TANGANI DIABETES: ALASAN BAYAM LAYAK DIPILIH

Khansa Dhiya Ramadhania khansa.dhiya.2301216@students.um.ac.id

Abstrak Bayam dapat dijadikan pilihan untuk menangani penyakit diabetes mellitus. Masyarakat biasanya hanya mengetahui manfaat bayam untuk mengobati anemia saja. Padahal bayam memiliki kandung untuk menangani diabetes. Kandungan tersebut, seperti serat, vitamin, mineral, indeks glikemik rendahnya, dan sebagainya. Konsumsi bayam membantu mengatur kadar gula darah, menjaga berat badan yang sehat, dan mengurangi risiko penyakit jantung. Bayam mudah didapat dan dapat diolah dalam berbagai hidangan. Dengan memasukkan bayam dalam pola makan, penderita diabetes dapat mendukung manajemen kondisi mereka dengan efektif.

Rendah Kalori

Bayam merupakan sayuran rendah kalori untuk dikonsumsi (Olivia, 2014). Kalori sebesar 39 kkal/ 100 gram terkandung dalam bayam hijau, sedangkan kalori sebesar 55 kkal/ 100 gram terkandung dalam bayam merah. Bayam disebut sebagai makanan dengan indeks glikemik rendah. Hal tersebut memiliki arti bahwa pengonsumsian bayam tidak meningkatkan gula secara cepat sehingga kadar glukosa dalam darah tidak meningkat drastis. Oleh karena itu, mengonsumsi bayam aman dan baik untuk penderita diabetes. Bagi penderita diabetes bayam dapat dikonsumsi sebagai makanan pendamping dengan olahan yang tepat.

Kandungan Alpha-Lipoic Acid

Bayam mengandung alpha-lipoic acid (ALA) yang telah terbukti memiliki berbagai efek bermanfaat pada individu dengan diabetes. ALA dapat membantu menurunkan kadar gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, serta melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh stres oksidatif. Pada penderita diabetes, ALA dapat berperan dalam mencegah kerusakan sel beta, meningkatkan penyerapan glukosa, dan kemungkinan efek antioksidannya dapat membantu memperlambat perkembangan komplikasi diabetes seperti neuropati diabetik. Dengan pertimbangan adanya bukti yang semakin bertambah mengenai peningkatan stres oksidatif dan aktivasi jalur inflamasi pada diabetes, pendekatan terapeutik yang difokuskan pada penargetan proses ini, melalui penggunaan senyawa seperti ALA, mungkin merupakan langkah yang menjanjikan dalam pengelolaan kondisi ini (Golbidi dkk., 2011).

Kandungan nitrat bayam

Bayam memiliki kandungan nitrat yang tinggi sehingga dapat mencegah resiko diabetes. Bayam yang diperkaya nitrat dapat merangsang sel endotel vaskular untuk meningkatkan produksi nitrogen oksida (NO) melalui peningkatan regulasi aktivitas enzim nitrit oksida sintase (NOS) (Li dkk., 2016). Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kadar NO di pembuluh darah oleh bayam yang diperkaya nitrat mungkin berperan penting dalam mengatasi resistensi insulin. Dengan demikian, bayam menjadi sumber nitrat yang menjanjikan dalam suplemen makanan untuk mencegah resistensi insulin, serta memberikan landasan untuk lebih mengeksplorasi potensi manfaat bayam dalam menghadapi penyakit kronis yang disebabkan oleh diet tinggi lemak atau fruktosa.

Kandungan senyawa flavonoid

Daun bayam merah memiliki kandungan flavonoid kuersetin sebesar 29,29%. Menurut penelitian, flavonoid memiliki kemampuan untuk memengaruhi peningkatan kadar glukosa darah. Flavonoid diyakini dapat meningkatkan penggunaan glukosa dalam jaringan dengan cara meningkatkan aktivitas fosforilasi tirosin kinase pada substrat reseptor insulin. Hal ini menyebabkan peningkatan aktivitas enzim P1-3kinase yang berperan dalam pembentukan dan translokasi protein GLUT-4 ke dinding sel. Akibatnya, penurunan kadar glukosa darah terjadi (Putri & Susanto, 2017).

Kandungan antioksidan eksogen (vitamin C dan E)

Vitamin C dan E termasuk dalam kandungan antioksidan eksogen. Antioksidan ini sering dinamakan antioksidan non enzimatis dan dimasukkan dalam kelompok antioksidan preventif. senyawa golongan ini mencegah terbentuknya oksigen reaktif dengan cara pengkelatan metal atau dirusak pembentukannya. penggeletan logam terjadi dalam cairan ekstraseluler. Bayam mengandung antioksidan seperti vitamin C dan vitamin E yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Ini penting karena penderita diabetes sering kali rentan terhadap stres oksidatif.

Kaya serat

Bayam kaya akan serat, yang membuatnya menjadi pilihan makanan yang baik bagi penderita diabetes. Serat dalam bayam membantu mengatur penyerapan glukosa dalam tubuh, menjaga kadar gula darah tetap stabil setelah makan. Selain itu, serat membantu memberikan rasa kenyang lebih lama, mengurangi nafsu makan berlebihan, dan membantu menjaga berat badan yang sehat. Dengan konsumsi bayam yang kaya serat secara teratur, penderita diabetes dapat meningkatkan kontrol gula darah mereka serta mendukung kesehatan pencernaan dan manajemen berat badan (Soviana & Maenasari, 2019).

Mudah didapat dan diolah

Bayam adalah salah satu sayuran yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan. Sayuran, termasuk bayam, merupakan sumber vitamin dan mineral yang dapat diproduksi dengan biaya rendah dan tersedia dalam jumlah yang melimpah, sehingga pasokannya selalu tersedia. Dari perspektif orang awam, bayam dianggap sebagai komoditas yang mudah didapat dan terjangkau secara harga, serta dapat diolah menjadi hidangan sederhana. Tanaman bayam juga tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan biji dalam jumlah yang besar. Biasanya bayam dapat mudah ditemukan di sebagian besar tempat, terutama di pasar swalayan, pasar tradisional, atau toko sayuran lokal. (Hadisoeganda, 2000)

Saran

Masyarakat dapat memilih bayam untuk menangani penyakit diabetes. Bayam dapat ditemukan dengan mudah di pasar maupun di took sayuran dekat rumah. Tentunya dalam membeli bayam perlu memilih bayam yang segar untuk diolah.

Daftar Pustaka

Golbidi, S., Badran, M., & Laher, I. (2011). Diabetes and Alpha Lipoic Acid. Frontiers in Pharmacology, 2. https://doi.org/10.3389/fphar.2011.00069

Hadisoeganda, A. W. W. (2000). Bayam sayuran penyangga petani di Indonesia. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung, 32.

Li, T., Lu, X., Sun, Y., & Yang, X. (2016). Effects of spinach nitrate on insulin resistance, endothelial dysfunction markers and inflammation in mice with high-fat and high-fructose consumption. Food & Nutrition Research, 60(1), 32010. https://doi.org/10.3402/fnr.v60.32010

Olivia, F. (2014). Keajaiban antioksidan bayam. books.google.com. https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=kNpMDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=keajaiban+antioksidan+bayam&ots=zwYk5FTxmu&sig=jb2TKf_OSEmWdJg_Snfwrh28mfI

Putri, C. A., Pradana, D. A., & Susanto, Q. (2017). Efek ekstrak etanolik daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) terstandar terhadap indeks massa tubuh dan kadar glukosa darah pada tikus sprague dawley yang diberikan diet tinggi lemak sebagai upaya preventif obesitas. PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 13(02), 150-161.

Soviana, E., & Maenasari, D. (2019). Asupan Serat, Beban Glikemik Dan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Kesehatan, 12(1), 19-29.

SUBONO, F. A. (2007). PENGARUH EKSTRAK BAYAM (Amaranthus tricolor L.) TERHADAP KADAR MDA DAN AKTIFITAS GSH-Px Rattus norvegicus STRAIN WISTAR YANG TERP AP AR ASAP ROKOK. Perpustakaan Universitas Airlangga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *