Navila Al Husna Ramadhania @navila.al.2301216@students.um.ac.id
Abstrak Stress akademik adalah kondisi di mana seseorang mengalami ketidakseimbangan mental akibat berbagai faktor dari dalam dan luar. Dampaknya bisa negatif terhadap semangat belajar dan kesejahteraan emosional sosial. Penelitian menunjukkan bahwa stres akademik berkaitan langsung dengan semangat belajar, semakin tinggi tingkat stres, semakin rendah semangat belajarnya. Selain itu, stres akademik juga berhubungan dengan kecenderungan menunda-nunda pekerjaan. Untuk mengurangi stres akademik, diperlukan manajemen stres yang fokus pada mengurangi faktor penyebab stres.
Pengertian Stress Akademik
Stress akademik merujuk pada tekanan yang berasal dari lingkungan akademik, menyebabkan ketidakseimbangan mental dan emosional seperti rasa frustrasi, kemarahan, kegugupan, dan kecemasan. Sumber stress ini bisa eksternal dari lingkungan atau internal dari persepsi individu. Dampaknya dapat meluas ke kesehatan biologis, psikologis, dan sosial, bahkan berpotensi menjadi ancaman serius bagi seseorang. Secara psikologis, stres dapat dijelaskan sebagai kondisi internal yang timbul karena kebutuhan psikologis tubuh atau karena situasi eksternal yang menantang, mengancam, menyebabkan perubahan, atau memerlukan upaya pertahanan.
Hubungan Antara Stress Akademik dan Efikasi Diri
Penelitian menunjukkan bahwa stres akademik memiliki dampak negatif pada semangat belajar siswa, yang terkait dengan penurunan motivasi akademik seiring dengan peningkatan tingkat stres. Selain itu, stres akademik juga berhubungan dengan kecenderungan menunda-nunda pekerjaan. Sementara itu, efikasi diri, yang merupakan keyakinan dalam kemampuan mengatasi tekanan, terbukti memiliki pengaruh yang berlawanan terhadap stres akademik. Semakin tinggi efikasi diri, semakin rendah tingkat stres akademik yang dirasakan, yang pada gilirannya, meningkatkan motivasi akademik. Dalam mengelola stres akademik, pendekatan yang berfokus pada proses pengurangan tekanan dan faktor pemicu menjadi penting.
Hubungan Stress Akademik dan Kesehatan Emosional
Stres akademik berdampak negatif pada kesehatan sosial emosional dengan memicu berbagai emosi negatif seperti kecemasan, depresi, frustrasi, dan kemarahan. Hal ini mengganggu interaksi sosial, menurunkan motivasi, dan mengganggu kemampuan membangun hubungan yang sehat. Selain itu, stres akademik juga menurunkan kepercayaan diri dan harga diri, menyebabkan individu merasa tidak berharga dan menarik diri dari interaksi sosial. Kesulitan dalam bersosialisasi juga merupakan dampaknya karena stres akademik menghabiskan energi dan fokus individu, membuat mereka kurang tertarik untuk terlibat dalam kegiatan sosial. Ini dapat memperparah perasaan kesepian dan isolasi. Selain itu, stres akademik dapat mendorong perilaku berisiko seperti penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol, serta perilaku impulsif yang membahayakan kesehatan fisik dan mental serta merusak hubungan sosial.
Perbedaan Dengan Stress Lain
Perbedaan antara stres akademik dan jenis stres lainnya penting untuk dipahami agar kita dapat mengelola stres dengan lebih efektif. Meskipun penyebab, gejala, dan dampaknya mirip, stres akademik memiliki sumber yang berbeda seperti tuntutan akademik dan ekspektasi dari lingkungan belajar, sementara jenis stres lainnya berasal dari faktor seperti tekanan pekerjaan dan masalah finansial. Dampak stres juga dapat berbeda tergantung pada jenisnya, misalnya stres akademik dapat memengaruhi proses belajar dan kesehatan mental, sedangkan stres kerja dapat mempengaruhi produktivitas dan kesehatan fisik. Strategi pengelolaan yang diterapkan juga bisa berbeda, di mana untuk stres akademik, manajemen waktu dan teknik belajar efektif mungkin lebih relevan, sementara untuk stres kerja, komunikasi yang efektif dan manajemen keuangan dapat lebih membantu. Yang penting diingat adalah stres adalah hal yang umum dialami, namun dengan pemahaman yang tepat, kita dapat menghadapinya dengan lebih baik untuk menjalani hidup yang lebih sehat dan bahagia.
Manifestasi dan Gejala
Manifestasi dan gejala stres akademik dapat menjadi ancaman yang tersembunyi bagi kesejahteraan para pelajar dan mahasiswa. Dari gejala fisik seperti sakit kepala dan kelelahan hingga gejala emosional seperti kecemasan dan depresi, stres akademik dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan fisik dan mental. Perilaku seperti prokrastinasi dan konsumsi alkohol juga dapat menjadi tanda-tanda stres yang perlu diwaspadai. Dampak jangka panjangnya dapat mencakup penurunan prestasi belajar, masalah kesehatan mental yang serius, bahkan hingga risiko bunuh diri. Penting untuk diingat bahwa setiap individu dapat mengalami stres dengan cara yang berbeda, dan jika mengalami gejala stres akademik, penting untuk mencari bantuan dari orang-orang terdekat atau profesional untuk mendapatkan dukungan dan strategi pengelolaan yang tepat.
Sumber Stress Akademik
Menelusuri akar permasalahan dari stres akademik adalah langkah kunci untuk mengatasi tantangan tersebut. Beban tugas yang berlebihan, kesulitan memahami materi pelajaran, ketakutan akan kegagalan, lingkungan belajar yang tidak mendukung, dan masalah pribadi serta kesehatan mental merupakan beberapa sumber utama stres akademik. Faktor-faktor ini saling berinteraksi dan dapat menciptakan efek kumulatif yang meningkatkan tingkat stres. Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki toleransi stres yang berbeda, dan dengan memahami sumber-sumber stres, kita dapat mengembangkan strategi yang sesuai untuk mengelolanya dan meraih kesuksesan dalam belajar.
Pengelolaan Stress Akademik
Pengelolaan stress akademik merupakan langkah penting dalam menangani tantangan belajar. Dengan mengidentifikasi sumber stres, individu dapat mempersiapkan diri dengan strategi efektif, seperti manajemen waktu yang bijaksana, teknik belajar yang sesuai, dan gaya hidup sehat. Berkomunikasi dengan dosen dan memprioritaskan kesehatan fisik serta mental juga merupakan bagian penting dalam menghadapi stres akademik. Dukungan sosial dan upaya untuk mencegah stres kembali adalah langkah-langkah penting untuk meraih kesuksesan dalam belajar.
Saran dan Kesimpulan
Stres akademik merupakan masalah yang kompleks dan dapat berdampak serius pada kesejahteraan fisik, mental, dan emosional individu. Untuk mengatasi stres akademik, langkah-langkah yang diusulkan mencakup pemahaman mendalam tentang sumber-sumber stres, identifikasi gejala dan manifestasinya, serta penerapan strategi pengelolaan yang sesuai. Saran yang dapat diberikan adalah pentingnya memprioritaskan kesehatan fisik dan mental, berkomunikasi dengan baik dengan dosen atau guru, serta mencari dukungan sosial dari teman, keluarga, atau profesional jika diperlukan. Kesimpulannya, dengan kesadaran akan sumber stres dan adopsi strategi pengelolaan yang tepat, individu dapat mengatasi tantangan stres akademik dan meraih kesuksesan dalam belajar.
Daftar Pustaka:
Hidayati, Lina Nur. “TINJAUAN LITERATUR MENGENAI STRES DALAM ORGANISASI” 18 (2021).