Kecemasan Siswa dalam Menghadapi Tes Masuk Perguruan Tinggi (SNBT)

Zaskia Adya Medina, zaskia.adya.2301216@students.um.ac.id

Abstrak : Menjelang pelaksanaan UTBK sering kali peserta mengalami kecemasan, panik, dan kekhawatiran akan yang terjadi saat UTBK berlangsung. Hal ini dapat menjadi masalah serius jika tidak segera diatasi.

Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2024 bagaikan gerbang menuju perguruan tinggi impian. Persiapan matang dan mental yang kuat menjadi kunci utama untuk menaklukkan ujian penentu ini. Namun, ditengah semangat belajar dan persiapan, tak jarang muncul rasa cemas yang menghantui para calon mahasiswa. Rasa cemas yang berlebihan dapat menghambat performa dan bahkan berakibat fatal.

Penyebab Kecemasan

Perasaan cemas saat seseorang belajar yang timbul karena adanya tekanan dan ketidakmampuan menghadapi masalah. Rasa cemas   yang  terjadi  ketika   seseorang   mengalami suatu  tekanan  dan  ketidaknyamanan  saat  belajar dapat disebut dengan stres dalam belajar. Tekanan yang    dimaksud    disini    adalah    tekanan    yang berhubungan  dengan  belajar  dan  kegiatan  sekolah atau  universitas,  misalnya  tenggang  waktu  tugas, saat  menjelang  ujian.  Tekanan  stres  yang  besar hingga melampaui daya tahan individu, maka akan menimbulkan  gejala-gejala  seperti  sakit  kepala, mudah marah dan kesulitan untuk tidur.

Faktor Pemicu Kecemasan

  • Tekanan untuk Sukses : Keinginan kuat untuk lolos di PTN favorit dan ekspektasi tinggi dari diri sendiri dan orang lain dapat menjadi sumber kecemasan utama.
  • Kurang Persiapan : Rasa tidak siap menghadapi ujian karena kurangnya belajar atau materi yang belum dikuasai dapat memicu kecemasan.
  • Ketakutan akan Kegagalan : Bayangan akan kegagalan dan konsekuensinya, seperti tidak diterima di PTN yang diinginkan, dapat menimbulkan kecemasan dan rasa minder.
  • Kurang Pengalaman Menghadapi Ujian Besar : Bagi sebagian orang, UTBK merupakan ujian besar pertama kalinya, sehingga rasa gugup dan cemas wajar terjadi.
  • Gangguan Kesehatan Mental : Kondisi seperti kecemasan berlebihan, depresi, atau gangguan panik dapat memperparah rasa cemas jelang ujian.

Dampak Kecemasan Jelang UTBK

  • Gangguan Konsentrasi : Kecemasan dapat membuat sulit fokus saat belajar dan mengerjakan soal, sehingga performa di ujian menurun.
  • Gangguan Fisik : Gejala fisik seperti sakit kepala, mual, diare, dan insomnia dapat muncul akibat stres dan kecemasan berlebihan.
  • Penurunan Kepercayaan Diri:  Rasa cemas dapat membuat ragu terhadap kemampuan diri dan menurunkan optimisme dalam menghadapi ujian.
  • Motivasi Menurun : Rasa cemas yang tak terkendali dapat memicu demotivasi belajar dan rasa malas untuk persiapan ujian.

Cara Mengatasi Kecemasan Jelang UTBK

  • Akui dan Terima Rasa Cemas : Kecemasan adalah hal yang wajar, jangan ditekan atau dihindari. Terimalah perasaan tersebut dan yakinkan diri bahwa kamu mampu mengatasinya.
  • Gunakan Teknik Relaksasi : Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk menenangkan pikiran dan tubuh.
  • Atur Pola Tidur dan Makan yang Sehat : Tidur yang cukup dan konsumsi makanan bergizi seimbang dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan mental, sehingga lebih siap menghadapi ujian.
  • Tetap Positif dan Optimis : Percayalah pada kemampuan diri dan visualisasikan kesuksesan dalam ujian. Hindari pikiran negatif dan fokuslah pada persiapan yang telah dilakukan.
  • Berbagi Perasaan dengan Orang Terdekat : Ceritakan rasa cemasmu kepada orang tua, guru, sahabat, atau psikolog untuk mendapatkan dukungan dan solusi.
  • Berlatih Soal dan Simulasi UTBK : Melatih soal dan mengikuti simulasi UTBK dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan membiasakan diri dengan format ujian.
  • Mencari Bantuan Profesional : Jika kecemasan sudah sangat mengganggu dan sulit diatasi sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater.

Studi terdahulu oleh  Wibawa  (2019) mewawancarai 4 siswa di Denpasar,  siswa  mengaku  kurang  percaya  diri  jelang  Ujian UTBK,  selain  itu  beberapa  siswa  mengaku  kurang  tidur, tidak  teratur  dalam  menjaga  kondisi  tubuh  baik  olahraga  dan menjaga nutrisi makanan, beberapa siswa juga memperlihatkan   emosi   yang   kurang   wajar   (seperti   siswa pendiam,  kurang  peduli  dengan  situasi  sekitar,  emosi  lebih sensitif  dan  mudah  marah).

Tanggapan dari responden sangat beragam mulai dari yang menjawab perlunya memanajemen perasaan jangan terlalu cemas, exams anxiety menyebabkan lupa dan sulit konsentrasi, mendapatkan pemahaman mengenai informasi kecemasan, mengetahui penjelasan saat sebelum ujian, lebih memahami perbedaan kecemasan dan ketakutan, mengetahui faktor penyebab kecemasan, dapat mengetahui cara mengatasi kecemasan.

Tanggapan untuk solusi dari responden juga sangat beragam mulai dari cara menerapkan isi poster dengan cara bersosialisai yang baik, memulai secara bertahap, tidak terlalu buru- buru dalam melakukan sesuatu, menghindari sugesti yang berlebih, lebih mengenai dir sendiri, menenagkan fikiran dan melakukan semaksimal mungkin, mengikuti tips yang diberikan dalam poster tersebut, selalu berzikir dan berdoa, menantang fikiran negatif, menenagkan diri dan berusaha mencari hal-hal yang menjadi penyebab kecemasan.

Ingatlah, kecemasan jelang UTBK adalah hal yang wajar. Dengan memahami penyebab dan strategi mengatasinya, kamu dapat mengendalikan rasa cemas dan tampil maksimal dalam ujian

Daftar Pustaka

A. M. Jannah, “Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Kecemasan Menghadapi Ujian SBMPTN,” Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 2015

Ariana, A. D., & Lauditta, A. E. (2021). Hubungan antara Efikasi diri dengan Kecemasan dalam menghadapi Ujian SBMPTN pada Siswa SMA. Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental

Anissa, L. M. (2018). Tingkat Kecemasan Mahasiswa Keperawatan dalam Menghadapi Ujian Berbasis Computer Based Test. MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan

Putri, D. M. B. S., Adiputra, L. M. I. S. H., Tirtayasa, K., & Juhanna, I. V. (2022). Gambaran tingkat kecemasan dalam menghadapi UTBK SBMPTN pada calon mahasiswa baru angkatan 2020/2021 di Denpasar. Intisari Sains Medis, 13(3), 575–583

Harmiyuni, & Sailan, M. (2016). Persepsi Siswa Tentang Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer di SMK Komputer Mutiara Ilmu Makassar

Lindasari, S.W., Nuryani, R., Hidayat, R. A. (2023). KECEMASAN SISWA SMA TERHADAP PERUBAHAN SELEKSI SBMPTN MENJADI SNBT TAHUN 2023. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *