Navila Al Husna Ramadhania @navila.al.2301216@students.um.ac.id
Abstrak Stress akademik merupakan kondisi yang umum terjadi di kalangan siswa dan mahasiswa, yang dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan fisik, emosional, dan akademik mereka. Artikel ini menyajikan sebuah tinjauan tentang dampak stress akademik, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek, stress akademik dapat menyebabkan berbagai gejala fisik, emosional, dan psikologis, termasuk gangguan tidur, kecemasan, depresi, dan penurunan motivasi. Selain itu, stress akademik juga dapat memengaruhi perilaku siswa, seperti prokrastinasi, absensi, dan konsumsi zat-zat berbahaya. Dalam jangka panjang, dampak stress akademik dapat berlanjut ke dalam masalah kesehatan mental yang serius, penurunan prestasi akademik, dan bahkan meningkatkan risiko bunuh diri.
Penyebab Stress Akademik Memengaruhi Mental dan Fisik
Stress akademik memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan mental dan fisik mahasiswa karena beberapa alasan. Pertama, tekanan akademik membuat mahasiswa merasa tertekan untuk menyelesaikan berbagai tugas akademik, mengikuti kuliah, dan menyelesaikan proyek akhir. Selain itu, faktor motivasi seperti ketidakpuasan dalam belajar, kurangnya kepercayaan diri, dan sikap negatif juga dapat memperburuk stress akademik. Emosi negatif seperti ketakutan, kesedihan, dan marah juga sering muncul sebagai respons terhadap stress akademik. Pengelolaan stress akademik menjadi penting untuk mencegah dampak negatifnya terhadap kesejahteraan mahasiswa secara keseluruhan.
Konsekuensi Jangka Pendek
Stress akademik dapat memiliki konsekuensi jangka pendek yang signifikan bagi individu, baik secara mental maupun fisik. Secara mental, hal ini dapat mengakibatkan kesulitan berkonsentrasi dan belajar, kecemasan, depresi, motivasi rendah, perubahan mood, serta penurunan kepercayaan diri. Sementara secara fisik, stress akademik dapat menyebabkan kesulitan tidur, sakit kepala, masalah pencernaan, kelelahan, penurunan sistem kekebalan tubuh, dan peningkatan risiko penyakit. Penting untuk dicatat bahwa setiap individu mengalami stress akademik dengan cara yang berbeda.
Konsekuensi Jangka Panjang
Stress akademik yang tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan konsekuensi jangka panjang yang signifikan pada kesehatan mental, fisik, dan emosional individu. Secara mental, stress akademik yang berkelanjutan dapat menyebabkan depresi dan kecemasan kronis, gangguan mental lainnya seperti OCD, PTSD, dan ADHD, serta penurunan fungsi kognitif. Secara fisik, stress akademik dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung, melemahkan sistem kekebalan tubuh, menyebabkan masalah pencernaan, dan gangguan tidur. Secara emosional dan sosial, stress akademik dapat menurunkan rasa percaya diri, menghambat pencapaian tujuan, memengaruhi hubungan dengan orang lain, dan menyebabkan isolasi sosial.
Dampak Stress Akademik Terhadap Kinerja Akademik dan Prestasi
Stress akademik memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja akademik dan prestasi siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Khan, Altaf, dan Kausar pada tahun 2013 menunjukkan bahwa tekanan akademik memiliki pengaruh negatif terhadap prestasi akademik siswa. Meskipun terdapat dampak positif dari stres, seperti peningkatan kreativitas dan pendorong perkembangan diri, hal tersebut hanya terjadi selama stres berada dalam batas kemampuan individu. Namun, jika stres akademik melebihi batas adaptasi siswa, hal itu dapat menghambat kinerja akademis dan memicu perilaku maladaptif yang merugikan kualitas hidup. Stres akademik yang berlebihan dan berkepanjangan memiliki potensi untuk menurunkan kinerja akademis dan memicu perilaku maladaptif, yang pada gilirannya berdampak negatif pada prestasi akademik siswa.
Dampak Stress Akademik Terhadap Kesejahteraan Sosial
Stress akademik memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan sosial siswa dalam berbagai aspek. Temuan dari penelitian yang dilakukan oleh Sagita, Daharnis, dan Syahniar pada tahun 2017 menunjukkan bahwa stres akademik berpengaruh terhadap kualitas hubungan siswa dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan kelompok sosial lainnya. Siswa yang mengalami stres akademik cenderung mengalami kesulitan dalam menjaga hubungan yang baik dengan teman-teman dan keluarga, serta menemui kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru. Selain itu, stres akademik juga dapat memengaruhi kemampuan siswa dalam mengembangkan diri, terutama dalam hal adaptasi dan pengendalian emosi.
Dampak Stress Akademik Terhadap Perilaku
Stress akademik memiliki dampak yang beragam pada perilaku siswa. Temuan dari penelitian yang dilakukan oleh Rosanti, Purwanti, dan Luhur Wicaksono pada tahun 2022 menunjukkan bahwa stres akademik memengaruhi perilaku siswa dalam berbagai hal, seperti kecenderungan untuk merokok, pola makan yang tidak sehat, reaksi berlebihan seperti menangis, dan menjadi lebih pendiam. Selain itu, stres akademik juga berdampak pada cara siswa menangani stres dan beradaptasi dengan situasi yang baru.
Dampak Stress Akademik Terhadap Kesempatan
Stress akademik memiliki dampak signifikan terhadap kesempatan siswa dalam berbagai hal. Temuan dari studi yang dilakukan oleh Sagita, Daharnis, dan Syahniar pada tahun 2017 menunjukkan bahwa stres akademik berpengaruh pada kesejahteraan sosial siswa, termasuk dalam interaksi dengan teman-teman, keluarga, dan kelompok. Siswa yang mengalami stres akademik cenderung mengalami gangguan dalam hubungan dengan teman-teman dan keluarga, serta kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan situasi yang baru. Selain itu, stres akademik juga mempengaruhi kemampuan siswa dalam mengembangkan diri, terutama dalam hal adaptasi dan pengendalian emosi. Hal ini menegaskan bahwa stres akademik secara negatif memengaruhi kesejahteraan sosial siswa dalam berbagai aspek.
Saran dan Simpulan
Dampak stress akademik pada mahasiswa tidak dapat diabaikan, karena mempengaruhi kesejahteraan mental, fisik, perilaku, sosial, dan kesempatan mereka. Stress akademik dapat menimbulkan berbagai konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang, mulai dari kesulitan belajar dan gangguan tidur hingga depresi kronis dan masalah kesehatan fisik. Hal ini juga berdampak pada kinerja akademik dan prestasi siswa, serta hubungan sosial mereka dengan teman, keluarga, dan kelompok. Perilaku siswa juga dapat terpengaruh, seperti kecenderungan merokok atau pola makan yang tidak sehat. Selain itu, stres akademik juga membatasi kesempatan siswa dalam mengembangkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Oleh karena itu, penanganan stres akademik perlu menjadi prioritas, dengan memberikan dukungan yang sesuai untuk membantu mahasiswa mengatasi stres dan meningkatkan kesejahteraan mereka secara menyeluruh.
Daftar Pustaka:
Hidayati, Lina Nur. “TINJAUAN LITERATUR MENGENAI STRES DALAM ORGANISASI” 18 (2021).