Pesan yang bisa diambil dalam novel BUMI

Diva Misgianti

Diva.misgianti.2301216@students.um.ac.id

Abstrak

Novel “BUMI” karya Tere Liye telah menarik perhatian pecinta buku fiksi dengan beragam elemen yang memikat. Novel karangan Tere Liye ini sangat digemari meskipun sudah lama terbit. Banyak komponen yang menarik dari novel ini, seperti karakter disetiap tokoh yang memberikan warna di buku ini. Tema dan latar belakang yang beda dari yang lain juga menambah daya tarik sendiri. selain itu ada tata gaya kepenulisan yang juga membawa pembaca semakin terhanyut dalam cerita novel BUMI ini. Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam kepada pembaca tentang daya tarik yang tak terbantahkan dari novel “BUMI” dan mengapa karya ini menjadi bacaan yang penting bagi pecinta buku fiksi.

Aspek pendidikan di dalam novel

Karya sastra yang baik, menurut Pradopo (1994:94), adalah yang langsung mengajarkan moralitas dan budi pekerti kepada pembaca. Ini telah menyimpang dari hukum sastra sebagai karya seni dan menjadikan sastra sebagai alat pendidikan langsung. Menurut Sudjiman (1998:53), novel adalah prosa rekaan yang menyuguhkan tokoh dan menggabungkan berbagai peristiwa dan latar secara sistematis. Novel, sebagai karya sastra imajinatif, secara halus menyajikan aspek kemanusiaan yang mendalam. Novel tidak hanya berfungsi sebagai alat hiburan, tetapi juga sebagai jenis seni yang mempelajari dan menyelidiki berbagai aspek kehidupan serta nilai-nilai baik dan buruk, mengajarkan pembaca moralitas.

Novel adalah salah satu jenis karya sastra yang paling banyak menjelaskan prinsip. Nilai menunjukkan hal-hal apa yang harus dihormati dan apa yang harus dikritik, serta perspektif hidup mana yang harus diterima dan ditolak. Menurut Purwaningstyastuti (2014:6), novel menggambarkan nilai-nilai pendidikan sebagai berikut: ketuhanan, moral, sosial, budaya, dan estetika.

pentingnya pesan moral pada novel

Novel sering menunjukkan pandangan hidup pengarang tentang nilai moral. Moral adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, baik dalam ucapan maupun perbuatan bagaimana seseorang bertindak dalam hubungannya dengan Tuhan, dirinya sendiri, dan orang lain (Sobur, 2015:55). Dalam kasus ini, karya sastra tidak hanya memberikan nilai pendidikan, moral, sosial, dan agama kepada pembacanya, tetapi juga memberikan hiburan dan keindahan. Ini karena karya sastra multidimensi dan memiliki dimensi kehidupan. Sebuah karya sastra berisi pandangan hidup pengarang dan nilai-nilai moral. Moral didefinisikan sebagai aturan yang berlaku dalam masyarakat, termasuk perbuatan, ucapan, dan tingkah laku seseorang dalam hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, dan orang lain. Dalam kasus ini, karya sastra, selain memberikan hiburan dan keindahan, juga memberikan nilai moral, sosial, dan religius kepada pembacanya. Ini karena karya sastra memiliki banyak aspek dan relevan dengan kehidupan.

pesan moral dalam novel BUMI

Pesan moral dari novel BUMI ini adalah persahabatan yang tidak pernah putus. Pesan bahwa persahabatan bukan hanya untuk jalan bersama dan bergembira bersama, tetapi persahabatan adalah sebuah ikatan dimana saling support. Tidak meninggalkan sahabat disaat terpuruk mereka, dan menjadi penyemangat saat ada yang sedih. Novel ini juga mengajarkan arti dari berani dan tidak takut dengan resiko yang diambil. Petualangan mereka bisa menjadi pelajaran hidup dimana kita tidak bisa berada di lingkaran yang sama terus menerus, kita harus bisa keluar dari lingkaran dan mengeksplor apa yang kita inginkan. Tokoh Raib, Seli, dan Ali memiliki kekuatan yang tidak semua orang bisa, maka dari itu mereka memberi kita pesan moral dimana menjadi berbeda dengan orang lain bukanlah kutukan, tetapi itu ada kado dari tuhan yang patut kita syukuri dan gunakan demi kebaikan.

Nilai karakter di dalam novel BUMI

Menurut Sutarna (2018: 9-13), ada delapan belas sifat karakter yang harus dimiliki seseorang: a. Religius, b. Jujur, c. Disiplin, d. Kerja keras, e. Kreatif, f. Mandiri, g. Demokratis, h. Rasa ingin tahu, i. Semangat kebangsaan, j. Cinta tanah air, k. Menghargai prestasi, l. Bersahabat dan berkomunikasi, m. Cinta damai, n. Suka membaca, o. Novel BUMI Tere Liye berisi tiga prinsip pendidikan karakter: pendidikan karakter dengan diri sendiri, pendidikan karakter dengan orang lain, dan pendidikan karakter dengan kebangsaan.

Nilai sosial budaya novel

Sastra novel dapat dianggap sebagai bukti nilai-nilai sejarah dan sosial budaya masyarakat dalam hal ini. pendekatan sosiologi sastra yang tidak hanya mengeksplorasi elemen sastra tetapi juga mempertimbangkan pengamanan nilai sosial budaya. Dengan demikian, karya sastra dianggap penting dalam konteks ini karena memiliki nilai-nilai yang terkait langsung dengan kehidupan sosial masyarakat. Ini sejalan dengan Wiyatmi (2013: 9), yang menyatakan bahwa “dari perspektif sosiologi sastra, karya sastra tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang otonom.” Oleh karena itu, keberadaan karya sastra selalu harus dipahami dalam kaitannya dengan aspek kemasyarakatan. Oleh karena itu, sebagai pencipta, pengarang adalah anggota masyarakat, dan karya sastra yang mereka buat adalah produk yang menjembatani hubungan dan keadaan dalam masyarakat. Jadi, dalam sosiologi sastra, sastra dan masyarakat sosial saling berhubungan dan ditulis dengan baik.

Nilai sosial di dalam novel BUMI

Nilai sosial di novel BUMI menyangkut dengan hubungan antara diri sendiri, dengan dibuktikan tokoh utama yang merasakan emosi yang bingung dan bertanya tanya kepada diri sendiri. selain itu ada hubungan dengan orang lain seperti keluarga, tokoh utama Raib sangat dekat dengan ibu dan ayah nya. Hubungan sosial antara pertemanan 3 tokoh utama juga bisa disorot dalam nilai sosial yang ada di novel. Komposisi mereka ber 3 dalam mencari tahu siapa tamus sebenarnya dan bertarung dengan nya menambah menarik nilai sosial di dalam novel BUMI ini.

KESIMPULAN : novel BUMI sebagai teman dikala waktu senggang

Membaca novel selain untuk menambah wawasan dan meningkatkan literasi, membaca novel juga bisa menjadi teman di kala senggang. Disaat tidak ada kegiatan dan kesibukan, membaca novel bisa menjadi saran yang bagus. Dengan tulisan ini semoga lebih banyak orang yang mengetahui novel BUMI ini dan tertarik untuk membacanya. Dengan tulisan ini mungkin bisa menjadi gambaran sebagian besar dari novel BUMI. novel BUMI ini juga menjadi sarana dimana genre novel fantasi juga tak kalah seru dengan genre novel lainnya. Secara keseluruhan, novel BUMI mengajak pembaca untuk berpikir tentang berbagai aspek kehidupan, seperti keberanian, persahabatan, cinta, dan arti hidup. Selain itu, novel ini memberikan kritik terhadap sistem pendidikan dan menekankan pentingnya membaca dan belajar.  

Daftar pustaka

Rizka, Miftahul, Ananda., Dewi, Anggraini. 2023. Nilai-Nilai Moral dalam Novel Sagaras Karya Tere Liye dan Implikasinya dalam Pembelajaran Teks Novel. Journal of Education and Humanities, 1(2): 63-76. DOI:  https://doi.org/10.59687/educaniora.v1i2.33

Safitri Lita. 2022. Analisis Nilai Edukasi dalam Novel Hujan Karya Tere Liye. SCIENTIA: Journal of Multi Disciplinary Sciences, 1(1): 177-34. Doi: –

 Lika Nur Amiira Shasha, fita Fatria. 2023. ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG PADA NOVEL “MATAHARI MINOR” KARYA TERE LIYE. EDUCATE, 2(1): hal 10-19. Doi: –

Harun, A., Triyadi, S., & Muhtarom, I. (2022). Analisis Nilai-Nilai Sosial dalam Novel Ancika Karya Pidi Baiq (Tinjauan Sosiologi Sastra). Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra8(2), 466-474. https://doi.org/10.30605/onoma.v8i2.1778

Ach. Daniel, Aova Aulia Fradita, Muhammad Yusuf Mahfudhi, Suci Nurasyifa, Sylvia Siahaan, & Eni Nurhayati. (2023). Analisis Novel “Bumi” Karya Tere Liye Sosiologi Sastra. Jurnal Sadewa : Publikasi Ilmu Pendidikan, Pembelajaran Dan Ilmu Sosial2(1), 182–197. https://doi.org/10.61132/sadewa.v2i1.489

Safira Marwah, Liliana. 2022. ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL JAJNJI KARYA TERE LIYE. Jurnal cendekia sambas, 1(2): 22-34. Doi: –

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *