GARIS BESAR DARI LACHANOPHOBIA ATAU KETAKUTAN TERHADAP SAYURAN

Rika Rimelda Balkis

rika.rimelda.2301216@students.um.ac.id

Abstrak

Lachanophobia adalah ketakutan irasional terhadap sayuran yang dapat menyebabkan kecemasan dan bahkan serangan panik. Orang tua memainkan peran penting dalam membantu anak-anak mengatasi lachanophobia dan memastikan mereka mendapatkan gizi yang cukup dari sayuran. 

Terapi perilaku kognitif (CBT) terbukti efektif dalam mengatasi fobia spesifik pada remaja. Namun, masih ada sebagian kecil remaja yang tidak menunjukkan respons yang optimal terhadap pengobatan ini.

Catatan Warna : 

Warna ⇒ menjelaskan tema utama

Warna ⇒ menjelaskan kondisi yang sekarang

Warna ⇒ menjelaskan ringkasan tulisan yang kita buat

RP 1 Lachanophobia

Lachanophobia merupakan ketakutan yang tidak beralasan atau tidak rasional terhadap sayuran. Kata ini berasal dari bahasa Yunani Lachno yang berarti sayur-sayuran dan Phobos yang berarti ketakutan atau kebencian. Lachanophobia, atau ketakutan irasional terhadap sayuran, adalah sebuah penyakit mental yang dapat menimbulkan gejala mirip dengan fobia spesifik lainnya. Perlu dipahami bahwa lachanophobia bukan sekadar ketidaksukaan terhadap rasa brokoli atau kacang hijau. Orang yang menderita kondisi ini mungkin merasakan kecemasan yang luar biasa ketika ada sayuran di dekat mereka, atau bahkan ketika memikirkannya. 

RP 2 Penyebab Lachanophobia

Penyebab pasti lachanophobia masih belum diketahui. Akan tetapi, faktor lingkungan dan genetik seseorang diduga memiliki peran penting dalam perkembangannya. Meskipun penyebab lachanophobia masih belum sepenuhnya dipahami, kombinasi faktor lingkungan dan genetik diduga berperan penting dalam perkembangannya. Faktor-faktor ini dapat saling berinteraksi dan meningkatkan risiko seseorang untuk penderita fobia terhadap sayuran.

RP 3 Gejala dari Lachanophobia

Penderita lachanophobia, atau ketakutan terhadap sayuran, dapat menunjukkan berbagai gejala, seperti kecemasan secara keseluruhan terhadap sayuran dan serangan panik saat kehadirannya,  ketidakmampuan berpikir logis saat berada di toko kelontong atau di hadapan sayur-sayuran. Gejalanya dapat berupa kecemasan, ketakutan, dan serangan panik. Penderita lachanophobia mungkin menggunakan mekanisme penanggulangan untuk mengatasi rasa takut mereka.

RP 4 Dampak dari Lachanophobia

Kurang makan sayur dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan anak, terutama dalam tiga aspek seperti : 

  1. Meningkatkan Risiko Obesitas dan Gangguan Kesehatan Lainnya

Kekurangan serat mendorong anak untuk makan makanan olahan tinggi kalori dan rendah serat, meningkatkan risiko obesitas. Obesitas pada anak dapat berujung pada diabetes, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya di masa depan.

  1. Memperbesar Kemungkinan Gangguan Mental dan Emosional

Sayuran bukan hanya penting untuk kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental dan emosional anak. Sayuran mengandung nutrisi penting seperti asam folat yang berperan dalam Meningkatkan mood, Memperbaiki suasana hati, Mengurangi risiko depresi.Dengan memastikan asupan asam folat yang cukup, orang tua dapat membantu menjaga kesehatan mental dan emosional anak serta meningkatkan kualitas hidup mereka.

RP 5 Strategi orang tua dalam menghadapi anak pengidap Lachanophobia

Terapi Perilaku Kognitif (CBT) merupakan salah satu jenis psikoterapi yang populer dan banyak digunakan. Dikenal dengan sifatnya yang terstruktur dan berorientasi pada tujuan, CBT membantu individu mengatasi berbagai kondisi kesehatan mental dan masalah emosional.

Berbeda dengan terapi lainnya, CBT bersifat langsung dan praktis. Terapis dan pasien akan bekerja sama secara aktif untuk mengubah pola pikir dan perilaku yang mendasari masalah emosional. Melalui proses ini, pasien diharapkan mampu merasakan perubahan positif dalam suasana hati dan cara hidup mereka. Terapi Perilaku Kognitif: Solusi Praktis untuk Berbagai Tantangan Mental Terapi Perilaku Kognitif (CBT) merupakan pilihan terapi yang efektif untuk menangani berbagai kondisi kesehatan mental dan emosional. Terapi ini dapat dilakukan oleh semua usia, termasuk anak-anak. 

CBT berfokus pada dua aspek utama:

  • Pola Pikir: 

CBT membantu individu untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif yang mendasari masalah emosional mereka.

  • Perilaku: 

CBT membantu individu untuk mengubah perilaku yang tidak sehat yang berkontribusi pada masalah mental mereka.

Beberapa contoh masalah mental yang dapat diatasi dengan CBT:

  1. ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder)
  2. OCD (Obsessive-Compulsive Disorder)
  3. PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder)
  4. Depresi
  5. Gangguan Cemas
  6. Fobia
  7. Gangguan Kepribadian
  8. Gangguan Penggunaan Zat atau Alkohol
  9. Gangguan Makan (seperti anoreksia, bulimia, dan binge eating disorder)

RP 6 Apa itu phobia 

Fobia spesifik merupakan gangguan kecemasan yang paling umum terjadi pada anak-anak dan remaja. Gangguan ini dapat menyebabkan kesulitan akademis, sosial, dan bahkan berkembang menjadi gangguan kecemasan, suasana hati, dan penyalahgunaan narkoba di masa depan.

Pengobatan satu sesi berdasarkan terapi perilaku kognitif (CBT) terbukti efektif dalam mengatasi fobia spesifik pada remaja. Namun, masih ada sebagian kecil remaja yang tidak menunjukkan respons yang optimal terhadap pengobatan ini. Fobia dan kecemasan pada anak-anak tidak memiliki penyebab tunggal. Faktor-faktor yang berasal dari anak dan orang tua dapat berperan dalam perkembangannya.

Mekanisme penularan kecemasan pada remaja masih belum dipahami dengan baik. Arah penularannya pun masih belum jelas.Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi kerentanan genetik dan perilaku pengasuhan anak dapat meningkatkan risiko terjadinya kecemasan.

RP 7 Peran penting Nutrisi dalam tumbuh kembang anak 

Nutrisi yang tepat sangatlah penting untuk membantu anak-anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Masa kanak-kanak merupakan periode penting untuk membangun pola makan sehat yang akan berdampak pada kesehatan dan kualitas hidup mereka hingga masa dewasa. Orang tua memainkan peran penting dalam memastikan anak mendapatkan nutrisi yang tepat. Orang tua dapat melakukan beberapa hal berikut:

  • Memberikan makanan seimbang: Pastikan anak mendapatkan makanan yang kaya akan protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, vitamin, mineral, dan air.
  • Menjadi contoh yang baik: Tunjukkan kepada anak bahwa Anda juga makan makanan yang sehat.
  • Menciptakan lingkungan makan yang positif: Buatlah waktu makan menjadi waktu yang menyenangkan dan bebas stres.
  • Mendidik anak tentang pentingnya makanan sehat: Ajarkan anak tentang manfaat makan makanan yang sehat dan bagaimana memilih makanan yang baik.

Daftar Pustaka : 

Staff, E. (2015, August 17). Fear of Vegetables Phobia – Lachanophobia. FEAR OF; FEAR OF. https://www.fearof.net/fear-of-vegetables-phobia-lachanophobia/

Caswell, A. (2022, July 20). Lachanophobia: Understanding the Fear of Vegetables. E-Counseling.com. https://www.e-counseling.com/articles/lachanophobia-fear-of-vegetables/

Caswell, A. (2022, July 20). Lachanophobia: Understanding the Fear of Vegetables. E-Counseling.com. https://www.e-counseling.com/articles/lachanophobia-fear-of-vegetables/

Rizka Khaerunnisa. (2023, February 26). Dampak negatif yang mungkin terjadi jika anak kurang makan sayur. Antara News; ANTARA. https://www.antaranews.com/berita/3415026/dampak-negatif-yang-mungkin-terjadi-jika-anak-kurang-makan-sayur

IHC Telemed. (2021). Artikel Detail. Telemed.ihc.id. https://telemed.ihc.id/artikel-detail-882-Peran-Penting-Nutrisi-Mendukung-Tumbuh-Kembang-Anak.html#:~:text=Nutrisi%20yang%20tepat%20memainkan%20peran%20sentral%20dalam%20perkembangan%20optimal%20anak,dan%20perkembangan%20anak%20secara%20optimal.

Capriola-Hall, N. N., Booker, J. A., & Ollendick, T. H. (2020). Parent- and Child-Factors in Specific Phobias: The Interplay of Overprotection and Negative Affectivity. Journal of Abnormal Child Psychology, 48(10), 1291–1302. https://doi.org/10.1007/s10802-020-00662-3

Rumah sakit dengan pelayanan berkualitas – Siloam Hospitals. (2024). Siloamhospitals.com. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-terapi-perilaku-kognitif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *