Novel BUMI: novel 3 sekawan penuh petualangan

Diva Misgianti

Diva.misgianti.2301216@students.um.ac.id

Abstrak

Novel BUMI, karya Tere Liye, mengisahkan petualangan tiga sekawan, yakni Raib, Ali, dan Seli, dalam serial novel fantasi yang berlatar di dunia paralel. Novel ini menawarkan cerita yang penuh petualangan, dengan tema tentang persahabatan dan keberanian dalam menghadapi tantangan. Kisah di novel BUMI ini dikemas dengan bahasa yang bagus dan realistis dengan kehidupan anak remaja pada umumnya. Dalam novel ini, tiga sekawan tersebut berpetualang melalui berbagai klan, seperti Klan Bulan, Klan Matahari, dan Klan Bintang, dan menghadapi berbagai rintangan serta pertarungan melawan si Tanpa Mahkota. Novel ini juga menampilkan nilai-nilai edukatif dan nilai-nilai budaya yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, seperti hubungan sosial, profesi, dan kriminalitas. Dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan visualisasi tokoh-tokoh yang jelas, novel ini dapat dinikmati oleh pembaca dari berbagai kalangan, termasuk remaja hingga dewasa.

Pengertian novel

Novel adalah karya sastra yang bersifat imajinasi tetapi mengandung prinsip hidup (Pradopo, 2003:61). Fakta sosial, budaya, politik, dan kemanusiaan adalah contoh dari realitas masyarakat. Fakta-fakta ini memiliki nilai, termasuk nilai dalam sejarah (Rokhman, 2008 dan Nurgiantoro, 2012:15). Sebuah novel dibuat setelah fakta-fakta ini dipikirkan dengan teliti. Dalam hal ini, novel merupakan hasil imajinasi pengarang yang realistik, yang berarti memiliki tempat, karakter, dan peristiwa yang benar-benar terjadi dalam kehidupan manusia.

            Menurut Pradopo (dikutip Jabrohim, 2015:69), “karya sastra merupakan suatu struktur yang otonom yang dapat dipahami sebagai suatu kesatuan yang bulat dengan unsur-unsur pembangunnya yang saling berjalinan.”  Dalam karya sastra, integritas elemen adalah kumpulan elemen yang saling terkait, bukan sekadar kumpulan elemen terpisah. Oleh karena itu, jika kita ingin benar-benar memahami karya sastra, kita harus melihatnya dari perspektif penulis dan pembaca saja, bukan dari konteks sejarah atau sosial-budayanya.

Sekilas tentang novel “BUMI”

Novel BUMI pertama kali terbit ditahun 2012, karya fiksi ini ditulis oleh penulis terkenal di Indonesia yang sudah memiliki banyak karya lainnya yaitu Tere Liye. Penerbit novel BUMI ini adalah PT gramedia Pustaka Utama. Novel ini ber genre fantasi dan petualangan. Tokoh utama dalam novel in adalah Raib, seorang remaja putri berusia 15th. Raib hidup bersama dengan kedua orangtuanya. Raib mempunyai 2 ekor kucing si putih dan si hitam. Raib juga bersekolah seperti  remaja  kebanyakan  dan  mempunyai  seorang  teman  dekat  bernama  Seli.  Namun anehnya sesuai dengan namanya, Raib bisa menghilang.

Sudut pandang penulis

Tere Liye berharap melalui karya-karyanya untuk memberi orang pemahaman bahwa hidup tidaklah rumit seperti yang sering dipikirkan orang. Hidup adalah anugerah yang diberikan oleh Tuhan, dan karena itu harus disyukuri. Tema-tema kehidupan nyata sering diangkat dalam tulisan Tere Liye. Namun, Tere Liye memilih genre fantasi yang mengarah pada realisme magis saat menulis seri Bumi atau Dunia Paralel. Saat ini, seri Parallel World terdiri dari sebelas buku: Bumi, Bulan, Matahari, Bintang, Ceros dan Batozar, Komet, Komet Kecil, Selena, Nebula, Lumpu, dan Si Putih. Buku-buku ini masih populer dan disukai oleh remaja. bahwa masyarakat umum mengakui hal itu.  Rasa ingin tahu yang besar terhadap karya penulis lokal dalam genre fantasi disebabkan oleh minat yang kuat yang dimiliki pembaca terhadap genre fantasi. Ratings pembaca yang tinggi untuk serial Dunia Paralel Tere Liye menunjukkan bahwa serial bergenre fantasi ini luar biasa. Buku Dunia Paralel pertama, Bumi, Bulan, dan Matahari, telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Laman Goodreads memberikan penilaian sekitar 4,3/5 untuk serial ini.

Sinopsis Novel BUMI

Novel BUMI menceritakan tentang seorang remaja bernama Raib yang berbeda dari remaja lainnya karena dia memiliki kekuatan yang dapat menghilang dari pandangan orang awam dan dapat menghilangkan hal-hal yang tidak masuk akal. Dia sudah tahu betapa kuat dia sejak kecil, tetapi dia tetap merahasiakannya karena takut akan terkejut. Suatu hari, ia menemukan bahwa dia tidak kuat. Petualangan tiga sekawan Raib, Seli, dan Ali terjadi di dunia paralel di mana tidak hanya bumi memiliki kehidupan, tetapi juga buku matematika Raib memungkinkan mereka untuk melarikan diri ke klan baru, seperti klan bulan, yang penuh dengan petualangan dan sensasi. Petualangan, fantasi, persahabatan, dan aksi adalah tema novel ini.

            Genre fantasi adalah salah satu genre kepenulisan yang mana garis besar ceritanya tidak mungkin terjadi di dunia nyata. Terkadang cerita fantasi ditandai dengan sihir, dunia ajaib, dan makhluk selain manusia, namun perkembangan cerita fantasi semakin meluas dan tidak melulu soal sihir. Karakteristik cerita fantasi yang paling esensial adalah konsep world building rombakan dunia, yang berlatar dalam kurun waktu atau dunia berbeda, baik di Bumi atau dimensi selain Bumi.

Aspek budaya dalam novel BUMI

            Menurut Rachmijati (2013), budaya sedikit banyak mempengaruhi unsur-unsur manusia dalam menjalani kehidupannya, juga termasuk dalam penulisan karya sastra. Hal ini menunjukkan bahwa ada perubahan gaya hidup atau kebudayaan seiring berjalannya waktu. Aspek budaya yang ditemukan dalam novel “Bumi” adalah norma, seperti kewajiban untuk meminta maaf, yang menunjukkan betapa pentingnya perdamaian dan pengampunan dalam masyarakat. Simbol Sejarah dalam novel adalah pengeran tanpa mahkota, yang menunjukkan kehilangan identitas dan status sosial. Pandangan Hidup, yang menunjukkan pentingnya membantu orang lain, menunjukkan nilai-nilai sosial dan kepedulian terhadap orang lain.

Aspek persahabatan di novel BUMI

            Novel BUMI, ditulis oleh Tere Liye, menggambarkan kehidupan sederhana tiga anak kecil yang luar biasa. Dalam novel Bumi, tokoh utamanya, Raib, yang merupakan generasi keturunan murni dari Klan Bulan, melakukan perjalanan ke dunia paralel bersama dua sahabatnya, Seli dan Ali. Seli berasal dari klan Matahari, sementara Ali berasal dari klan Bumi atau Tanah. Sebenarnya, Raib, Seli, dan Ali masih remaja, tetapi semuanya terungkap di awal novel.

Sebagai pembaca saya sangat dimanjakan dengan persahabatan 3 sekawan yang menjadi tokoh utama di novel ini. Mereka dengan kekuatan yang berbeda dengan berani menjelajahi dunia paralel yang terasa asing. Mereka percaya satu sama lain dan saling bergantung satu sama lain disaat keadaan apapun.

Hal menarik dari novel BUMI

            Nilai-nilai yang dimiliki novel dapat beragam, tetapi beberapa yang paling umum adalah nilai estetika dan penekanan pada bahasa yang indah dan struktur cerita. Tere Liye menggambarkan ketidakadilan kehidupan tanpa adab dan jiwa kemanusiaan. Novel ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki kekuatan yang lebih besar daripada orang biasa dapat dengan mudah menyerang atau menganiaya orang yang berada di bawahnya. Ini berarti orang yang lemah harus menuruti perintah dan keinginan orang-orang yang kuat. Dalam hal kekuasaan dan kekuatan, kasta atau golongan sangat berpengaruh. Dengan fenomena seperti itu yang ditampilkan secara tersurat maupun tersirat dalam novel Bumi Tere Liye, ada peluang yang cukup besar untuk studi sosiologi sastra.

Daftar Pustaka

Hernani, Mahmudah, Aswati Asri. 2020. ASPEK BUDAYA DALAM NOVEL ULID KARYA MAHFUD IKHWAN: TINJAUAN POSTMODERNISME JEAN FRANCOIS LYOTARD. NEOLOGIA: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia, (3): hlm. 111-118. DOI:-

Daniel, Ach., Aova, Aulia, Fradita., Muhammad, Yusuf, Mahfudhi,,. Suci, Nurasyifa., ylvia, Siahaan., Eni,,Nurhayati. 2024. Analisis Novel “Bumi” Karya Tere Liye Sosiologi Sastra. Jurnal Sadewa: Publikasi Ilmu Pendidikan, Pembelajaran dan Ilmu Sosial, 2(1): Hal 182-197. DOI: https://doi.org/10.61132/sadewa.v2i1.489

Nurmalayani, Ayu., Burhanuddin., Johan, Mahyudi. 2021. SUBJEK KOLEKTIF NOVEL TENTANG KAMU KARYA TERE LIYE YANG MENCERMINKAN SEJARAH PKI: KAJIAN STRUKTURALISME GENETIK LUCIEN GOLDMANN. Mabasan 15 (2), 201—220 . DOI: https://doi.org/10.26499/mab.v15i2.424

Indah, Hesti, Sari. 2023. Analisis Struktural dan Nilai Moral dalam Cerpen “Rembulan Di Mata Ibu” Karya Asma Nadia. Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya (MORFOLOGI), 1(4): Hal 01-10. DOI: https://doi.org/10.61132/morfologi.v1i6.62

Sundari, Amelia., Abdullah, Hasibuan. 2022. Analisis Gaya Bahasa Dalam Karakter Tokoh Pada Novel Bumi Karya Tere Liye. Journal Ability : Journal of Education and Social Analysis, 3,(1): hal 100-108. DOI:-

Ananda, M. R., & Anggraini, D. (2023). Nilai-Nilai Moral dalam Novel Sagaras Karya Tere Liye dan Implikasinya dalam Pembelajaran Teks Novel. Educaniora: Journal of Education and Humanities, 1(2), 63–76. https://doi.org/10.59687/educaniora.v1i2.33

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *