Gaya Hidup Mahasiswa Era Digital: Tantangan dan Tren Jaman Now

Melania Aldia Pitaloka, melania.aldia.2301216@students.um.ac.id

Abstrak :

Dalam artikel ini, gaya hidup siswa di era digital yang berkembang pesat dibahas. Dalam situasi ini, siswa menggunakan teknologi tidak hanya sebagai alat untuk membantu mereka belajar, tetapi juga sebagai cara untuk berinteraksi dengan orang lain, mendapatkan informasi, dan menemukan hal-hal yang mereka sukai. Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan siswa, mempengaruhi cara mereka berinteraksi, belajar, dan bersosialisasi. Meskipun gaya hidup mahasiswa melibatkan tren kesehatan dan kesadaran lingkungan, juga ada tantangan baru seperti tekanan akademik, menghemat uang, dan terlalu banyak teknologi. Artinya, siswa di era digital saat ini menghadapi berbagai kesempatan dan kesulitan yang berbeda, yang memengaruhi cara mereka beradaptasi dan berkembang.

RP1 Mengenal Gaya Hidup Mahasiswa Jaman Now

Perilaku atau tindakan yang membedakan seseorang dengan orang lain disebut gaya hidup (Cleopatra, 2015). Selain itu, Laamanen & Wahlen (2015) mendefinisikan gaya hidup sebagai praktik konsumtif yang membantu individu menghubungkan diri mereka dengan penawaran kehidupan sehari-hari mengenai bagaimana gaya hidup seperti konsumsi dapat dikerahkan. Seiring berjalannya waktu, globalisasi berkembang pesat di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Dampak globalisasi pada kehidupan sehari-hari pelajar dapat dilihat. Ini berdampak pada pilihan gaya hidup mereka saat ini. Oleh karena itu, gaya hidup mahasiswa modern menggabungkan keterhubungan digital, kesadaran akan kesehatan, dan adaptasi terhadap lingkungan sosial dan ekonomi yang selalu berubah.

RP2 Hubungan antara Gaya Hidup Konsumtif  Mahasiswa dengan Hidup Berhemat

            Dengan memiliki gaya hidup yang hemat atau cukup, mahasiswa dapat memenuhi gaya hidup konsumtifnya juga di perantauan tanpa harus membebani orang tua. Mahasiswa dapat membeli barang yang ia inginkan, dan juga menjaga stabilitas keuangannya. Keduanya memiliki dampak positif dan negatif. Hariyono (2015) menyatakan bahwa gaya hidup konsumtif seseorang dipengaruhi oleh situasi atau pengalaman yang pernah dijumpai oleh seseorang sehingga dijadikan pembelajaran, misalnya dipengaruhi oleh kelas sosial, kelompok teman sebaya, lingkungan keluarga serta kepribadiannya. Padahal memasak sendiri di kos untuk menghemat pengeluaran uang makan.

RP3 Gaya Hidup Mahasiswa di Era Digital

            Gaya hidup mahasiswa mengalami perubahan besar di era digital yang berkembang pesat ini. Teknologi digunakan siswa tidak hanya untuk membantu mereka belajar, tetapi juga untuk membangun hubungan sosial, mendapatkan informasi, dan menemukan hal-hal yang mereka sukai. Media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan mahasiswa karena memungkinkan mereka untuk berbagi pikiran dan pengalaman mereka, terhubung dengan teman-teman, dan mengikuti tren dan berita terbaru. Aplikasi khusus dan platform pembelajaran online juga telah mengubah cara siswa mengakses dan mengelola dokumen akademik mereka. Meskipun teknologi menawarkan banyak kemudahan, juga muncul masalah baru, seperti kecanduan media sosial, gangguan digital, dan kurangnya interaksi sosial langsung.

RP4 Tantangan dan Tren gaya hidup saat ini

            Mahasiswa saat ini menghadapi banyak masalah dan tren yang mencerminkan dinamika zaman yang terus berubah. Tekanan akademik yang tinggi dan lingkungan kompetitif adalah salah satu masalah utama. Selain itu, banyak siswa mengalami masalah keuangan, terutama karena biaya pendidikan yang semakin meningkat dan tingkat pengangguran yang tinggi di kalangan pemuda yang belum menentu. Selain itu, kesadaran akan keberlanjutan dan kesehatan telah meningkat di kalangan mahasiswa, yang menghasilkan semakin banyak orang yang berpartisipasi dalam aktivitas olahraga, mengadopsi gaya hidup sehat, dan memperhatikan lingkungan. Sementara itu, siswa semakin bergantung pada platform online untuk belajar, berkomunikasi, dan mengakses informasi, karena penggunaan teknologi dan media sosial semakin meningkat.

RP5 Ketergantungan Tren Membuat Mahasiswa Tidak Bisa Hemat

            Ketergantungan pada tren adalah fenomena yang semakin umum di kalangan mahasiswa dan seringkali menjadi hambatan bagi upaya mereka untuk hidup hemat. Mahasiswa cenderung menghabiskan lebih banyak uang daripada yang mereka mampu untuk membeli barang atau layanan yang dianggap “trendi” karena tekanan sosial untuk mengikuti mode, teknologi, atau gaya hidup terbaru. Keinginan untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh media sosial atau diterima oleh teman sebaya adalah pendorong utama ketergantungan ini. Akibatnya, keuangan pribadi seringkali diabaikan, yang membuat sulit bagi mahasiswa untuk menghemat atau mengatur anggaran dengan bijak. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk menyadari bahwa mengikuti tren tidak selalu berarti kehilangan stabilitas finansial.

RP6 Terjerat dalam arus konsumsi

            Fenomena terjerat dalam arus konsumsi semakin umum dalam masyarakat modern, terutama di kalangan generasi muda. Individu sering dipaksa untuk menghabiskan lebih banyak uang daripada yang mereka mampu karena keinginan untuk membeli barang baru dan mengikuti tren terbaru, bahkan jika itu berarti mengorbankan uang mereka sendiri. Iklan dan media sosial meningkatkan tekanan ini dengan mempromosikan gaya hidup yang “sempurna”, yang mendorong banyak orang untuk menirunya. Selain menghabiskan banyak makanan, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan masalah keuangan, kecemasan, dan ketidakpuasan diri. Akibatnya, sangat penting bagi orang-orang untuk memahami betapa pentingnya mengelola uang dengan bijak dan mengingat bahwa nilai-nilai lebih penting daripada hanya memiliki barang material.

RP7 Pengeluaran Mahasiswa dan Konsumsinya


            Tema yang menarik dan relevan dalam konteks ekonomi dan gaya hidup modern adalah pengeluaran dan konsumsi mahasiswa. Konsumsi mahasiswa sering dianggap sebagai konsumen potensial, dan mereka berkontribusi pada pengeluaran dalam berbagai sektor ekonomi, seperti pendidikan, makanan, transportasi, teknologi, hiburan, dan mode. Budaya kampus, tren sosial, tekanan teman sebaya, dan paparan media dan iklan adalah beberapa faktor yang sering memengaruhi konsumsi mahasiswa. Terlepas dari kenyataan bahwa banyak mahasiswa memiliki anggaran terbatas, mengikuti mode atau memenuhi ekspektasi sosial dapat menyebabkan pengeluaran yang berlebihan. Namun, penting untuk diingat bahwa pengeluaran mahasiswa sebagian besar terdiri dari biaya pendidikan, buku, dan pengembangan diri.

DAFTAR PUSTAKA

Aprillia, S. N. T., & Damaiyanti, V. P. (2021). Gaya Hidup Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat. Indonesian Journal of …. https://ijsed.ap3si.org/index.php/journal/article/view/58

Astiningrum, R. (2018). Pengaruh gaya hidup Dan literasi keuangan terhadap perilaku konsumtif mahasiswa Prodi Pjkr Upgris. Seminar Nasional Keindonesiaan III. https://prosiding.upgris.ac.id/index.php/SNKIII/SNK2018/paper/view/2924

Dewi, N., Gama, A. W. S., & Astiti, N. P. Y. (2021). Pengaruh literasi keuangan, gaya hidup hedonisme, dan pendapatan terhadap pengelolaan keuangan mahasiswa unmas. Emas. https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/emas/article/view/1820

Kanserina, D., Haris, I. A., & Nuridja, I. M. (2015). Pengaruh literasi ekonomi dan gaya hidup terhadap perilaku konsumtif mahasiswa jurusan pendidikan ekonomi universitas pendidikan ganesha tahun 2015. In Jurnal Pendidikan Ekonomi …. academia.edu. https://www.academia.edu/download/43573344/24-5213-1-SM.pdf

Thamrin, H. T., & Saleh, A. A. (2021). Hubungan Antara Gaya Hidup Hedonis dan Perilaku Konsumtif pada Mahasiswa. Komunida: Media Komunikasi Dan …. http://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/komunida/article/view/1923

Trimartati, N. (2014). Studi kasus tentang gaya hidup hedonisme mahasiswa bimbingan dan konseling Universitas Ahmad Dahlan. In Jurnal Psikopedagogia. download.garuda.kemdikbud.go.id. http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1177637&val=7242&title=Studi%20Kasus%20Tentang%20Gaya%20Hidup%20Hedonisme%20Mahasiswa%20Bimbingan%20dan%20Konseling%20Angkatan%202011%20Universitas%20Ahmad%20Dahlan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *