BEBAS STEREOTIP DI SMA? MUNGKINKAH?

Annisa Alya Risaiani, annisa.alya.2301216@students.um.ac.id

Di SMA, stereotip tentang gender seringkali masih melekat kuat. Seperti pada contoh murid cowok sering kali diharapkan untuk tangguh dan dominan, seperti dalam olahraga maupun dalam interaksi sosial, sementara murid cewek dihadapkan dengan harapan untuk lembut, patuh dan kemampuan dalam merawat. Hal ini tidak hanya dapat membatasi potensi individu, tapi juga bisa ngasih tekanan ke murid untuk memenuhi ekspektasi yang mungkin gak sesuai sama minat, bakat, ataupun kepribadian mereka.

 Apa kita bisa bikin SMA jadi tempat yang bebas dari stereotip kayak gitu? Mungkin aja. Dengan membangun kesadaran dan budaya yang inklusif, SMA bisa jadi ruang di mana siswa bisa jadi diri mereka sendiri tanpa harus terkekang oleh ekspektasi gender yang sempit. Dukungan untuk minat dan bakat tanpa memandang gender bisa jadi kunci di sini. Jadi, meski tantangannya gede, tapi dengan langkah-langkah yang tepat, SMA bisa jadi lingkungan yang lebih santai dan mendukung buat semua siswa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *