Menerangi Jalan : Mencari makna aliran Feminisme

Fauziah Nur Aisyah Rosyidah fauziah.nur.2303336@students.um.ac.id

  • Abstrak Makna aliran Feminisme dan berbagai alirannya, serta pandangan agama-agama besar dunia terhadapnya. Masih banyak kesalahpahaman tentang feminisme, dan gerakan ini sering diidentikkan dengan kebencian terhadap laki-laki. Perempuan di seluruh dunia masih menghadapi diskriminasi dan ketidaksetaraan dalam berbagai aspek kehidupan. Feminisme didefinisikan sebagai gerakan yang memperjuangkan kesetaraan hak dan peluang bagi perempuan dan laki-laki. Ada tiga jenis aliran feminisme yang paling dikenal: radikal, liberal, dan Marxis. Islam mengakui kesetaraan hak dan martabat antara laki-laki dan perempuan. Kitab Taurat memiliki pandangan yang kompleks tentang perempuan dan kesetaraan gender. Hinduisme menawarkan perspektif unik tentang feminisme dengan menekankan kesetaraan esensial semua jiwa dan peran penting perempuan dalam teks suci dan tradisi. Ajaran Buddha tentang kesetaraan dan kasih sayang universal mendukung kesetaraan gender. Film Mulan direpresentasikan sebagai film feminis karena menunjukkan karakter perempuan yang berani, pantang menyerah, dan bertanggung jawab.
  • Warna ⇒ menjelaskan tema utama
  • Warna ⇒ menjelaskan kondisi yang sekarang
  • Warna ⇒ menjelaskan ringkasan tulisan yang kita buat
  • RP(1) Pengertian Aliran Feminis

Makna Feminisme ialah gerakan perjuangan kesetaraan bagi hak perempuan dan laki-laki yang berasal dari ketidaksetaraan dalam struktur sosial. Kata “feminism” bermakna “akar” kata “feminim,” yang merujuk pada kata “segala hal yang berkaitan dengan Perempuan”. Istilah ini memberikan benang merah bahwa feminisme selalu berhubungan dengan isu-isu perempuan. Dalam pengertian yang lebih luas, mengacu pada kesadaran dan upaya individu untuk mengatasi berbagai bentuk subordinasi terhadap perempuan. Oleh karena itu, pemahaman tentang Gerakan feminisme ini sangat terkait dengan latar belakang historis yang mempengaruhinya. Kita perlu menyelami sosiohistoris untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang feminisme yang mempengaruhi perkembangannya. Feminisme adalah gerakan yang tumbuh dari keyakinan bahwa perempuan diperlakukan dengan cara diskriminatif oleh suatu sistem penindasan, sehingga perlu dilakukan upaya untuk mengakhiri penindasan ini. Oleh sebab itu, feminisme berusaha untuk menganalisis penyebab-penyebab ketidaksetaraan ini dan berupaya untuk memerdekannya (Adelia, n.d.).

  • RP (2) Jenis-jenis aliran feminis

Jenis-jenis aliran feminis memiliki beberapa jenis dibentuk lewat berbagai latar belakang penindasan yang berbeda dalam lingkup kehidupan sosial Masyarakat. Ada 3 Jenis yang paling dikenal dalam aliran feminisme yakni Radikal, Matriks, Liberal (Hirata, n.d.).

  1. Feminisme Radikal

Feminisme radikal mempermasalahkan cara  menghancurkan patriarki, sistem nilai yang mengakar kuat dan melembaga dalam masyarakat. Strategi feminisme radikal melalui organisasi perempuan yang memiliki otonomi, serta melalui cultural feminism.

2. Feminisme Liberal

Feminisme liberal menganjurkan pelestarian individu manusia, termasuk  nilai otonomi, nilai kesetaraan, dan nilai-nilai moral yang tidak dapat dipaksakan atau indoktrinasi dan bebas mengambil keputusan sendiri. Dasar perjuangan feminis adalah menuntut persamaan kesempatan dan hak  bagi semua individu, termasuk perempuan, berdasarkan kesetaraan eksistensi mereka sebagai makhluk yang rasional dan liberal.

3. Feminisme Marxis 

Perspektif feminisme Marxis, produksi terpadu sudah ada sebelum berkembangnya kapitalisme. Segala kebutuhan manusia dipenuhi oleh seluruh keluarga, termasuk perempuan. Namun sejak berkembangnya kapitalisme, kegiatan produksi dan produksi barang-barang yang memenuhi kebutuhan manusia  beralih dari rumah tangga perorangan ke pabrik.Perempuan tidak lagi berpartisipasi dalam kegiatan produktif. Hal ini mengarah pada pembagian peran berdasarkan gender.  Perempuan bekerja di sektor domestik yang tidak produktif dan tidak mempunyai nilai ekonomi. Kata Kunci : Jenis Feminis, Liberal, Matrices, Radikal

  • RP (3) Pandangan Islam Tentang Feminis

Menurut Asghar Ali Engineer, ada beberapa alasan untuk menunjukkan bahwa posisi laki-laki dan perempuan adalah setara. Al-Qur’an memberikan tempat yang terhormat kepada seluruh manusia baik laki-laki dan perempuan. Yakni, banyak ayat al-Qur’an yang mempertegas hal ini, seperti pernyataan bahwa perbedaan setiap individu adalah ketaqwaannya (QS. al-Hujurat [49]: 13), pahala seseorang tergantung amal baiknya (QS. al-Qur’an membeli prinsip-prinsip kesetaraan laki-laki dan perempuan. Al-Qur’an memberikan bagian waris kepada mereka dari yang sebelumnya tidak, bahkan menjadi harta yang diwariskan (QS. al-Nisa’[4]: 23); membenci tradisi masyarakat Arab saat pewahyuannya yang tidak menghargai kelahiran anak perempuan, atau bahkan membakar mereka hidup-hidup (Daulay, 2018) .

  • RP (4) Pandangan Kitab Taurat Tentang Feminis

Seperti terjadi di dalam Kitab Taurat, harus diakui pula bahwa refl eksi biblis Perjanjian Lama bersifat patriarkal karena budaya yudaistis yang sangat kuat melekat padanya. Dalam refl eksi itu sangat jelas dibagikan pembedaan antara laki-laki dan perempuan. Pewahyuan, yang nampak dalam inkarnasi, dilukiskan secara jelas dalam bahasa laki-laki dengan seluruh terminnya yang bersifat laki-laki. Namun kesadaran akan kondisi riil dari perempuan di dalam Injil dan kesadaran akan pembenaran humanis akan keberadaan perempuan di dalam masyarakat adalah langkah dasar dalam membangun feminisme yang komprehensif, utuh, dan kreatif (Hudianto et al., 2023).

  • RP (5) Pandangan Hindu Tentang Feminis

Agama Hindu, dengan sejarah dan filosofinya yang kaya, menawarkan perspektif unik tentang feminisme. Pandangan Hindu tentang perempuan dan kesetaraan gender tertanam dalam berbagai teks suci, tradisi, dan nilai-nilai budaya.

  1. Kesetaraan Esensial dalam Keilahian:Konsep dasar Hindu tentang Brahman, realitas tertinggi dan tak terhingga, menekankan kesetaraan esensial semua jiwa, tanpa memandang gender. Atman, jiwa individu, dianggap memiliki potensi ilahi yang sama, terlepas dari jenis kelamin.
  2. Dewi-Dewi yang Kuat dan Berpengaruh: Hinduisme memiliki pantheon dewa-dewi yang kaya, dengan banyak dewi yang kuat dan berpengaruh. Dewi-dewi seperti Durga, Lakshmi, Saraswati, dan Kali mewakili berbagai aspek kekuatan feminin, kebijaksanaan, dan kreativitas.
  3. Peran Perempuan dalam Kitab Suci: Kitab suci Hindu, seperti Weda, Upanishad, dan Ramayana, memuat kisah-kisah perempuan kuat dan inspiratif, seperti Sita, Savitri, dan Gargi. Perempuan digambarkan sebagai pembawa kebijaksanaan, pemimpin yang cakap, dan penjaga dharma (kebenaran dan moralitas) (Rahayu et al., 2022).
  • RP (6) Pandangan BudhaTentang Feminis

Agama Buddha, dengan ajarannya tentang kesetaraan dan kasih sayang universal, menawarkan perspektif unik tentang feminisme. Pandangan Buddha tentang perempuan dan kesetaraan gender tertanam dalam berbagai teks suci, tradisi, dan nilai-nilai budaya.

  • Kesetaraan Esensial Semua Makhluk: Ajaran inti Buddha tentang Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Mulia Delapan menekankan kesetaraan esensial semua makhluk, tanpa memandang gender.
  • Peran Perempuan dalam Sangha Buddha: Sangha Buddha, komunitas biksu dan biksuni, didirikan oleh Buddha Gautama dengan prinsip kesetaraan. Biksuni memiliki akses ke semua ajaran Buddha dan memiliki kesempatan untuk mencapai pencerahan sama seperti biksu.
  • Kisah-Kisah Perempuan Inspiratif: Teks-teks suci Buddha, seperti Dhammapada dan Jataka Tales, memuat kisah-kisah perempuan kuat dan inspiratif, seperti Mahapajapati Gotami, Yasodhara, dan Visakha. Perempuan digambarkan sebagai pembawa kebijaksanaan, pemimpin yang cakap, dan penjaga dharma (kebenaran dan moralitas) (Yatno, 2019).
  • RP (7) Feminisme dan Media: Melawan Representasi Gender yang Negatif dalam Film Mulan
  • Pemaknaan pada level realitas menunjukan bahwa film Mulan mengandung nilai-nilai feminism yang direpresentasikan  melalui  kode  penampilan,  kode  lingkungan,  kode perilaku,  kode  dialog,  kode  gerakan,  dan  kode  ekspresi.  Dimana secara  keseluruhan  Hua  Mulan terlihat  memiliki  karakter  pembernai,  pantang  menyerah,  bertanggung  jawab,  memiliki  pembawaan yang tenang dan feminim (Suparman, 2022).
  • Pada level ideologi representasi feminisme dalam film Mulan. Ideologi yang ada dalam film Mulan   nilai feminisme  yang direpresentasikan  dalam film mulan diantaranya feminisme liberal. Jika perempuan diberikan kesempatan yang sama dengan laki-laki maka perempuan dan laki-laki di dalam masyarakat akan  menunjukan  kesetaraan.  Dalam feminisme  radikal  bahwa  pekerjaan  dan  status  di masyarakat    ditentukan    oleh    jenis    kelamin.   

Daftar Pustaka

Adelia, M. P. (n.d.). Analisis Feminisme Terhadap Konsep Keadilan Melalui Filsafat Hukum. Diambil.

Daulay, M. R. (2018). Pandangan Islam Tentang Gender. Jurnal Kajian Gender Dan Anak, 2(1), 41–56.

Hirata, A. (n.d.). REFLEKSI FEMINISME DALAM NOVEL GURU AINI KARYA ANDREA HIRATA.

Hudianto, S., Stevanus, K., & Lie, T. L. (2023). Apologetika Terhadap Pandangan Teologi Feminisme Tentang Otoritas Alkitab. Jurnal Teologi Berita Hidup, 6(1), 205–221.

Suparman, M. D. (2022). Representasi Feminisme Dalam Film Mulan 1998. PENAOQ: Jurnal Sastra, Budaya Dan Pariwisata, 3(1).

Yatno, T. (2019). Implementasi Nilai-Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa Dalam Aspek Spiritual Dan Sosial (Kajian Feminisme Pada Wanita Buddhis Kabupaten Jepara). Jurnal Agama Buddha Dan Ilmu Pengetahuan, 5(1), 23–38.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *