Pesantren : Antara Ilmu dan Luka Perundungan

Salsabil Fadhilah Asywaq salsabilfadhilah2003@gmail.com

Di balik tembok kokoh dan lantunan ayat suci, tersimpan realitas kelam yang tak jarang luput dari sorotan publik. Di balik citra pesantren sebagai gudangnya ilmu dan pembinaan moral, tersembunyi luka mendalam akibat perundungan dan senioritas yang sering dialami para santrinya. Perundungan dan senioritas, yang sangat wajar terjadi di lingkungan pesantren bagaikan benalu yang menggerogoti nilai-nilai luhur pesantren, meninggalkan trauma dan luka bagi para korbannya. Bayangkan, di tengah pencarian ilmu dan keimanan, para santri muda ini justru harus menghadapi ketakutan dan intimidasi. Alih-alih fokus menimba ilmu, mereka dihantui rasa cemas dan tertekan akibat perundungan yang mereka alami. Luka fisik, mental, penurunan nilai akademik akibat perundungan ini tak hanya membekas di masa pesantren, tapi juga berpotensi mempengaruhi kehidupan mereka di masa depan.

Perundungan di pesantren bukan hanya tragedi bagi para korbannya, tapi juga mencoreng nama baik pesantren dan mencederai nilai-nilai luhur yang diajarkan di dalamnya dimana pesantren sudah dikenal sebagai tempat mencari ilmu agama dan mendidik moral anak bangsa agar berkarakter dan memiliki pemahaman agama yang kuat. Sudah saatnya pesantren berbenah diri, introspeksi diri, dan mengambil langkah tegas untuk memerangi perundungan di lingkungannya. Mari bersama-sama menciptakan pesantren yang aman, nyaman, dan bebas dari perundungan dan senioritas, di mana para santri dapat fokus menimba ilmu dan menumbuhkan keimanan tanpa rasa takut dan trauma.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *