Nadia Imelda Rosalia, nadia.imelda.2301216@students.um.ac.id
Abstrak Tren fashion di kalangan mahasiswa merupakan fenomena yang kompleks dengan berbagai makna dan implikasi. Tren fashion di kalangan mahasiswa bukan hanya tentang penampilan, tetapi juga alat untuk mengekspresikan diri, membangun identitas, mengikuti tren terkini, dan menjalin hubungan sosial. Tren fashion ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk keinginan untuk tampil beda, kemudahan berbelanja online, pengaruh selebriti dan influencer, budaya dan tradisi, serta faktor ekonomi. Fashion juga menjadi alat bagi mahasiswa untuk menunjukkan status sosial dan ekonomi mereka. Penting bagi mahasiswa untuk memahami bagaimana fashion bekerja dan bagaimana mereka dapat menggunakannya untuk mengekspresikan diri dengan cara yang unik dan personal. Mereka juga harus menyadari implikasi sosial dan ekonomi dari tren fashion, dan tidak menyerah pada tekanan kepatuhan untuk mengikuti tren yang tidak sesuai dengan nilai atau kemampuan finansial mereka.
RP1 Pengertian tren fashion di kalangan mahasiswa
Pakaian bukan hanya sekedar penutup tubuh, tapi memiliki fungsi dan makna tertentu bagi para mahasiswa (Nangtjik et al., 2023). Tren fashion di kalangan mahasiswa terus berkembang, mengikuti perubahan zaman dan mencerminkan identitas diri mereka. Bagi mahasiswa, berpakaian bukan hanya untuk tampil menarik, tapi juga untuk mengekspresikan diri dan membangun komunitas. Lebih dari sekedar pakaian, fashion bagi mahasiswa adalah alat untuk menunjukkan jati diri, mengikuti tren terkini, dan menjalin hubungan dengan orang lain yang memiliki minat sama. Intinya, fashion mahasiswa bukan hanya tentang penampilan, tapi juga tentang ekspresi diri, identitas, dan komunitas.
RP2 Implikasi trend fashion mahasiswa pada kehidupan sehari-Hari
Trend fashion mahasiswa tidak hanya mencerminkan gaya individu, tetapi juga merupakan bagian dari dinamika budaya dan sosial yang lebih luas. Dalam kehidupan sehari-hari, trend fashion mahasiswa dapat mempengaruhi cara berpakaian, gaya hidup, dan bahkan keputusan konsumen. Misalnya, trend fashion mahasiswa yang berfokus pada gaya kasual dapat mempengaruhi cara berpakaian mahasiswa dalam kegiatan sehari-hari, seperti kuliah atau beraktivitas di luar kampus. Selain itu, trend fashion mahasiswa juga dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli pakaian dan aksesori yang sesuai dengan tren yang sedang berlangsung (Aji Pratamartatama et al., 2024).
RP3 Empat komponen penting dalam gaya fashion
Fashion bukan hanya tentang mengikuti tren terbaru, tapi juga tentang mengekspresikan diri dengan cara yang unik dan khas. Ada empat komponen penting yang mendasari gaya fashion, (Jamal et al., 2013), yaitu:
- Gaya (Style): Cara seseorang mengekspresikan diri melalui pakaian, musik, seni, dan gaya hidup. Setiap orang memiliki gayanya sendiri yang mencerminkan kepribadian dan preferensinya.
- Perubahan (Change): Fashion selalu berkembang dan berubah. Tren baru terus muncul, dan orang-orang mengadopsi gaya yang berbeda untuk mengikuti perkembangan zaman.
- Penerimaan (Acceptance): Ketika orang-orang menerima dan mengadopsi tren baru serta gaya tertentu. Ini melibatkan keberanian untuk mencoba hal baru dan menerima variasi dalam penampilan.
- Selera (Taste): Kemampuan untuk memahami mana yang bagus dan mana yang tidak. Selera dalam fashion adalah preferensi pribadi seseorang terhadap jenis pakaian, gaya, dan tren tertentu. Selera bisa sangat subjektif dan berbeda antara individu satu dengan yang lain.
Dengan memahami keempat komponen ini, kita dapat lebih memahami bagaimana fashion bekerja dan bagaimana kita dapat menggunakannya untuk mengekspresikan diri dengan cara yang unik dan personal.
RP4 Faktor-faktor yang mempengaruhi trend fashion
Trend fashion mahasiswa terus berkembang dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling terkait. Berikut beberapa poin penting:
- Keinginan untuk Tampil Beda: Mahasiswa ingin mengekspresikan individualitas mereka melalui gaya berpakaian. Hal ini mendorong mereka untuk bereksperimen dengan berbagai gaya dan tren untuk menemukan identitas diri mereka.
- E-commerce: Kemudahan berbelanja online membuat produk fashion semakin mudah diakses oleh mahasiswa. Hal ini mendorong pertumbuhan e-commerce fashion yang signifikan, menjadikannya salah satu kategori produk terlaris (Badan Pusat Statistik, 2020).
- Selebriti dan Influencer: Gaya berpakaian selebriti dan influencer yang dikagumi menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa. Hal ini terutama berlaku bagi idola K-pop dan influencer media sosial yang memiliki banyak pengikut di kalangan mahasiswa.
- Budaya dan Tradisi: Budaya dan tradisi lokal memainkan peran penting dalam tren fashion mahasiswa. Di beberapa daerah, mahasiswa masih mengenakan pakaian adat dalam acara-acara tertentu.
- Faktor Ekonomi: Kondisi keuangan mahasiswa juga mempengaruhi pilihan mereka dalam berpakaian. Mahasiswa dengan anggaran terbatas mungkin lebih memilih pakaian yang murah dan tahan lama, sedangkan mahasiswa dengan anggaran lebih besar mungkin lebih memilih pakaian yang trendy dan bermerek
RP5 Fashion sebagai bentuk identitas diri
Fashion bukan sekadar cara berpakaian, tapi juga alat untuk mengekspresikan diri. Pakaian yang kita pilih mencerminkan identitas, minat, bakat, budaya, dan keyakinan kita. Fashion dapat menjadi alat untuk menunjukkan keanggotaan dalam suatu kelompok, seperti komunitas. Dengan memilih pakaian yang tepat, kita dapat menunjukkan kepada dunia siapa diri kita dan apa yang kita yakini. Fashion bukan hanya tentang penampilan, tapi juga tentang identitas diri. Pilihan gaya berpakaian mencerminkan nilai, keyakinan, dan kepribadian seseorang. Namun, fashion juga bisa menjadi alat untuk mengatasi rasa iri. Dengan meniru gaya orang yang kita kagumi, kita dapat merasa seperti mereka, bahkan mengekspresikan diri sebagai orang yang menarik (Harshbarger, 2014). Pada intinya, pakaian dapat menjadi sarana untuk menunjukkan siapa diri kita dan apa yang kita yakini.
RP6 Fashion sebagai alat untuk mengikuti perkembangan zaman
Industri fashion terus berkembang mengikuti zaman, dan hal ini menarik minat banyak orang, termasuk mahasiswa. Semakin saya tertarik dengan dunia fashion maka saya semakin mengikuti perkembangan model fashion saat ini melalui impulse buying (Umma & Siti Aziza Rahayu, 2020). Mahasiswa yang mengikuti tren fashion terkini tidak hanya mengikuti gaya populer, tetapi juga mengekspresikan identitas dan beradaptasi dengan budaya masa kini. Bagi mereka, fashion menjadi alat untuk menunjukkan individualitas, meningkatkan kepercayaan diri, dan mengikuti perkembangan zaman.
Dengan mengikuti tren fashion, mahasiswa merasa terhubung dengan dunia luar dan menjadi bagian dari masyarakat modern. Industri fashion selalu mengikuti perkembangan zaman dan menarik minat banyak orang, termasuk mahasiswa. Tren fashion tidak hanya tentang mengikuti gaya populer, tetapi juga menjadi alat untuk mengekspresikan identitas dan beradaptasi dengan budaya masa kini. Mahasiswa mengikuti tren fashion untuk menunjukkan individualitas, meningkatkan kepercayaan diri, dan mengikuti perkembangan zaman. Dengan mengikuti tren fashion, mahasiswa merasa terhubung dengan dunia luar dan menjadi bagian dari masyarakat modern.
RP7 Tuntutan zaman dan dampak pada lingkungan
Tuntutan Zaman dan Dampak pada Lingkungan Tuntutan zaman telah meracuni pikiran banyak orang untuk berlomba-lomba menjadi yang paling trendi dan keren. Namun, tahukah kalian bahwa ada banyak limbah pakaian di balik tren fashion glamor yang tidak tertampung jumlahnya? Dalam hal ini, penting bagi kita sebagai mahasiswa atau generasi Gen-Z bijak dalam bertindak terlebih lagi dalam menghabiskan uang. Mengikuti perkembangan trend mode juga penting agar kita tidak tertinggal arus globalisasi dunia, tetapi harus diimbangi dengan kesadaran akan dampak lingkungan dan kesehatan.
Daftar Pustaka
Nangtjik, B. A., Kumbara, A. A. N. A., & Wiasti, N. M. (2023). Tren Fashion Pada Kalangan Generasi-Z Di Kota Denpasar. Jurnal Social Logica, 3(4), 2961–7529.
Jamal, S., Maqbool, D. A., & Zafar, D. S. M. T. (2013). Analysis of fashion product of apparels from Consumer lifestyle perspectives: An empirical study. International Journal of Research in Business and Technology, 3(3).
Badan Pusat Statistik, “Statistik E Commerce 2020”, 2020, pp. 21
Harshbarger, K. (2014). The American. Antioch Review, 72(3), 546–558.
Ummah, N., & Siti Azizah Rahayu. (2020). Fashion Involvement, Shopping Lifestyle dan Pembelian Impulsif Produk Fashion. Jurnal Penelitian Psikologi, 11(1), 33–40.
Sari, I. D., & Patrikha, F. D. (2021). Pengaruh e-gaya hidup, trend fashion, dan customer experience terhadap impulse buying produk fashion konsumen. Akuntabel, 18(4), 683–690.
Azizah Luthfiah Asih. (2022). Trend Mode Menjadi Ajang Adu Outfit MAhasiswa Masa Kini.https://www.uinsaid.ac.id/id/tren-mode-menjadi-ajang-adu-outfit-mahasiswa-masa-kini