Anggun Oktaviani Andrea Arpis
Anggun.oktaviani.2101216@students.um.ac.id
Mahasiswa yang menerapkan gaya hidup minimalis cenderung memiliki beberapa ciri khas. Pertama, mereka seringkali memiliki barang-barang yang terbatas dan hanya memilih benda-benda yang benar-benar diperlukan untuk kehidupan sehari-hari dan studi mereka. Mereka cenderung menghindari pembelian impulsif dan berfokus pada kualitas daripada kuantitas. Selain itu, mahasiswa minimalis juga cenderung mengatur waktu dan kegiatan mereka dengan efisien, memprioritaskan hal-hal yang memberikan nilai tambah pada pendidikan dan pengalaman mereka. Mereka mungkin lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan belajar, berpartisipasi dalam kegiatan akademik atau ekstrakurikuler yang bermakna, daripada menghabiskan waktu untuk hal-hal yang bersifat konsumtif atau tidak produktif.
Kedua, mahasiswa yang menerapkan gaya hidup minimalis cenderung memiliki sikap yang lebih sadar lingkungan. Mereka mungkin memilih untuk menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan atau mendukung inisiatif yang berkelanjutan di kampus mereka. Selain itu, mereka cenderung mempraktikkan penghematan sumber daya, seperti listrik, air, atau kertas, dan lebih memperhatikan dampak dari keputusan konsumsi mereka terhadap lingkungan. Dengan demikian, mahasiswa minimalist sering menjadi contoh bagi yang lain dalam menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari mereka, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.