Hikma Amelia, hikma.2301216@students.um.ac.id
Abstrak Nomophobia, kecemasan akan kehilangan atau tidak memiliki akses ke smartphone, merupakan masalah yang semakin relevan di era digital. Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, banyak individu mengalami gejala nomophobia seperti stres, kecemasan, dan dampak negatif lainnya. Faktor-faktor seperti kecanduan media sosial, kebiasaan penggunaan smartphone berlebihan, dan tekanan sosial berkontribusi pada timbulnya nomophobia. Dampak nomophobia terhadap kesehatan mental, fisik, dan hubungan sosial dapat signifikan mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi nomophobia dengan mengatur penggunaan smartphone secara bijak, membangun kepercayaan diri, dan mencari bantuan jika diperlukan. Abstrak ini merangkum pentingnya menangani nomophobia untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan hidup di era digital yang penuh tantangan.
(RP1) Definisi Nomophobia
Nomophobia merupakan sebuah fobia di era modern yang mengacu pada kecemasan atau ketakutan sesorang apabila berada jauh atau kehilangan kontak dari smarthphone dan internet. Istilah, nomophobia, adalah singkatan dari no-mobile-phone phobia, dan pertama kali dipelopori sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2008 oleh UK Post Office untuk menyelidiki penderita kecemasan pengguna ponsel. Dengan banyaknya smartphone memfasilitasi hal-hal instan dan memberikan orang dengan akses konstan ke informasi, orang-orang telah banyak menjadi ketergantungan. Berawal dari kecanduan ponsel, nomophobia, atau ketakutan tidak memiliki ponsel, biasanya menyebabkan seseorang menjadi sangat khawatir setiap kali mereka tidak dapat menggunakan atau mengecek ponselnya.
(RP2) Gejala dan Tanda Nomophobia
Tergantung pada pasien, gejala dan tanda nomophobia dapat berbeda. Namun, nomophobia juga dapat menyebabkan gejala fisik seperti sesak napas dan jantung berdebar, serta stres, cemas, dan panik. Mereka juga dapat mengalami gejala emosional seperti panik atau ketakutan ketika tidak memiliki ponsel, kecemasan yang berlebihan ketika diharuskan meletakan ponsel, dan rasa takut, panik, gugup, bingung, dan/atau kecemasan yang berlebihan dan tidak masuk akal saat ponsel hilang. Beberapa orang juga dapat mengalami gejala fisik seperti sakit kepala, sakit perut, atau sakit pada area tubuh lainnya. Tergantung pada seberapa parah kondisi ini, gejala ini dapat berlangsung beberapa menit, beberapa jam, atau bahkan beberapa hari.
(RP3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nomophobia
Salah satu faktor utama yang memengaruhi timbulnya nomophobia adalah kecanduan media sosial. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat membuat seseorang semakin tergantung pada smartphone mereka, sehingga kehilangan akses ke perangkat tersebut dapat menimbulkan kecemasan yang berlebihan. Selain itu, kebiasaan menggunakan smartphone secara berlebihan juga menjadi faktor penting dalam mendorong munculnya nomophobia. Individu yang terbiasa menghabiskan banyak waktu di depan layar smartphone cenderung merasa kehilangan jika tidak dapat menggunakan perangkat tersebut. Tingkat kecemasan juga turut berperan dalam mempengaruhi nomophobia. Individu yang rentan terhadap kecemasan cenderung lebih mudah merasakan ketakutan kehilangan smartphone. Selain itu, faktor internal seperti kurangnya kepercayaan diri dan rasa tidak aman juga dapat memperkuat ketakutan akan kehilangan akses ke smartphone. Terakhir, tekanan sosial dari lingkungan sekitar juga dapat berkontribusi pada timbulnya nomophobia. Dorongan untuk terus terhubung dan terlihat aktif online oleh lingkungan sosial dapat memperkuat ketakutan individu terhadap kehilangan akses smartphone mereka.
(RP4) Dampak Nomophobia Bagi Kehidupan
Nomophobia berdampak besar pada diri seseorang antara lain yaitu menyebabkan masalah kesehatan mental, fisik dan hubungan sosial. Dampak nomophobia dari berbagai aspek antara lain yaitu mengganggu produktivitas kerja karena mudah terganggu dan kehilangan fokus. Tingkat stres yang tinggi dapat terjadi jika dibiarkan, memengaruhi masalah fisik seperti nyeri di leher, siku, dan tangan karena penggunaan ponsel secara terus-menerus, serat tekanan ekonomi akibat penggunaan paket data dan pulsa yang berlebihan serta biaya yang tinggi. Nomophobia dapat menurunkan kualitas hidup, mengganggu kesehatan, dan fungsi organ tubuh. Penting untuk mencari perawatan yang tepat jika mengalami gejala nomophobia agar bisa fokus dan mengembalikan kualitas hidup yang baik.
(RP5) Cara Mengatasi Nomophobia
Nomophobia bisa diatasi dengan cara-cara efektif. Pertama, bijaklah dalam menggunakan ponsel pintar dengan mengatur waktu penggunaannya. Menentukan batasan waktu penggunaan dapat mengurangi ketergantungan berlebihan. Selain itu, penting juga mengenali dan mengatasi kebiasaan penggunaan berlebihan. Memberi waktu istirahat dari layar ponsel dapat mengurangi kecemasan. Selanjutnya, membangun kepercayaan diri lebih kuat dan menjalin hubungan sosial yang kuat dapat mengurangi ketergantungan. Terakhir, jika nomophobia mengganggu kehidupan sehari-hari, mencari bantuan dari ahli kesehatan mental penting dilakukan. Dengan cara ini, diharapkan dapat mengatasi nomophobia dan menjaga keseimbangan penggunaan ponsel pintar.
(RP6) Mengapa Penting Untuk Mengatasi Nomophobia
Mengatasi nomophobia penting karena kondisi ini dapat berdampak pada kualitas hidup dan relasi sosial seseorang. Nomophobia dapat mempengaruhi orang untuk menjadi lebih cemas dan stres, serta dapat mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Dalam beberapa kasus, mengatasi nomophobia dapat membantu orang untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan relasi sosial yang lebih baik. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi nomophobia dengan cara yang efektif dan membantu orang untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
(RP7) Kesimpulan
Nomophobia, atau ketakutan akan kehilangan atau tidak memiliki akses ke smartphone, merupakan masalah yang semakin relevan di era digital ini. Gejala dan tanda nomophobia meliputi stres, kecemasan, dan gejala fisik tertentu yang dapat berdampak pada kesehatan dan hubungan sosial seseorang. Faktor-faktor yang mempengaruhi nomophobia meliputi kecanduan media sosial, kebiasaan penggunaan smartphone berlebihan, tingkat kecemasan individu, serta tekanan sosial dari lingkungan sekitar. Dampak dari nomophobia dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, fisik, dan sosial yang signifikan. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi nomophobia dengan langkah-langkah efektif seperti mengatur waktu penggunaan smartphone, membangun kepercayaan diri, menjaga keseimbangan dalam penggunaan teknologi, dan mencari bantuan jika diperlukan. Mengatasi nomophobia merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan hidup yang lebih baik di era digital ini.
Daftar Pustaka
Firdha Syafana. (2022, August 29). Mengenal Nomophobia, Takut Berlebihan Saat Jauh dari Ponsel. Alodokter.
Yildirim, C., & Correia, A.-P. (2015). Exploring the dimensions of nomophobia: Development and validation of a self-reported questionnaire Redesigning Basic Statistics course for improving student performance and retention. View project Impact of Virtual Reality Mindfulness Training on Anxiety and Affect View project Exploring the dimensions of nomophobia: Development and validation of a self-reported questionnaire. Computers in Human Behavior, 49.
Romadhona, D. M. (2021, June 13). Mengenal Nomophobia, Rasa Takut Berlebihan Ketika Jauh dari Ponsel. Www.orami.co.id.
Syaputra, Y. D. (2023, November 13). Nomophobia (No Mobile Phone Phobia) di UIN Banten | LP2M UIN Banten. LP2M UIN Banten.
Team, S. H. M. (2024, May 3). Rumah sakit dengan pelayanan berkualitas – Siloam Hospitals. Www.siloamhospitals.com.
Kompasiana.com. (2022, June 27). Dampak Nomophobia terhadap Kehidupan Sosial. KOMPASIANA.