Review pada novel BUMI: novel fiksi petualangan

Diva Misgianti

Diva.misgianti.2301216@students.um.ac.id

Abstrak

sebuah novel harus memiliki review agar bisa menambah nilai sebuah karya. Semakin banyak karya tersebut di review orang maka semakin membuat penasaran orang orang. Sekarang review novel sangatlah penting karena untuk pemasaran sebuah karya agar bisa di kenal oleh berbagai kalangan. Novel BUMI karya Tere Liye ini berkisah tentang petualangan 3 sekawan di dunia paralel dengan berbagai tantangan yang seru dan menarik. Setiap karya pastinya tidak ada yang sempurna. Disini kita akan membedah kekurangan dan kelebihan dari novel BUMI.

Alasan penting adanya review novel

Estetika Resepsi adalah bidang sastra yang berkaitan dengan bagaimana pembaca merespon karya sastra. Istilah ini mengacu pada keindahan yang didasarkan pada bagaimana pembaca merespon karya sastra (Pradopo, 1986:182). Studi ini sering disebut sebagai “penerimaan estetik”, yang diterjemahkan sebagai “a” respons sastra, “b” penerimaan estetik (aesthetic of reception), atau “c” penerimaan sastra. Di Indonesia, teori ini lebih dikenal sebagai teori resepsi sastra. Resepsi sastra yang dimaksud adalah bagaimana pembaca mendapatkan makna dari karya sastra yang mereka baca sehingga mereka dapat memberikan reaksi atau tanggapan.

Pembaca melihat dunia melalui tiga kriteria (Segers, 1978:41). Pertama, ditentukan oleh norma yang tertanam dalam teks yang telah dibaca sebelumnya. Kedua, ditentukan oleh perbedaan antara fiksi dan kenyataan, atau bagaimana pembaca memahami karya sastra dari kedua perspektif sastra dan dunia nyata. Tempat yang terbuka dalam karya sastra tidak hanya membuka horizon harapan, tetapi juga memberi pembaca berbagai tanggapan. Ini karena ada banyak cara berbeda untuk menafsirkan karya sastra.

Unsur intrinsik

Menurut Kosasih (2012), unsur intrinsik juga disebut sebagai struktur cerita. Unsur intrinsik mencakup elemen yang ada dalam karya sastra, seperti penokohan, tema, alur, setting, sudut pandang, dan amanat. Di sisi lain, unsur ekstrinsik mencakup elemen yang ada di luar karya sastra, seperti faktor sosial, ekonomi, politik, agama, dan pendidikan, antara lain.

Tema: petualangan, fantasi, pertemanan, aksi

Tokoh: Raib (tokoh utama), Seli (tokoh pendamping), Ali (tokoh pendamping), Miss Selena (tokoh pendamping), Tamus (tokoh antagonis), Ilo (sampingan), vey (sampingan), dan tokoh sampingan lainnya.

Latar:

  • latar tempat: sekolah, rumah, lapangan basket sekolah, rumah Ilo, perpustakaan klan bulan, kereta bawah tanah klan bulan.
  • Latar waktu: pagi, siang, sore, dan malam.
  • Latar suasana: gembira, takut, menegangkan, mengharukan.

Alur: maju

Sudut Pandang: orang pertama (Raib)

Amanat: novel ini memiliki amanat agar setia akan persahabatan dan saling membantu dengan teman. Novel ini juga memiliki amanat agar berani untuk berpetualangan dan keluar dari zona aman kita. Novel ini juga mengajarkan untuk melawan kejahatan dan melindungi orang tersayang dari kejahatan.

Unsur ekstrinsik

Yang dimaksud dengan segi ekstrinsik karya sastra adalah hal-hal yang berada di luar struktur karya sastra, namun amat mempengaruhi karya sastra tersebut. Misalnya faktor-faktor sosial politik saat sastra itu diciptakan, faktor ekonomi, faktor latar belakang kehidupan pengarang, faktor ilmu jiwa, dan sebagainya(Liberatus Tengsoe Tjahjono,1988:45).

Novel BUMI memiliki nilai persahabatan yang sangat kental. Persahabatan Raib, Seli, dan Ali dalam berpetualangan tanpa egois dan meninggalkan teman sangatlah menyentuh para pembaca. Mereka memecahkan masalah dengan berani dan bersama sama. Dari pandangan pengarang novel ini ditulis dengan menggunakan pandangan orang pertama yaitu pandangan tokoh Raib.

Bahasa di dalam novel BUMI

              Gaya bahasa adalah cara unik untuk menyampaikan pikiran dan perasaan, pemanfaatan kekayaan bahasa, penggunaan ragam tertentu untuk mencapai efek tertentu, dan keseluruhan karakteristik bahasa sekelompok penulis. Di novel bumi ini penulis menggunakan bahasa formal dan sedikit baku dari novel fiksi remaja lainnya. Penggunaan bahasa yang rinci dan jelas, membuat pembaca seperti dimanja dengan perpaduan bahasanya.

Keutamaan aspek sosial di novel BUMI

Nilai  sosial  merupakan  nilai  yang  sangat  penting  dalam  kehidupan  manusia,  selain  itu  nilai sosial juga sering kali ada dikehidupan sehari-hari. sosial sangat membantu manusia dalam melengkapi hidup yang saling berdampingan ini. Karena nilai sosial ini digunakan manusia sebagai standarhidup bertingkah laku di lingkungan masyarakat(Astuti & Arifin, 2021).

kelebihan novel BUMI

Kelebihan novel BUMI ini tergambar pada kepenulisan alur yang sangat rinci dan jelas, membuat pembaca larut dengan alur yang disajikan. Penggambaran tokoh juga sangat rinci dan jelas. Sebagai novel fantasi pasti sangat sulit jika tidak ada penjelasan yang sangat masuk akal, tetapi novel BUMI ini memiliki alur yang mudah dipahami. Karakter Raib, Seli, dan Ali juga digambarkan dengan kekurangan dan kelebihannya masing masing, membuatnya sangat manusiawi dan dapat dinalar oleh pembaca . novel ini juga dikemas dengan humor, petualangan, ketegangan yang bisa membuat pembaca menikmati novel. Bagi saya sendiri novel BUMI ini bagus untuk pecinta novel fantasi, karena mereka akan dimanja dengan gambaran dari tulisan yang sangat indah dan mendetail. Penulis juga sangat pintar dalam membuat klimaks dari novel. 

Kekurangan novel BUMI

Semestinya sebuah karya tidak ada yang yang sempurna. Novel BUMI juga memiliki kekurangan yang ada. Menurut saya kekurangan dari novel ini adalah sebagian kata yang kadang kurang bisa dipahami oleh pembaca. Sebagian pembaca yang menyukai penggambaran yang singkat dan jelas mungkin kurang menyukai novel BUMI ini. Alur yang agak lambat juga membuat novel ini kadang menjadi bosan saat membacanya. Kata yang digunakan di dalam novel adalah semi formal yang membuat nya agak kurang santai. 

Daftar pustaka


Permana, Andi., Lia, Juwita., Ai, Siti, Zenab. 2019. ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL “MENGGAPAI MATAHARI” KARYA DERMAWAN WIBISONO. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 2 (1). DOI: https://doi.org/10.26499/mab.v15i2.424

Nurhasanah, Elin. 2018. ANALISIS UNSUR EKSTRINSIK NOVEL “MERRY RIANA-MIMPI SEJUTA DOLAR’’ KARYA ALBERTHIENE ENDAH DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya, 11(1)hlm: 23-26.  DOI: https://doi.org/10.55222/metamorfosis.v11i1.26

Wachid, Abdul., Sri, Utami, Iwan, Sugianto. 2023. NILAI SOSIAL DAN ESTETIKA DALAM NOVEL 5 CMKARYA DONNY DHIRGANTORO. Jurnal pendidikan, bahasa, dan sastra, 11(1). DOI: https://doi.org/10.25299/geram.2023.vol11(1).12776

Dia, E. E. ., & Diaz, D. E. N. . (2021). Analisis Relaksi Makna Yang Terdapat Dalam Novel “Hujan” Karya Tere Liye. Jurnal Pendidikan Tambusai5(3), 8014–8029. https://doi.org/10.31004/jptam.v5i3.2294

Daniel, Ach., Aova, Aulia, Fradita., Muhammad, Yusuf, Mahfudhi,,. Suci, Nurasyifa., ylvia, Siahaan., Eni,,Nurhayati. 2024. Analisis Novel “Bumi” Karya Tere Liye Sosiologi Sastra. Jurnal Sadewa: Publikasi Ilmu Pendidikan, Pembelajaran dan Ilmu Sosial, 2(1): Hal 182-197. DOI: https://doi.org/10.61132/sadewa.v2i1.489

Dermawan, R. N., & Ajisaputra, C. (2023). TANGGAPAN PEMBACA TERHADAP NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY: TINJAUAN RESEPSI SASTRA. Caraka: Jurnal Ilmu Kebahasaan, Kesastraan, Dan Pembelajarannya1(1), 14–22. https://doi.org/10.30738/caraka.v1i1.1573

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *