Tren Barang Aesthetic di Kalangan Anak Muda

Stefanie Nanda Kristanti, stefanie.nanda.2301216@students.um.ac.id

Abstrak

Barang aesthetic atau barang seni adalah produk yang dibuat dengan kreativitas dan inovasi, yang memiliki nilai estetik tinggi dan mengacu pada kebudayaan, kejernihan, dan keindahannya. Banyak anak muda yang menyukai barang aesthetic atau berpakaian yang unik dan menarik di masa sekarang karena beberapa faktor. Pertama, sikap dapat memengaruhi secara positif niat beli suatu merek produk pakaian, terutama jika konsumen memiliki persepsi kualitas yang tinggi. Nilai emosional seringkali dikaitkan dengan estetika, sehingga pelanggan akan semakin tertarik, bahagia, dan berkenan terhadap produk aesthetic. Kedua, peralihan usia dari remaja menuju dewasa (antara 21 – 25 tahun) membuat anak muda lebih nyaman terhadap aktivitas yang akan mereka lakukan, seperti mengerjakan tugas atau hal lainnya. Karena itu, mereka lebih tinggi dalam mengikuti trend di lingkungan masyarakat melalui gaya hidup atau lifestyle. Ketiga, fenomena Korean Wave atau hallyu telah menguasai dunia, dengan budaya pop yang berasal dari negara ginseng. Selain itu, konsumen suka dengan unsur material, gambar, motif, model, dan warna yang bervariasi pada koleksi produk pakaian suatu merk, yang membuatnya terlihat bagus untuk dilihat. Selain itu, pilihan yang semakin variatif dalam pakaian dan kesadaran akan diri sendiri yang tinggi juga membuat anak muda lebih tertarik dengan barang aesthetic. 

Catatan :
Warna ⇒ menjelaskan tema utama

Warna ⇒ menjelaskan kondisi yang sekarang

Warna ⇒ menjelaskan ringkasan tulisan yang kita buat

RP1 (Barang Aesthetic)

Di era digital ini, istilah “aesthetic” atau “estetika” telah menjadi tren populer, terutama di kalangan anak muda. Barang-barang aesthetic, baik fisik maupun digital, menjadi incaran banyak orang karena dianggap indah, menarik, dan mencerminkan gaya hidup kekinian. 

Estetik dalam pengembangan produk merupakan suatu praktik yang mencakup pengembangan, pengujian, dan pengembangan produk yang memiliki nilai estetik tinggi. Dalam pengembangan barang aesthetic, pengertian estetik mengacu pada keindahannya, kejernihannya, dan nilai budaya yang dibawa oleh produk tersebut. Pengembangan produk yang memiliki nilai estetik tinggi mengacu pada pengembangan, pengujian, dan pengembangan produk yang memiliki nilai estetik tinggi. 

Konsep barang aesthetic atau estetika telah menjadi tren yang semakin menonjol, terutama di kalangan anak muda. Berbagai benda, mulai dari perlengkapan keseharian hingga koleksi digital, kini didambakan karena nilai keindahan dan gaya hidup yang diwakilinya. 

RP2 (Anak Muda)

Banyak anak muda yang menyukai barang aesthetic atau berpakaian yang unik dan menarik di masa sekarang karena beberapa faktor. Pertama, sikap dapat memengaruhi secara positif niat beli suatu merek produk pakaian, terutama jika konsumen memiliki persepsi kualitas yang tinggi. Nilai emosional seringkali dikaitkan dengan estetika, sehingga pelanggan akan semakin tertarik, bahagia, dan berkenan terhadap produk aesthetic.

Kedua, peralihan usia dari remaja menuju dewasa (antara 21 – 25 tahun) membuat anak muda lebih nyaman terhadap aktivitas yang akan mereka lakukan, seperti mengerjakan tugas atau hal lainnya. Karena itu, mereka lebih tinggi dalam mengikuti trend di lingkungan masyarakat melalui gaya hidup atau lifestyle.

Ketiga, fenomena Korean Wave atau hallyu telah menguasai dunia, dengan budaya pop yang berasal dari negara ginseng. Selain itu, konsumen suka dengan unsur material, gambar, motif, model, dan warna yang bervariasi pada koleksi produk pakaian suatu merek, yang membuatnya terlihat bagus untuk dilihat. Selain itu, pilihan yang semakin variatif dalam pakaian dan kesadaran akan diri sendiri yang tinggi juga membuat anak muda lebih tertarik dengan barang aesthetic. 

Tren barang aesthetic lebih populer di kalangan anak muda karena kebutuhan mereka untuk mengekspresikan diri, membangun identitas, dan terhubung dengan komunitas. Pengaruh media sosial, faktor psikologis, dan perbedaan generasi juga berperan dalam fenomena ini. Penting untuk diingat bahwa tren aesthetic hanyalah salah satu aspek dari gaya hidup. Orang dewasa dan anak muda sama-sama memiliki nilai dan prioritas mereka sendiri.

RP3 (Faktor Pengaruh Trend Barang Aesthetic pada Masa Kini)

Tren barang aesthetic memiliki pengaruh yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, terutama bagi generasi muda. Tren aesthetic memiliki pengaruh positif dan negatif dalam kehidupan masyarakat. Penting untuk memahami pengaruhnya dan menggunakan barang aesthetic secara bijak dan bertanggung jawab.   Media sosial memegang peranan penting dalam membentuk tren dan mempengaruhi perilaku masyarakat. 

Penting untuk memahami konsep aesthetic secara mendalam dan menggunakannya sebagai sarana untuk mengekspresikan diri secara bijak. Selain itu, penting untuk memiliki kesadaran terhadap dampak negatif yang mungkin timbul dan memprioritaskan kesejahteraan mental dan finansial.

RP4 (Jenis-Jenis Barang Aesthetic)

Tren aesthetic, yang berfokus pada keindahan dan gaya hidup tertentu, telah menjadi fenomena populer, terutama di kalangan anak muda. Barang-barang aesthetic, baik fisik maupun digital, menjadi incaran banyak orang karena dianggap indah, menarik, dan mencerminkan gaya hidup kekinian.

Tren aesthetic telah menjadi fenomena yang populer di kalangan anak muda. Berbagai benda, mulai dari perlengkapan keseharian hingga koleksi digital, kini didambakan karena nilai keindahan dan gaya hidup yang diwakilinya. 

Jenis-jenis barang aesthetic yang diminati anak muda sangat beragam dan terus berkembang seiring dengan tren yang muncul. Penting untuk diingat bahwa aesthetic adalah tentang mengekspresikan diri dengan cara yang kreatif dan unik.

Tren aesthetic memiliki sisi positif dan negatif. Media sosial memegang peranan penting dalam membentuk tren dan mempengaruhi perilaku masyarakat. Penting untuk memahami konsep aesthetic secara mendalam dan menggunakannya sebagai sarana untuk mengekspresikan diri secara bijak. Selain itu, penting untuk memiliki kesadaran terhadap dampak negatif yang mungkin timbul dan memprioritaskan kesejahteraan mental dan finansial.

RP5 (Manfaat Barang Aesthetic)

Tren barang aesthetic, yang menekankan keindahan dan gaya hidup tertentu, telah menjadi fenomena yang populer, terutama di kalangan anak muda. Berbagai benda, mulai dari perlengkapan keseharian hingga koleksi digital, kini didambakan karena nilai estetika dan gaya hidup yang diwakilinya. 

Di balik tren yang menarik ini, terdapat beberapa manfaat positif yang dapat diperoleh dari barang aesthetic yaitu misalnya seperti meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan kreativitas dan ekspresi diri, meningkatkan apresiasi terhadap estetika, membangun komunitas dan koneksi, meningkatkan motivasi dan produktivitas, meningkatkan kualitas hidup dan masih banyak lagi.

Meskipun terdapat banyak manfaat positif dari barang aesthetic, penting untuk menggunakannya secara bijak dan tidak terjebak dalam budaya konsumerisme berlebihan. Memprioritaskan kesehatan mental, finansial, dan nilai-nilai yang positif dalam hidup adalah hal yang lebih penting daripada mengikuti tren semata.

Tren barang aesthetic bukan hanya tentang mengikuti tren terbaru, tetapi juga tentang mengekspresikan diri, meningkatkan rasa percaya diri, dan menciptakan kehidupan yang lebih estetis dan meaningful.

RP6 (Perkembangan Trend Barang Aesthetic Masa Kini)

Tren barang aesthetic, yang fokus pada keindahan dan gaya hidup tertentu, kian berkembang pesat dan terus berevolusi. Tren ini menjadi populer dan kemajuan teknologi serta media sosial turut mempengaruhi perkembangannya.

  • Maraknya platform berbagi foto seperti Instagram dan Pinterest memicu tren berbagi gaya hidup estetis.
  • Konten visual yang menarik dan ditata secara aesthetic mendominasi platform tersebut, mendorong bertambahnya peminat barang aesthetic.
  • Iklan dan influencer marketing turut berperan mempromosikan produk yang dikemas secara aesthetic.
  • Teknologi digital memudahkan produksi dan distribusi barang aesthetic.
  • Desain yang sebelumnya langka dan eksklusif kini bisa dengan mudah direplikasi dan dijual secara massal.
  • Hal ini membuat barang aesthetic lebih mudah dijangkau oleh masyarakat luas.

Perkembangan barang aesthetic sebagai tren masa kini dipengaruhi oleh berbagai faktor, terutama media sosial, teknologi, dan perubahan nilai pada konsumen. Tren ini terus berkembang ke arah yang lebih beragam, inklusif, dan mengedepankan keberlanjutan.

RP7 (Barang Aesthetic dikatakan Baik dalam Sektor Ekonomi?)

Tren barang aesthetic, yang menekankan keindahan dan gaya hidup tertentu, telah menjadi fenomena yang populer, terutama di kalangan anak muda. Dampak ekonomi dari tren ini memiliki dua sisi: positif dan negatif.

Dampak positifnya yaitu, tren aesthetic mendorong permintaan terhadap berbagai produk, mulai dari pakaian, aksesoris, hingga dekorasi rumah, hal ini membuka peluang baru bagi bisnis dan UMKM untuk menciptakan produk aesthetic dan menjangkau target pasar baru. Diversifikasi produk dapat membantu meningkatkan pendapatan dan ketahanan bisnis. 

Kemudian tren aesthetic mendorong para pelaku bisnis untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menghadirkan produk yang unik dan menarik. Persaingan yang ketat di pasar aesthetic memicu pengembangan produk baru dan strategi pemasaran yang kreatif. Hal ini dapat mendorong kemajuan industri dan meningkatkan nilai ekonomi.

Dampak negatifnya yaitu, Tren aesthetic dapat mendorong budaya konsumerisme berlebihan, di mana orang membeli barang hanya untuk mengikuti tren dan bukan karena kebutuhan. Hal ini dapat menyebabkan pemborosan, utang, dan dampak negatif terhadap lingkungan, sehingga penting untuk mendorong konsumsi yang bijak dan bertanggung jawab.

Dampak ekonomi barang aesthetic tidak dapat disimpulkan secara sederhana. Tren ini memiliki sisi positif dan negatif yang perlu dipertimbangkan. Penting untuk mendorong konsumsi yang bijak, bertanggung jawab, dan berkelanjutan agar tren aesthetic dapat memberikan manfaat ekonomi yang optimal bagi semua pihak.

Daftar Pustaka

Sofiana, Yunida. “Memahami Estetika dari Sudut Pandang Desain Interior.” Humaniora Binus, vol. 6, no. 3, 2015, pp. 339-347.

Lufiani, Alvi, et al. “Aesthetics and Functions of Craft Art in Public Art Space.” Harmonia Journal of Arts Research and Education, vol. 17, no. 1, Jun. 2017, pp. 41-47.

Solanki, Vishvesh L. “Investigation of Aesthetic Quality of Product by Applying Golden Ratio.” International Journal of New Technology and Research, vol. 4, no. 4, Apr. 2018.

Jamaludin, Jamaludin, and Anwar Subkiman. “THE AESTHETIC OF MISERY: DESIGN AS AN EXPRESSION OF URBAN SOCIAL ENVIRONMENT, AN INTERPRETATION IN INTERIOR DESIGN.” 1st International Conference on Art, Craft, Culture and Design 2017, Bandung, Indonesia, September 2017. Bandung Institute of Technology, 2017.

Cahyono, Sugiharto A., et al. “Analisis Pengaruh Design Aesthetic User Interface Ios Terhadap Behavior Pengguna Di Surabaya Melalui Intention to Use.” Jurnal Art Nouveau, vol. 4, no. 2, 2015, pp. 45-53.

Novita, Elina, et al. “Analisa Pengaruh Physical Environment Terhadap Minat Beli Konsumen Di Kafe-kafe Di Surabaya.” Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa, vol. 4, no. 2, 2016, pp. 411-423.

Sachari, Agus. “Pergeseran Gaya pada Desain Furnitur Indonesia Abad Ke-20 Studi Mengenai Pemberdayaan Nilai Estetis Menghadapi.” Dimensi Interior, vol. 4, no. 1, Jun. 2006, doi:10.9744/interior.4.1.pp. 9-16.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *