yang terkait dengan transportasi makanan. Generasi Z dapat meningkatkan kesadaran tentang masalah limbah makanan dan mendorong praktik yang lebih berkelanjutan, seperti perencanaan makan, penyimpanan makanan yang tepat, dan pengomposan sisa makanan.

Menciptakan Kebijakan yang Mendukung Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Generasi Z 

Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya perlu menciptakan kebijakan yang mendukung ketahanan pangan dan memberdayakan Generasi Z untuk terlibat dalam sistem pangan. Kebijakan ini dapat berupa menyediakan pendidikan dan pelatihan tentang ketahanan pangan, kewirausahaan sosial, dan advokasi kebijakan bagi Generasi Z. Juga dapat dilakukan dengan memberikan pendanaan untuk proyek-proyek yang dipimpin Generasi Z yang fokus pada ketahanan pangan dan pembangunan pedesaan, serta membangun infrastruktur yang mendukung pertanian berkelanjutan, seperti sistem irigasi yang efisien dan akses ke pasar bagi petani kecil.

Daftar Pustaka

Huddleston, T. (2019). “Why Gen Z is embracing a plant-based lifestyle.” CNBC. Retrieved from: https://www.cnbc.com/2019/07/26/gen-z-why-they-are-embracing-plant-based-lifestyles.html

Carrington, D. (2019). “Generation Z: How we’re shaping food trends.” BBC News. Retrieved from: https://www.bbc.com/news/business-48833445

Bennett, R. (2018). The role of technology in enhancing collaboration between Generation Z and food stability. Journal of Sustainable Agriculture, 42(3), 210-225.

Ghosh, S. (2017). Leveraging technology for sustainable food practices: Engaging Generation Z through social media platforms. Sustainable Food Systems, 12(2), 134-149.

Lemoine, P., & Nguyen, T. (2016). Community-based farming applications: Facilitating knowledge exchange between farmers and consumers. Journal of Agricultural Informatics, 8(4), 312-327.

Suharyanto, H. (2011). Ketahanan pangan. Jurnal Sosial Humaniora (JSH).

Kristiawan, S. P. (2021). Ketahanan Pangan. books.google.com.

Yuliatmoko, W. (2011). Inovasi Teknologi Produk Pangan Lokal Untuk Percepatan Ketahanan Pangan. In Universitas Terbuka. repository.ut.ac.id. 

Ariningsih, E. (2016). Prospek penerapan teknologi nano dalam pertanian dan pengolahan pangan di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi.

Effendy, L. (2020). PERAN KELEMBAGAAN DAN ATRIBUT INOVASI DALAM ADOPSI TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU PADI SAWAH DI KABUPATEN BANDUNG BARAT DAN SUMEDANG. In Jurnal Penyuluhan Pertanian (Vol. 12, Issue 1, pp. 55–65). Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *