People Pleaser: Hal yang harus di pahami bahwa keduanya memiliki perbedaan

Clarissa Naura Salsabilla clarissa.naura.2301216@students.um.ac.id

Abstrak:Kedua tipe ini tampak mirip namun memiliki motivasi dan pola perilaku yang berbeda. People pleaser didorong oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan dan validasi dari orang lain. Hal ini dapat mengakibatkan eksploitasi, stres, dan ketidakbahagiaan. Di sisi lain, orang yang ramah secara tulus menikmati interaksi dengan orang lain dan membangun hubungan positif. Mereka mampu menegakkan batasan dan mengatakan tidak tanpa merasa bersalah.

RP1 Peduli dan berbuat baik berbeda dengan people pleaser,

Sekilas kedua hal ini tampak serupa, antara people pleaser (menyenangkan orang lain) dengan berbuat baik,  namun yang membuat kedua hal ini berbeda ialah motif dan mungkin terwujud secara berbeda dalam tindakan dan hasil.  Tindakan kepedulian yang sejati didasarkan pada rasa saling menghormati dan pengertian. Sebaliknya, menyenangkan orang lain didasarkan pada keinginan untuk disukai dan melibatkan penekanan emosional. Tindakan kepedulian biasanya :

  • Motivasi untuk membantu: Memiliki kepedulian yang tulus terhadap kesejahteraan orang lain adalah motif utama.
  • Tindakan kebaikan dan kerja sama berasal dari keinginan tulus untuk membantu atau menghibur seseorang.
  • Pahami pentingnya perawatan diri dan pahami bahwa jika Anda mengabaikan kebutuhan Anda sendiri, Anda tidak akan dapat membantu orang lain secara efektif.
  • Saling Menghormati: Tidak mengharapkan imbalan apa pun, namun mereka sering mengembangkan hubungan  saling menghormati dan pengertian.
  • Keseimbangan Emosional: Menjadi perhatian tidak selalu berarti  mengorbankan perasaan atau kesejahteraan Anda.

RP2 Mengapa perempuan lebih cenderung menyenangkan orang lain?,

Alasannya terletak pada peran gender yang sudah tertanam kuat dalam masyarakat dan perempuan harus menyesuaikan diri sejak lama. Perempuan diajarkan untuk penuh perhatian, lebih peduli dan peka terhadap perasaan orang lain. Hal ini dapat membuat mereka lebih mudah merasa gak enakan jika mereka merasa telah melakukan sesuatu yang membuat orang lain tidak senang. Sedangkan laki-laki umumnya memiliki ego dan rasa bangga yang tinggi. Mengakui kesalahan dan merasa gak enakan bisa dianggap sebagai mencoreng ego dan menurunkan harga diri. Selain itu perempuan terbukti memiliki kemampuan berempati yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat sensitivitas terhadap perasaan orang lain, termasuk rasa gak enakan.

RP 3 Memahami People Pleaser dan Manipulator:

People pleaser didorong oleh keinginan genuine untuk disukai dan diterima oleh orang lain. Mereka ingin menciptakan keharmonisan dan menghindari konflik.

Manipulator, di sisi lain, memiliki tujuan tersembunyi untuk mendapatkan keuntungan atau kontrol atas orang lain. Mereka menggunakan berbagai taktik manipulatif, seperti tipu daya, rasa bersalah, dan intimidasi, untuk mencapai tujuan mereka.

RP 4 Motivasi di Balik Tindakan

  • Kebaikan Hati: Orang yang baik hati biasanya membantu orang lain karena keinginan tulus untuk membuat dunia lebih baik, tanpa mengharapkan imbalan.
  • People Pleaser: Orang yang people pleaser cenderung melakukan sesuatu untuk mendapatkan persetujuan, menghindari konflik, atau memenuhi ekspektasi orang lain, sering kali dengan mengorbankan kebutuhan atau keinginan mereka sendiri.

RP 5 Rasa Percaya Diri dan Harga Diri

  • Kebaikan Hati: Orang yang baik hati memiliki rasa percaya diri yang sehat dan tahu kapan harus berdiri untuk diri mereka sendiri. Mereka tidak merasa bersalah ketika menolak sesuatu yang tidak sesuai dengan nilai atau kebutuhan mereka.
  • People Pleaser: Orang yang people pleaser sering mengalami rasa percaya diri rendah dan cenderung mencari validasi dari orang lain. Mereka merasa bersalah atau cemas jika tidak bisa menyenangkan semua orang.

RP 6  Dampak Emosional

  • Kebaikan Hati: Tindakan kebaikan yang tulus biasanya membawa kebahagiaan dan kepuasan emosional. Orang yang baik hati merasa senang bisa membantu orang lain tanpa merasa terbebani.
  • People Pleaser: Perilaku people pleaser dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan kelelahan emosional. Karena selalu berusaha menyenangkan orang lain, mereka mungkin merasa kehilangan jati diri dan bisa berujung pada rasa frustasi atau marah pada diri sendiri.

Daftar Pustaka

Sorina Raluca Băbău. “The Psychology of People-Pleasing – Clear Yo Mind – Medium.” Medium, Clear Yo Mind, 12 Nov. 2021, medium.com/clear-yo-mind/the-psychology-of-people-pleasing-cf9ae3299a15. Accessed 1 Apr. 2024.

Babcock, Jill, and Jill Babcock. “Risks of Being a People Pleaser + How to Speak up and Set Boundaries.” Leaders.com, 22 Aug. 2023, leaders.com/articles/leadership/people-pleaser/. Accessed 1 Apr. 2024.

Fine, M (2013). The need to please: mindfulness skills to gain freedom from people pleasing and approval seeking., New Harbinger Publications

Russell, AW Personal Conflict Style and How We Engage in Conflict Allison Witucki Russell Southern Methodist University.

Watt, L Future-Faking People-Pleasers. louisawatt.com

Taqiyyah, M (2023). Efektivitas Teknik Diskusi Kelompok dalam Mengatasi Sikap People Pleaser pada Remaja (Studi di Link. Cikuasa RW. 01, Kelurahan Gerem, Kecamatan Gerogol …., repository.uinbanten.ac.id.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *