Peran Generasi Muda dalam Melestarikan Budaya Lokal di Era Modern

Zahra Aniqotul Maziyah

zahra.aniqotul.2301216@students.um.ac.id

Judul sub konten 1

Apa dan Siapa itu Generasi Muda? dan Bagaimana karakteristik serta peran seorang  generasi muda dalam masyarakat?

Rancangan Paragraf (RP) 

RP2 Generasi Muda

Generasi muda adalah kelompok individu yang berada dalam rentang usia tertentu dan memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa. Pemuda dan kaum muda adalah istilah yang digunakan dalam kosa kata Bahasa Indonesia untuk menggambarkan generasi muda. Istilah-istilah ini memiliki banyak arti. Pemuda didefinisikan sebagai orang yang masih muda atau remaja, sedangkan generasi muda didefinisikan sebagai kelompok, golongan atau kaum muda. Ada juga yang mendefinisikan generasi muda sebagai sumber insani pembangunan dan penerus semangat perjuangan bangsa. Posisi generasi muda dalam masyarakat seperti mata rantai yang terurai panjang; mereka berfungsi sebagai penerus nilai-nilai bangsa dan memiliki kapasitas untuk mengisi dan membina kemerdekaan.

World Health Organization (WHO) mendefinisikan pemuda sebagai orang yang berusia antara 10 dan 24 tahun, sementara UU Kepemudaan mendefinisikan pemuda sebagai orang yang berusia antara 18 dan 35 tahun. Tahun Internasional Pemuda tahun 1985 juga mendefinisikan pemuda sebagai orang yang berusia 15 hingga 24 tahun. Menurut ideologi politik, generasi muda berfungsi sebagai pengganti generasi sebelumnya; mereka berusia antara 18 dan 30 tahun, bahkan kadang-kadang sampai 40 tahun (Hasibuan, 2008: 4).

Generasi muda mengalami perkembangan fisik dan emosional. Mereka memiliki semangat, jiwa, dan konsep yang masih segar, dan diharapkan menjadi pusat perkembangan teknologi dan informasi yang pesat di era globalisasi.

Kata Kunci : Generasi muda, Definisi, Umur. 

Rujukan

Szymkowiak A, Melović B, Dabić M, Jeganathan K, Kundi G. (2021). Technology in Society, (2021), 101565, 65

Catatan warna

Generasi muda (Subjek)

Adalah (Predikat)

kelompok individu (Objek)

berada dalam rentang usia tertentu dan memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa (Keterangan)

RP3 Karakteristik Generasi Muda

Generasi muda cenderung memiliki sifat dan karakteristik yang menginginkan segala sesuatu terjadi secara instan tanpa usaha maupun upaya serta menyukai kemajuan zaman di era modern. Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh generasi muda :

  • Melek Teknologi: Generasi muda tumbuh di era teknologi dan internet, jadi mereka sangat familiar dengan teknologi dan mudah beradaptasi dengan berbagai platform digital.
  • Terbuka dan Menerima Perbedaan: Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, generasi muda lebih toleran dan menghargai perbedaan budaya, agama, dan ras.
  • Peduli terhadap Lingkungan: Generasi muda sangat menyadari masalah dan perubahan iklim dan terlibat lebih aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan dan mendukung gaya hidup ramah lingkungan.
  • Memiliki Jiwa Kreatif dan Inovatif: Generasi muda tidak hanya memiliki banyak ide inovatif dan kreatif, tetapi mereka juga berani mengambil risiko untuk mewujudkan ide-ide tersebut. Mereka berani mencoba hal baru dan keluar dari zona kenyamanan mereka.
  • Berorientasi pada Hasil dan Prestasi: Generasi muda bercita-cita untuk sukses dan meningkatkan kehidupan mereka. Mereka bekerja keras untuk mencapai tujuan ini.
  • Memiliki Motivasi untuk Berwirausaha: Generasi muda memiliki semangat wirausaha dan ingin mendirikan perusahaan mereka sendiri. Mereka tidak takut untuk mengambil risiko dan memulai usaha.
  • Aktif di Media Sosial: Generasi muda menggunakan media sosial untuk berkomunikasi, mencari informasi, dan berekspresi.

Kata Kunci : karakteristik, modern. 

Catatan warna

Generasi muda (Subjek)

cenderung memiliki sifat dan karakteristik (Predikat)

menginginkan segala sesuatu terjadi (Objek)

secara instan tanpa usaha maupun upaya serta menyukai kemajuan zaman di era modern (Keterangan)

RP4 Peran Generasi Muda Dalam Masyarakat

Peran  generasi  muda  dalam  menjaga  dan  melestarikan  kebudayaan  sangat penting. Cinta budaya harus ditanamkan sejak kecil. Jangan sampai generasi muda kehilangan nilai dan budayanya karena masuknya era digital modern. Oleh karena itu, untuk menganalisis dan mengemas kembali wujud budaya daerah kita, ilmu budaya harus diperbarui di lingkungan sekolah dan masyarakat. Banyak gaya hidup modern di budaya Barat menunjukkan kelemahan peran pemuda dalam menjaga dan melestarikan seni dan budaya lokal. Akibatnya, mereka tidak hanya tidak mengenal budaya lokal mereka, tetapi juga tidak dapat ikut mempelajari dan melestarikannya.

Semua orang yang terlibat dalam budaya harus berusaha untuk menjaganya dan melestarikannya. Masyarakat memainkan peran penting dalam menjaga budaya, termasuk generasi muda yang akan menjadi penerus negara ini. Tidak serta merta  dalam politik  saja,  aset  bangsa  ini  pun  menjadi  tanggung  jawab  besar  bagi generasi muda. Generasi muda berperan untuk mempertahankan keberadaan dan kelangsungan budaya daerah dari ancaman dan gangguan budaya asing yang aksesnya sangat cepat melalui perkembangan media di era modern saat ini. 

Kata Kunci : peran generasi muda, budaya daerah, budaya asing. 

Catatan warna

Generasi muda (Subjek)

Sangat penting (Predikat)

Peran dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan (Objek)

Judul Sub Konten 2

Melestarikan budaya lokal : Berkreasi dengan masakan khas daerah menjadi resep makanan yang digemari anak muda

RP1 Masakan Lokal

Indonesia   terdiri atas   beberapa   daerah,   di   setiap   daerah   memiliki masakan yang  khas yang  menunjukkan  identitas  suatu  daerah. Khawatir akan kehilangan budaya lokal di era globalisasi yang semakin berkembang. Tak terkecuali dalam hal makanan, di mana hidangan kontemporer dan internasional semakin populer, terutama di kalangan remaja. Namun, ada banyak makanan lokal yang patut dilestarikan di balik gempuran budaya asing. Salah satu caranya adalah dengan mengubah masakan lokal menjadi resep yang disukai anak-anak. Makanan lokal adalah karakteristik yang diwariskan dari generasi ke generasi oleh komunitas tertentu. Mengikuti tren kuliner terbaru, masakan khas daerah yang terkesan tradisional dapat dikemas dengan tampilan yang lebih modern dan menarik. Dengan menambahkan bumbu atau bahan-bahan baru, Anda dapat mengubah rasa masakan lokal yang mungkin terlihat monoton tanpa menghilangkan cita rasa asli. Untuk membuat hidangan baru yang unik dan menarik, masakan lokal dapat dikombinasikan dengan elemen masakan lain, seperti masakan Barat atau Asia. Masakan lokal menjadi warisan budaya yang dilestarikan dan resep yang disukai anak muda berkat kreativitas. Generasi muda dapat semakin mengenal dan mencintai kekayaan kuliner daerahnya dengan membuat kreasi ini, sekaligus mempertahankan identitas budaya lokal di tengah-tengah dunia yang semakin global. 

Kata Kunci : resep masakan, makanan lokal

Catatan warna

Indonesia (Subjek)

Terdiri atas (Predikat)

Beberapa daerah (Objek)

di setiap   daerah   memiliki masakan yang  khas yang  menunjukkan  identitas  suatu  daerah (Keterangan)

RP2 Langkah yang dilakukan generasi muda untuk mengkreasikan masakan lokal

Pada dasarnya masakan lokal memiliki cita rasa yang senantiasa diwariskan seiring dengan proses perubahan zaman. Berikut langkah yang dapat dilakukan generasi muda :

1. Riset dan Eksplorasi: Generasi muda harus melakukan penelitian mendalam tentang sejarah, filosofi, dan nilai-nilai kuliner lokal. Lihat komunitas pecinta kuliner, pelajari resep dari tetua adat, atau jelajahi wilayah untuk menemukan variasi masakan lokal yang unik.

2. Adaptasi dan Inovasi: Generasi muda dapat berinovasi dengan cara memasak, bahan-bahan, dan penyajian tanpa kehilangan identitas asli mereka. Padukan cita rasa tradisional dengan tren kuliner terkini, ciptakan variasi rasa baru, atau sajikan hidangan dengan tampilan yang kontemporer dan menarik.

3. Kolaborasi dan Kreasi Bersama: Semangat kerja sama antara generasi muda sangat penting. Ajak koki lokal untuk bekerja sama, ikuti kelas memasak kreatif, atau bentuk komunitas pecinta kuliner lokal. Makanan yang luar biasa dapat dibuat dengan berbagi pengetahuan dan gagasan.

4. Promosi dan Edukasi: Promosikan kreasi masakan lokal kepada khalayak luas dengan menggunakan platform digital dan media sosial. Buat konten edukatif dan menarik tentang nilai budaya, sejarah, dan filosofi di balik hidangan tersebut. Ajak generasi muda lain untuk berkontribusi pada pelestarian dan pembuatan makanan lokal. 

Kata Kunci : langkah, perubahan zaman

Catatan warna

Budaya (Subjek)

Memiliki nilai-nilai (Predikat)

Yang senantiasa diwariskan, ditafsirkan dan dilaksanakan (Objek)

seiring dengan proses perubahan sosial kemasyarakatan (Keterangan)

RP3 Alasan mengapa kita harus mempertahankan budaya tersebut?

Sebagai seorang generasi muda harus mampu untuk mempertahankan dan melestarikan budaya lokal dengan alasan agar budaya lokal tersebut tidak terkikis oleh masuknya budaya asing yang pada akhirnya akan mempengaruhi ideologi negara. Banyak sekali generasi muda muda zaman sekarang lebih memilih untuk mengikuti budaya asing yang lebih modern dan kebanyakan menyimpang dari norma-norma yang telah berlaku pada masyarakat. Beberapa alasan mengapa kita harus mempertahankan budaya lokal : 

  • Menjaga Identitas Bangsa: Ini adalah rasa kebangsaan yang membedakan seseorang dari orang lain.
  • Melestarikan Warisan Leluhur: Budaya lokal adalah hasil dari pekerjaan dan pemikiran para leluhur yang memiliki nilai-nilai luhur dan bermanfaat bagi masyarakat.
  • Memperkuat Persatuan Bangsa: dengan mempelajari dan memahami budaya orang-orang di sekitar kita, kita dapat menghargai perbedaan dan keragaman yang ada di Indonesia.
  • Membentuk Karakter Generasi Muda: Nilai-nilai luhur yang ada dalam budaya lokal dapat membantu generasi muda menjadi orang yang baik dan bijaksana. 

Kata Kunci : budaya asing, ideologi negara, nilai-nilai

Catatan warna

Seorang generasi muda (Subjek)

harus mampu untuk mempertahankan dan melestarikan (Predikat)

Budaya lokal (Objek)

dengan alasan agar budaya lokal tersebut tidak terkikis oleh masuknya budaya asing yang pada akhirnya akan mempengaruhi ideologi negara (Keterangan)

Judul Sub konten 3

Mematahkan opini masyarakat terhadap generasi muda : bahwa gen Z juga berperan dalam  melestarikan Budaya Lokal

RP1 Agen Promosi Budaya Lokal

Generasi muda memiliki beberapa kelebihan sebagai agen promosi budaya lokal dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Generasi muda memiliki banyak ide inovatif dan kreatif untuk mengemas budaya lokal agar menarik bagi orang lain dan menarik untuk mempelajarinya. Mereka juga memiliki semangat dan antusiasme yang besar untuk melestarikan budaya lokal, yang memungkinkan generasi muda untuk menjadi agen promosi yang tepat.

Kata Kunci : promosi, semangat, ide kreatif

Catatan warna

Generasi muda (Subjek)

Memiliki (Predikat)

beberapa kelebihan sebagai agen promosi budaya lokal (Objek)

dibandingkan dengan generasi sebelumnya (Keterangan)

RP2 Sebagai Agen Perubahan

Generasi muda memiliki energi dan semangat yang tinggi untuk melakukan perubahan dan inovasi dalam upaya pelestarian budaya. Untuk mencegah budaya lokal terkikis, generasi muda dapat menjadi motor penggerak dalam memperkenalkan budaya lokal kepada masyarakat luas, terutama generasi muda lainnya dan warga negara asing.

Kata Kunci : perubahan, penggerak

Catatan warna

Generasi muda (Subjek)

memiliki energi dan semangat yang tinggi (Predikat)

untuk melakukan perubahan dan inovasi dalam upaya pelestarian budaya (Keterangan)

RP3 Pemanfaatan Teknologi

Generasi muda atau biasa disebut Gen Z memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk mempromosikan budaya lokal kepada khalayak yang lebih luas hingga mancanegara. Mereka membuat berbagai macam konten kreatif yang diunggah di berbagai macam sosial media seperti Tiktok, Instagram, maupun Blog tentang berbagai aspek budaya lokal. Contohnya seperti tarian tradisional, musik daerah, dan kuliner khas dari masing-masing daerah. 

  • Jaringan dan Kolaborasi: Teknologi dapat membantu komunitas budaya lokal dan berbagai organisasi, seperti pemerintah, akademisi, dan organisasi nirlaba, bekerja sama dan membangun jaringan.
  • Penguatan Ekonomi Kreatif: Ekonomi kreatif berbasis budaya lokal dapat berkembang dengan bantuan teknologi. Salah satu contohnya adalah menggunakan platform e-commerce untuk memasarkan barang-barang berbasis budaya lokal ke pasar yang lebih luas.
  • Pemeliharaan dan Revitalisasi Budaya Lokal: Budaya lokal dapat dipelihara dan direvitalisasi dengan bantuan teknologi. Teknologi digital, contohnya, dapat digunakan untuk memperbaiki situs budaya yang rusak, dan VR dapat digunakan untuk menghadirkan kembali pengalaman budaya tradisional.

Kata Kunci : Teknologi, konten, sosial media

Catatan warna

Generasi muda atau biasa disebut Gen Z (Subjek)

budaya lokal (Predikat)

untuk mempromosikan kepada khalayak yang lebih luas hingga (Objek)

memanfaatkan teknologi dan media sosial, mancanegara (Keterangan)

Judul Sub Konten 4

Tantangan Melestarikan Budaya Lokal di Era Modern

RP 1 Kurangnya minat dan pengetahuan

Generasi muda banyak yang lebih tertarik dengan budaya asing dan kurang memiliki pengetahuan tentang budaya lokal. Hal ini dapat disebabkan oleh kurikulum pendidikan yang dianggap tidak fokus pada budaya lokal, kurangnya promosi dan pendidikan budaya lokal yang menarik bagi generasi muda, dan kurangnya figur panutan yang dapat menginspirasi generasi muda untuk mencintai budaya lokal. 

Kata Kunci : pengetahuan, panutan

Catatan warna

Budaya (Subjek)

banyak yang lebih tertarik dengan dan kurang memiliki pengetahuan (Predikat)

Budaya asing (Objek)

tentang budaya lokal (Keterangan)

RP2 Keterbatasan Sumber Daya dan Akses

Keterbatasan sumber daya dan akses merupakan salah satu tantangan utama dalam melestarikan budaya lokal di era modern. Tantangan ini dapat menghambat upaya generasi muda untuk mempelajari, memahami, dan melestarikan budaya lokal. Generasi muda mungkin memiliki sumber daya dan akses yang terbatas untuk mempelajari dan melestarikan budaya lokal. Contohnya, mereka mungkin tidak memiliki banyak buku dan informasi tentang budaya lokal, atau mereka mungkin tidak memiliki cukup dana untuk mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan budaya lokal. Selain kurangnya fasilitas dan infrastruktur yang diperlukan untuk melestarikan budaya lokal, biaya pendidikan seni tradisional cukup mahal. Kurangnya guru lokal yang mahir dapat membuat generasi muda sulit mendapatkan pelatihan dan pendidikan yang berkualitas tentang budaya lokal. Selain itu, kurangnya akses ke internet dapat membuat generasi muda sulit untuk menyebarkan informasi tentang budaya lokal kepada orang lain.

Kata Kunci : sumber daya, akses, biaya

Catatan warna

Keterbatasan sumber daya dan akses (Subjek)

merupakan salah satu tantangan utama dalam melestarikan budaya lokal di era modern (Predikat)

RP3 Ancaman dari Negara Luar

Sudah sering terjadi budaya asli Indonesia dijadikan sebagai salah satu identitas negara. Contohnya saja adalah saat Negara tetangga mengklaim Reog Ponorogo, Lagu Soleram atau Tari Pendet. Tindakan ini membuat masyarakat Indonesia marah. Kita tidak pernah berusaha mengenal, mempelajari, atau merasa memiliki salah satu kesenian lokal tersebut jauh sebelumnya. Itu berarti generasi muda sekarang dan generasi berikutnya bertanggung jawab untuk menjaga budaya lokal. Mereka, sebagai generasi penerus bangsa, adalah satu-satunya yang dapat menggantikan peran ini. Jika hal ini sudah dilakukan, generasi berikutnya akan bertahan dari globalisasi sambil mempertahankan budaya mereka. Budaya bangsa harus diwariskan kepada generasi berikutnya, jadi tanggung jawabnya berat.

Kata Kunci : budaya daerah, globalisasi

Catatan warna

budaya asli Indonesia (Subjek)

dijadikan sebagai salah satu identitas negara (Predikat)

Contohnya saja adalah saat Negara tetangga mengklaim Reog Ponorogo, Lagu Soleram atau Tari Pendet (Keterangan)

Judul Sub konten 5

Upaya Generasi Muda dalam Melestarikan Budaya Lokal di Era Modern

RP1 Mempelajari dan Menghayati Budaya Lokal

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh generasi muda untuk melestarikan budaya lokal adalah dengan mempelajari dan memahami dengan baik apa saja budaya lokal di Indonesia. Generasi muda memiliki kesempatan untuk mempelajari sejarah, prinsip, dan makna budaya lokal melalui peningkatan literasi dan wawasan melalui membaca buku, menonton film dokumenter, dan mengikuti berbagai workshop yang membahas budaya lokal. Ada banyak cara bagi generasi muda untuk menghayati budaya lokal, seperti menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya lokal, menerapkan nilai-nilai budaya lokal dalam kehidupan sehari-hari mereka, serta berpartisipasi dalam kegiatan budaya lokal. Selain itu terdapat juga berbagai macam manfaat di dalamnya, yaitu memperkuat identitas bangsa, meningkatkan rasa cinta tanah air, memperkaya wawasan dan pengetahuan, mengembangkan karakter dan kepribadian. 

Kata Kunci : menghayati, wawasan, pengetahuan

Catatan warna

generasi muda (Subjek)

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh untuk melestarikan (Predikat)

budaya lokal (Objek)

dengan mempelajari dan memahami dengan baik apa saja budaya lokal di Indonesia (Keterangan)

RP2 Berinovasi dengan Kreativitas

Generasi muda tidak hanya perlu mempelajari dan memahami budaya lokal, tetapi juga harus mampu berinovasi dengan kreativitas untuk melestarikannya di era modern. Berinovasi dengan kreativitas tidak berarti mengubah budaya lokal sepenuhnya. Sebaliknya, itu berarti menemukan cara-cara baru dan menarik untuk memperkenalkan dan mempromosikan budaya lokal kepada khalayak yang lebih luas. Untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya budaya lokal, generasi muda dapat memanfaatkan berbagai platform digital.

Beberapa contoh inovasi kreatif yang dapat dilakukan oleh generasi muda adalah membuat konten tentang budaya lokal di media sosial, mengadakan festival budaya yang menggabungkan gagasan modern seperti musik, tari, atau fashion, membuat produk dengan motif dan desain tradisional, dan mengembangkan aplikasi edukasi tentang budaya lokal.

Kata Kunci : inovasi, kreativitas

Catatan warna

Generasi muda (Subjek)

tidak hanya perlu mempelajari dan memahami tetapi juga harus mampu berinovasi (Predikat)

budaya lokal (Objek)

dengan kreativitas untuk melestarikannya di era modern (Keterangan)

RP3 Internalisasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Budaya lokal tidak hanya tentang perubahan, tetapi juga tentang nilai-nilai yang dianut masyarakat. Generasi muda dapat menginternalisasi nilai-nilai budaya lokal dalam kehidupan sehari-hari :

  • Menggunakan bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari: bahasa daerah adalah komponen penting dari budaya lokal. Generasi muda dapat menunjukkan kecintaan mereka terhadap budaya lokal dengan menggunakan bahasa daerah saat berbicara dengan orang lain dan menerapkan nilai-nilai seperti gotong royong, musyawarah mufakat, dan menghormati orang tua. 
  • Mencintai dan menggunakan produk lokal: ini menunjukkan dukungan terhadap budaya lokal dibandingkan dengan negara lain.
  • Partisipasi dalam kegiatan budaya lokal: Anak-anak muda dapat menunjukkan upaya mereka untuk melestarikan budaya lokal dengan berpartisipasi dalam festival, kursus seni tradisional, atau kegiatan pelestarian lainnya.

Kata Kunci : partisipasi, cinta, penerapan

Catatan warna

Budaya lokal (Subjek)

tidak hanya tentang perubahan, tetapi juga tentang nilai-nilai yang dianut masyarakat (Predikat)

Yang senantiasa diwariskan, ditafsirkan dan dilaksanakan (Objek)

seiring dengan proses perubahan sosial kemasyarakatan (Keterangan)

Judul Sub Konten 6

Kesimpulan : Apakah hanya generasi muda yang berkewajiban untuk melestarikan makanan lokal khas daerah?

Indonesia merupakan negara  yang mempunyai banyak sekali kebudayaan, yang terdiri dari kumpulan kebudayaan yang ada di seluruh tanah air Indonesia yang berbentuk kebudayaan lokal. Selama budaya asing masuk ke Indonesia, mereka dapat menghancurkan budaya lokal Indonesia. Untuk mencegah hal ini terjadi, perlu ada upaya besar untuk mengatasi masalah ini. Ada banyak cara untuk melestarikan budaya, tetapi yang paling penting adalah menumbuhkan kesadaran dan rasa memiliki akan budaya tersebut. Dengan memiliki dan mencintai budaya sendiri, orang akan termotivasi untuk mempelajarinya, sehingga budaya akan tetap ada karena pewarisnya akan tetap ada. Terutama di era globalisasi saat ini, kekayaan budaya lokal Indonesia harus dihargai. Sebaik-baiknya dikembangkan dan dikelola, budaya nasional merupakan komponen penting dari negara Indonesia. Ini penting agar dapat berfungsi lebih luas daripada hanya merayakan warisan dan tradisi Indonesia yang dirayakan pada hari Sumpah Pemuda atau Hari Pahlawan. Aset yang dapat menghasilkan pendapatan bagi masyarakat dan negara harus termasuk dalam budaya nasional Indonesia. Sudah jelas bahwa kesadaran ini harus ada secara nasional dan diterapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Karena mereka adalah penerus bangsa, generasi muda memainkan peran penting dalam melestarikan budaya lokal karena mereka memiliki kemampuan untuk mempelajari dan memahami budaya lokal serta mempromosikan budaya lokal kepada orang lain. Namun, peran generasi muda tidak dapat dicapai tanpa dukungan dari semua pihak. Untuk mempertahankan budaya lokal, pemerintah, akademisi, organisasi nirlaba, dan masyarakat luas harus bekerja sama. Dengan kerja sama dan partisipasi aktif dari semua pihak, budaya lokal dapat dilestarikan dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Kata Kunci : 

Catatan warna

Indonesia, kumpulan kebudayaan (Subjek)

merupakan negara  yang mempunyai banyak sekali kebudayaan, yang berbentuk kebudayaan lokal (Predikat)

di seluruh tanah air Indonesia (Keterangan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *