JAGOAN GITAR ASAL INGGRIS

Hafizh Athallah Yuffi Ananda, hafizh.athallah.2301216@students.um.ac.id

Muncul di era 1990-an, Britpop membawa angin segar ke ranah musik rock alternatif Inggris. Genre ini kental dengan pengaruh musik era 60-an, khususnya dari band legendaris The Beatles. Para musisi Britpop tak segan mengambil inspirasi dari jagoan gitar saat itu, serta memasukkan unsur glam rock dan punk rock ke dalam komposisi mereka. Namun, ciri khas paling menonjol dari Britpop adalah permainan gitar yang memukau. Gitar menjadi instrumen sentral, didominasi oleh riff dan melodi yang catchy. Tak heran jika para musisi Britpop dikenal dengan kepiawaian mereka dalam memainkan gitar, menghasilkan anthem-anthem rock yang energik dan mudah dicerna.

Era Britpop tak hanya melahirkan band-band ikonik, tapi juga gitaris-gitaris handal yang menjadi tulang punggung musiknya. Berikut beberapa jagoan gitar Britpop yang patut diperhitungkan:

  • Noel Gallagher (Oasis): Sosok di balik riff-riff gitar ikonik Oasis seperti “Wonderwall” dan “Don’t Look Back in Anger”. Gallagher terkenal dengan gaya bermainnya yang sederhana namun penuh power, dan melodi gitarnya yang catchy dan mudah diingat.
  • Johnny Marr (The Smiths, Modest Mouse): Legenda gitar indie rock ini juga memberikan kontribusi besar dalam Britpop. Marr dikenal dengan permainan gitarnya yang melodis dan penuh perasaan, seperti dalam lagu “There Is a Light That Never Goes Out” dan “This Charming Man”.
  • Graham Coxon (Blur): Gitaris Blur ini terkenal dengan gaya bermainnya yang eksperimental dan penuh improvisasi. Coxon sering menggunakan efek gitar dan pedalboard untuk menghasilkan suara yang unik dan inovatif, seperti dalam lagu “Song 2” dan “Country House”.
  • Bernard Butler (Suede): Sosok sentral di balik sound khas Suede yang glamor dan teatrikal. Butler terkenal dengan permainan gitarnya yang elegan dan penuh gaya, serta riff-riff gitarnya yang catchy dan mudah diingat.
  • Tim Wheeler (Catatonia): Gitaris Catatonia ini dikenal dengan gaya bermainnya yang emosional dan penuh distorsi. Wheeler sering menggunakan gitar fuzz dan pedalboard untuk menghasilkan suara yang berat dan penuh energi, seperti dalam lagu “Road Rage” dan “Louder Than War”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *