Menelusuri Luka di Balik Tembok Kokoh  Pesantren

Salsabil Fadhilah Asywaq salsabilfadhilah2003@gmail.com

Di balik tembok kokoh pesantren, tersimpan realitas kelam yang tak jarang luput dari sorotan yaitu kasus perundungan dan senioritas. Fenomena ini bagaikan luka tersembunyi yang menggerogoti nilai-nilai luhur pesantren dan meninggalkan trauma mendalam bagi para korbannya.Perundungan dan senioritas di pesantren dapat berakar dari berbagai faktor, bagaikan benang kusut yang saling terkait. Apa saja sih faktornya? Mari kita ulik bersama faktor terjadinya luka dibalik tembok pesantren. Pertama, karena budaya senioritas yang kental tertanam dalam tradisi pesantren. Sistem hierarki berdasarkan lama tinggal dan tingkatan ilmu ini tak jarang disalahartikan sebagai hak untuk menindas junior. Senioritas yang dibalut dengan kedok pembinaan dan pendewasaan ini membuka celah bagi perundungan untuk terjadi. Kedua, kurangnya pengawasan dan edukasi dari pihak pesantren. Kesibukkan para pengasuh dan minimnya edukasi tentang perundungan dan senioritas memungkinkan terjadinya praktik-praktik ini tanpa terdeteksi. Kurangnya komunikasi terbuka antara santri dan pengasuh pun semakin memperparah situasi, membuat para korban merasa enggan untuk melapor. 

Selain itu, faktor psikologis individu, baik dari pelaku maupun korban. Pelaku perundungan mungkin memiliki trauma masa lalu atau masalah psikologis yang mendorong mereka untuk menindas orang lain. Di sisi lain, korban mungkin memiliki rasa rendah diri atau kurangnya kemampuan untuk membela diri, sehingga mereka menjadi sasaran empuk. Terakhir yaitu pengaruh budaya dan lingkungan sosial. Norma-norma tertentu dalam komunitas pesantren, seperti budaya kekerasan atau maskulinitas beracun, dapat memperkuat perilaku perundungan. Tekanan sosial untuk menyesuaikan diri dan mendapatkan pengakuan dari kelompok senior juga bisa mendorong santri untuk melakukan perundungan. Jadi bagaimana kawan ? Setelah Menelusuri luka di balik tembok kokoh pesantren bukan hanya tentang mengungkap fakta kelam, tetapi juga lebih tau tentang penyebab terjadinya luka kelam dibalik tembok pesantren. Dari faktor penyebab ini kita bisa menemukan solusi untuk mencegahnya seperti upaya kolektif dari berbagai pihak, seperti pesantren, orang tua, dan pemerintah, sangatlah esensial untuk membangun lingkungan pesantren yang aman dan bebas dari perundungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *