LINGKARAN SETAN PERJUANGAN PEREMPUAN

Yusnia Indah Zainurrohmah, yusnia.indah.230126@students.um.ac.id

Perjuangan perempuan dalam kesetaraan itu ibarat kejar-kejaran, ujungnya kaya black hole, nggak ada. Perjuangan tanpa ujung ini seringkali menjebak perempuan dalam lingkaran setan. Sesederhana masalah berdandan, masyarakat kerap mendiskreditkan hal tersebut. Mulai dari menyepelekan, memberikan opini jelek bahwa berdandan tidak bermanfaat, berdandan hanya untuk menarik perhatian lawan jenis, hingga membandingkan hobinya yang “keren” dengan berdandan. Padahal eksistensi kegiatan berdandan dapat dipandang sebagai ajang ekspresi diri. Banyak perempuan kreatif dengan alat make up ala kadarnya dapat membuat dandanan keren dan artistik. Tapi sekali lagi stigma bahwa perempuan yang cakap dalam berdandan sering dikaitkan dengan ketidakmampuan perempuan dalam melakukan pekerjaan dengan baik. Perempuan dianggap hanya paham perihal estetika tanpa mau melihat bahwa perempuan juga memahami bidang-bidang yang bersangkutan dengan teoritikal pun praktikal.

            Masalah lebih serius seperti kekerasan dalam rumah tangga juga sangat menjebak perempuan dalam lingkaran setan. Perempuan udah berusaha keras untuk keluar dari permasalahan kompleks ini. Tapi ya, hasilnya gitu-gitu aja. Nol besar perubahan. Pelakunya sendiri kadang bunglon, kadang minta maaf, nggak akan ngulangin lagi. Ehh tapi ujung-ujungnya juga balik setelan awal. Hal-hal gini yang bikin perjuangan perempuan nggak akan ada habisnya, jalan di tempat aja. Masalah-masalah perempuan ini udah persis kaya benang kusut, sulit diurai apalagi masyarakat masih sering menomorduakan perempuan, tambah-tambah ruwet masalah ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *