Siapa itu Generasi Muda? Bagaimana karakteristik serta peran seorang  generasi muda dalam segala aspek kehidupan masyarakat?

Zahra Aniqotul Maziyah

zahra.aniqotul.2301216@students.um.ac.id

Abstrak: Generasi muda adalah kelompok individu yang berada dalam rentang usia tertentu dan memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa . Generasi muda zaman sekarang kurang tertarik dengan kebudayaan lokal dan kurang berperan aktif dalam aspek sosial kemasyarakatan. Tujuan kita adalah untuk menyiapkan generasi muda untuk mampu menyelesaikan berbagai persoalan bangsa serta menjauhkan mereka dari kontaminasi berbagai virus yang menggerogoti mentalitas bangsa dan hal-hal negatif dari generasi muda. Untuk memfilter berbagai pengaruh negatif globalisasi, dalam pendidikan perlu dikembangkan konsep dan implementasikan yang didasarkan oleh nilai-nilai Pancasila dan agama.

Catatan
Warna ⇒ menjelaskan tema utama

Warna ⇒ menjelaskan kondisi yang sekarang

Warna ⇒ menjelaskan ringkasan tulisan yang kita buat

(RP1) Siapa itu Generasi Muda?

Generasi muda adalah kelompok individu yang berada dalam rentang usia tertentu dan memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa. Pemuda dan kaum muda adalah istilah yang digunakan dalam kosa kata Bahasa Indonesia untuk menggambarkan generasi muda. Istilah-istilah ini memiliki banyak arti. Pemuda didefinisikan sebagai orang yang masih muda atau remaja, sedangkan generasi muda didefinisikan sebagai kelompok, golongan atau kaum muda. Ada juga yang mendefinisikan generasi muda sebagai sumber insani pembangunan dan penerus semangat perjuangan bangsa. Posisi generasi muda dalam masyarakat seperti mata rantai yang terurai panjang; mereka berfungsi sebagai penerus nilai-nilai bangsa dan memiliki kapasitas untuk mengisi dan membina kemerdekaan. World Health Organization (WHO) mendefinisikan pemuda sebagai orang yang berusia antara 10 dan 24 tahun, sementara UU Kepemudaan mendefinisikan pemuda sebagai orang yang berusia antara 18 dan 35 tahun. Tahun Internasional Pemuda tahun 1985 juga mendefinisikan pemuda sebagai orang yang berusia 15 hingga 24 tahun. Menurut ideologi politik, generasi muda berfungsi sebagai pengganti generasi sebelumnya; mereka berusia antara 18 dan 30 tahun, bahkan kadang-kadang sampai 40 tahun (Hasibuan, 2008: 4).

Generasi muda mengalami perkembangan fisik dan emosional. Mereka memiliki semangat, jiwa, dan konsep yang masih segar, dan diharapkan menjadi pusat perkembangan teknologi dan informasi yang pesat di era globalisasi.

(RP2) Karakter Generasi Muda berdasarkan nilai-nilai Pancasila

Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang berasal dari internalisasi berbagai kebajikan yang dianggap seseorang dan digunakan sebagai dasar untuk cara mereka melihat, berpikir, bersikap, dan bertindak. Menurut Prof Suyanto, Ph.D., karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang dimiliki setiap orang yang memungkinkan mereka hidup dan bekerja sama dalam keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Moralitas, menurut W. Poespoprodjo, adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang memungkinkan kita mengatakan apa yang benar atau salah, baik atau buruk, atau dengan kata lain, moralitas mencakup pengertian tentang baik atau buruknya perbuatan manusia. 

Karakter dan moralitas adalah sikap atau sifat yang harus dimiliki generasi muda. Jika orang memiliki moralitas dan karakter yang baik, mereka akan membuat negara dan bangsa yang bagus dan maju dalam banyak hal. Kesuksesan bangsa dan negara bergantung pada partisipasi masyarakat, terutama generasi muda. agar generasi muda dapat mempertahankan kebudayaan mereka di tengah-tengah globalisasi dan perkembangan zaman, mereka harus membekali diri dengan karakter dan moralitas serta dapat menanamkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pancasila harus menjadi cara hidup bagi generasi muda. Pandangan hidup mencakup ide-ide dasar tentang kehidupan yang diinginkan oleh bangsa, termasuk pikiran-pikiran terdalam dan pemikiran mereka tentang apa yang dianggap baik sebagai cara hidup yang akan membawa kehidupan dan tujuan bersama.

Membuat generasi muda siap untuk menyelesaikan masalah bangsa dan menjauhkan mereka dari virus yang menggerogoti pikiran bangsa dan hal-hal negatif. Untuk menghindari dampak negatif dari globalisasi, konsep dan penerapan yang didasarkan pada nilai-nilai agama harus dikembangkan dan diterapkan dalam pendidikan. Pancasila harus mewarnai semua instrumen pendidikan dalam rangka menyiapkan generasi muda menjadi warga negara seperti yang diharapkan oleh masyarakat, bangsa, dan negara. Pancasila harus digali dari nilai-nilai budaya bangsa menjadi nilai-nilai yang diinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dapat memberi tahu anak-anak tentang banyak hal yang harus dilakukan dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk memiliki sikap dan moral yang positif. mengedukasi dan mendorong generasi muda untuk berpartisipasi dalam kegiatan dan hal-hal yang positif.

(RP3) Perhatian generasi muda terhadap lingkungan hidup

Sangat diharapkan bahwa anggota masyarakat akan berpartisipasi dalam memperhatikan lingkungan hidup. Sudah sepantasnya bagi generasi muda saat ini, yang akan memegang kendali atas kehidupan masyarakat di masa yang akan datang, untuk menjadi generasi yang bijak dalam berbagai aspek kehidupan. Ini juga berlaku untuk masalah kelestarian lingkungan; sebagai generasi penerus bangsa, mereka harus bijak dalam mempertahankan kelestarian lingkungan. Tidak disadari, kemajuan teknologi telah membuat generasi muda kurang bijak dalam melestarikan lingkungan. Ada banyak bukti dan penampakan yang menunjukkan bahwa generasi muda masih kurang bijak dalam hal pelestarian lingkungan. Namun, peran generasi muda dalam pelestarian lingkungan belum sepenuhnya terpenuhi.

Sangat penting bagi orang tua untuk membiasakan anak-anak mereka selalu bersikap bijak, terutama dengan memperhatikan lingkungan mereka. Generasi muda harus dididik menjadi manusia yang bijak dan ditanamkan ke dalam kepribadian dan sikap mereka. Selain itu, ada banyak bukti bahwa generasi muda saat ini tidak lagi menunjukkan kepedulian dan kepedulian yang bijak terhadap lingkungan; sebaliknya, mereka lebih cenderung bertindak sebagai perusak lingkungan dengan membuang sampah di mana-mana atau perusakan pohon dan tanaman, yang hanya berdampak negatif pada masyarakat dan lingkungan.

Pendidikan lingkungan hidup tidak hanya bermanfaat bagi generasi muda sendiri, tetapi diharapkan generasi muda juga dapat membantu membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup, terutama tentang cara mengelola limbah, agar limbah tidak menjadi masalah yang semakin besar di lingkungan saat ini.

(RP4) Peran Generasi Muda dalam pemanfaatan media sosial

Untuk mendorong pariwisata, generasi muda sangat penting. Mengingat pariwisata berkelanjutan berkembang pesat dalam berbagai kegiatan wisata, upaya generasi muda ini sangat penting. Mereka memiliki kemampuan untuk melakukan konservasi lingkungan dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Dua hal yang paling dapat membantu publikasi dan informasi pariwisata adalah media sosial dan generasi muda. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan media sosial oleh generasi muda sangat penting untuk pembangunan pariwisata berkelanjutan. Mereka menyadari keuntungan yang akan ditawarkan oleh media sosial jika digunakan dengan benar. Namun, masih ada beberapa masalah yang belum diselesaikan. Salah satunya adalah penggunaan media sosial yang kurang efektif, yang mengakibatkan promosi yang kurang efektif karena kurangnya inovasi.

Berbagai pihak di berbagai usia melihat manfaat dari kebutuhan akan media sosial. Melihat trend saat ini, generasi muda biasanya memanfaatkan media sosial dengan banyak. Mereka menggunakan media sosial untuk berbisnis, mencari informasi, dan berbagi informasi yang ingin mereka berikan. Media sosial telah melakukan banyak hal untuk membantu generasi muda membangun negara. Ini termasuk mendorong startup.Startup menggunakan media sosial untuk mempromosikan bisnis mereka. Startup dapat menguntungkan dari platform media sosial karena penerima informasi atau pelanggan yang mencari produk atau jasa yang ditawarkan oleh startup dapat dengan mudah menemukan informasi yang mereka sebar. Banyak startup menggunakan media sosial untuk berbagi informasi, yang membantu pertumbuhan ekonomi negara dan menguntungkan penyedia informasi.

(RP5) Peran generasi muda dalam pembangunan ekonomi masyarakat

Generasi Z memiliki keunggulan di pasar kerja yang semakin kompetitif berkat pemahaman tentang pembangunan ekonomi kerakyatan. Generasi Z juga dapat menggunakan strategi pemasaran digital untuk mencari pekerjaan dan menjalin hubungan dengan profesional. Mereka dapat membangun ekonomi profil profesional mereka, menjadi lebih dikenal di dunia bisnis, dan menarik klien potensial. Generasi Z memiliki platform yang luas untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas mereka berkat pembangunan ekonomi kerakyatan. Mereka memiliki kemampuan untuk menciptakan pekerjaan yang menarik, mengawasi kampanye pemasaran barang, dan berinteraksi secara langsung dengan audiens. Generasi Z memiliki kemampuan untuk memahami pembangunan ekonomi kerakyatan masyarakat, yang memungkinkan mereka untuk mencoba ide-ide baru, mencoba berbagai pendekatan pemasaran, dan mengambil pelajaran dari hasilnya.

Generasi Z bertanggung jawab atas pembangunan ekonomi bangsa, dan mereka yang menyadari pentingnya pengembangan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat. Sebelum mereka membuat keputusan, mereka cenderung mencari informasi, membaca ulasan, dan melakukan penelitian. Generasi Z memiliki kemampuan untuk memahami perkembangan ekonomi kerakyatan, atau masyarakat, sehingga mereka dapat memahami taktik pemasaran yang digunakan untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan dan membantu mereka membuat pilihan belanja yang lebih cerdas dan bijaksana.  Mereka  juga dapat  menggunakan keterampilan  digital  marketing  untuk  membangun  merek  pribadi mereka  sendiri  atau berkontribusi pada strategi pemasaran merek yang ada.

(RP6) Peran Generasi Muda dalam meningkatkan pendidikan yang berkualitas

Untuk mengubah kualitas pendidikan Indonesia, generasi muda harus sadar bahwa metode pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa agar siswa memiliki bias yang lebih peka terhadap dirinya sendiri dan dapat mengembangkan potensi yang ada pada mereka.Menurut Wikan Sakarinto, ST, M.Sc., Ph.D., orang yang kompeten adalah orang yang memiliki kemampuan keras, kemampuan halus, dan kepribadian yang kuat. Dengan memberikan pelatihan kepada semua sekolah di seluruh Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus berusaha untuk mengubah hal-hal dan mendorong pembelajaran yang menyenangkan agar siswa dapat mengeksplorasi lebih jauh kemampuan mereka.

(RP7) Peran Generasi Muda dalam menghadapi Masyarakat ekonomi Asean

Generasi muda kuat dan mampu memahami teknologi dan pengetahuan untuk bersaing secara lokal dan internasional. Generasi muda juga sangat penting karena memiliki semangat juang yang tinggi, ide baru, dan perwujudan. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah contoh dari generasi baru. Untuk dapat bersaing dengan negara lain, generasi muda harus memiliki kemampuan yang dibutuhkan dunia dengan meningkatkan kualitas SDM. Kualitas SDM didefinisikan sebagai kemauan dan kemampuan setiap orang untuk menyerap ilmu dan kemudian mengembangkan dan menerapkannya. Akibatnya, menanamkan pentingnya literasi bagi generasi muda adalah salah satu langkah sederhana tetapi penting.

Untuk mewujudkan MEA, masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, harus berbenah diri untuk menjadi suatu jawaban yang tepat untuk menjawab tantangan global. Meningkatkan kualitas diri adalah salah satu cara untuk menjawab tantangan global. Ini dapat dicapai dengan menetapkan parameter pengembangan kualitas yang berubah seiring berjalannya waktu. Memahami, menggunakan, menganalisis, dan mentransformasikan informasi dapat membentuk kualitas diri. Hal itulah yang membuat seseorang dianggap literat. Para intelektual muda yang dibutuhkan adalah mereka yang dapat meningkatkan kualitas diri mereka dengan cara ini. Literasi telah berubah dalam artinya, yang mencakup tidak hanya membaca dan menulis tetapi juga praktik kebudayaan yang berkaitan dengan berbagai bidang, seperti politik dan sosial. Para literat telah memahami transformasi ini. Peningkatan kualitas diri masyarakat Indonesia, khususnya para intelektual muda atau para literat, disesuaikan dengan perkembangan zaman, dan transformasi makna literasi adalah solusi untuk menjawab tantangan global. Hal tersebut akan membangkitkan optimisme dalam menjawab tantangan global. Dengan demikian, bangsa Indonesia dapat menjadi pemenang dalam era globalisasi ini. 

(RP8) Peran Generasi Muda dalam Mempromosikan Kesenian Batik Indonesia

Sebagai hasil dari kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, generasi muda memiliki potensi dan kemampuan untuk mengembangkan kearifan lokal dan budaya. Namun, mempertahankan kearifan lokal semakin sulit. Di tengah pengaruh globalisasi yang semakin meningkat yang mewarnai kehidupan generasi muda, nilai-nilai budaya yang melekat dalam perilaku sehari-hari mereka dapat hilang. Identitas budaya dan nilai-nilai nasional menghadapi tantangan besar sebagai akibat dari globalisasi (Mayhand, 2020). Menurut Kokkinos (2016), kemajuan teknologi modern juga mengubah moral masyarakat.

Tidak mudah bagi generasi muda untuk terjebak dalam kenikmatan dan kebebasan globalisasi. Ia memainkan peran penting dalam pelestarian kebudayaan dan seni lokal dan merupakan aset negara yang sangat berharga. Negara lain akan menghormati bangsa yang memiliki generasi muda yang memiliki kesadaran dan komitmen dalam pelestarian seni dan kebudayaan lokal. Oleh karena itu, generasi muda harus berani menantang budaya global yang berusaha menodai nilai-nilai sakral budaya lokal. Festival dan pelestarian kesenian batik memiliki hubungan yang sangat kuat dengan harmoni budaya, spiritualitas, dan agama. Mereka bukan sekadar bagian dari warisan nenek moyang, tetapi juga dapat menjadi kesempatan untuk mempromosikan wisata batik berbasis budaya.

Daftar Pustaka

Azzahra, P. T., Asbari, M., & Nugroho, D. E. (2024). Urgensi Peran Generasi Muda dalam Meningkatkan Pendidikan Berkualitas. 03(01).

Dopades, M., & Adi, A. E. (2022). Video 360 Sebagai Media Promosi Produk Mitra UMKM Kabupaten Bandung. Charity, 5(1), 13. https://doi.org/10.25124/charity.v5i1.3456

Irianto, P. O., & Febrianti, L. Y. (2017). PENTINGNYA PENGUASAAN LITERASI BAGI GENERASI MUDA DALAM MENGHADAPI MEA.

Kadarisman, A. (2019). Peran Generasi Muda dalam Pemanfaatan Media Sosial untuk Mempromosikan Geopark Ciletuh. Ultimacomm: Jurnal Ilmu Komunikasi, 11(2), 92–108. https://doi.org/10.31937/ultimacomm.v11i2.1101

Nanggala, A. (t.t.). PERAN GENERASI MUDA DALAM ERA NEW NORMAL.

Rusdiyani, E. (t.t.). PEMBENTUKAN KARAKTER DAN MORALITAS BAGI GENERASI MUDA YANG BERPEDOMAN PADA NILAI – NILAI PANCASILA SERTA KEARIFAN LOKAL.

Takdir, M., & Hosnan, M. (2021). Revitalisasi Kesenian Batik sebagai Destinasi Wisata Berbasis Budaya dan Agama: Peran Generasi Muda dalam Mempromosikan Kesenian Batik di Pamekasan Madura. Mudra Jurnal Seni Budaya, 36(3), 366–374. https://doi.org/10.31091/mudra.v36i3.1284

Tindangen, L. S. (t.t.). PERAN GENERASI MUDA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUM MASYARAKAT TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH DOMESTIK DI KOTA MANADO. 8.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *