Generasi Milenial dan Tantangan Budaya di Era Digital

Zahra Aniqotul Maziyah

zahra.aniqotul.2301216@students.um.ac.id

Sebagai mahasiswa, kita berada di era yang penuh dengan perkembangan dan transformasi. Dunia digital telah membawa banyak keuntungan dan peluang baru, tetapi juga membawa banyak tantangan, terutama di bidang sosial dan budaya. Generasi milenial, sebagai generasi yang lahir dan besar di era digital, memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan ini. Kita menghadapi banyak pergeseran budaya yang cepat, seperti individualisme, globalisasi, dan westernisasi. Globalisasi dapat memberikan peluang untuk mempelajari budaya lain dan memperluas wawasan kita, tetapi juga dapat berdampak negatif pada prinsip-prinsip budaya lokal dan nasional. Kita dapat dengan mudah mendapatkan informasi dan berinteraksi dengan orang-orang dari seluruh dunia. Hal ini dapat meningkatkan toleransi antar budaya dan pemahaman kita tentang perbedaan. Sebaliknya, budaya lokal juga dapat terpengaruh oleh globalisasi. Media dan gaya hidup dapat dikuasai oleh budaya Barat yang dianggap lebih kontemporer dan modis. Ini dapat menyebabkan generasi muda kehilangan identitas dan kebanggaan terhadap budaya lokal mereka. Selain itu, budaya yang di westernisasi dapat berdampak negatif pada nilai-nilai luhur bangsa kita. Individualisme dan materialisme yang dibawa oleh budaya Barat dapat menghancurkan nilai-nilai seperti kepedulian sosial, gotong royong, dan keluarga yang selama ini menjadi ciri khas budaya Indonesia. Maraknya konten negatif di internet adalah masalah lain yang dihadapi generasi milenial. Semua orang, termasuk anak-anak dan remaja, dapat dengan mudah mengakses konten pornografi, kekerasan, dan ujaran kebencian. Hal ini dapat berakibat negatif pada moral dan mental generasi muda.

Sebagai generasi milenial, kita memiliki kewajiban untuk mempertahankan dan melestarikan budaya lokal kita. Kita harus belajar dan memahami prinsip-prinsip budaya yang luhur, dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kita dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan budaya lokal kepada dunia, membuat konten kreatif seperti video, gambar, dan tulisan yang menarik tentang budaya lokal dan menyebarkan konten positif yang dapat membangun bangsa. Kita juga dapat menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang budaya lokal kepada khalayak yang lebih luas. Kami semua bertanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal. Dalam menghadapi tantangan budaya di era komputer dan internet, generasi milenial memainkan peran penting. Dengan tekad dan semangat yang kuat, kita dapat menjaga budaya lokal agar tetap lestari dan menjadi identitas bangsa yang membanggakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *