Menjadi Siswa yang Berhasil di Sekolah Kehidupan: Langkah-langkah Praktis untuk Mengikuti Pelajaran-Pelajarannya

Hadana Sabila Rosadi, hadana.sabila.2301216@students.um.ac.id

Abstrak Dalam perjalanan yang tak terelakkan ini yang disebut hidup, setiap individu adalah seorang siswa yang tak henti-hentinya belajar di sekolah kehidupan. Di tengah arus pengalaman yang mengalir, kita diuji, kita belajar, dan kita berusaha memahami lebih dalam tentang diri kita dan dunia yang kita tempati. Sebagaimana halnya di sekolah tradisional, ada pelajaran-pelajaran penting yang harus dipelajari agar dapat menjadi siswa yang sukses di sekolah kehidupan. Artikel ini bertujuan untuk menjelajahi langkah-langkah praktis yang dapat diambil untuk mengejar keberhasilan dalam memahami dan menghadapi pelajaran-pelajaran tersebut.

Membangun Mentalitas Pembelajar yang Positif

Membangun mentalitas pembelajar yang positif adalah langkah pertama untuk menjadi siswa yang berhasil di sekolah kehidupan. Dalam hal ini, kita perlu memiliki keyakinan diri yang kuat dan percaya diri yang tinggi. Keyakinan diri yang kuat dapat membantu kita dalam menghadapi tantangan dan mengatasi rasa takut yang muncul ketika kita menghadapi situasi yang tidak terduga. Selain itu, memiliki keyakinan diri yang kuat juga dapat membantu kita dalam memahami dan menghadapi pelajaran-pelajaran yang kompleks dan menantang. Keyakinan diri yang kuat dapat mempengaruhi perilaku dan hasil belajar seseorang. Oleh karena itu, membangun mentalitas pembelajar yang positif harus menjadi prioritas dalam menjadi siswa yang sukses di sekolah kehidupan (Bandura, 1997).

Menetapkan Tujuan yang Jelas dan Terukur

Menetapkan tujuan yang jelas dan terukur adalah langkah berikutnya untuk menjadi siswa yang berhasil di sekolah kehidupan. Tujuan yang jelas dan terukur dapat membantu kita dalam mengarahkan diri kita ke arah yang tepat dan memastikan bahwa kita tidak terlalu jauh dari tujuan yang ingin kita capai. Tujuan yang jelas dan terukur dapat mempengaruhi motivasi dan hasil belajar seseorang. Oleh karena itu, menetapkan tujuan yang jelas dan terukur harus dilakukan dengan cermat dan jelas agar dapat membantu kita dalam menjadi siswa yang sukses di sekolah kehidupan (Locke & Latham 2002).

Mengembangkan Keterampilan Komunikasi yang Efektif

Mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif adalah langkah penting untuk menjadi siswa yang berhasil di sekolah kehidupan. Keterampilan komunikasi yang efektif dapat membantu kita dalam berkomunikasi dengan orang lain, memahami pandangan orang lain, dan mengatasi konflik yang muncul. Keterampilan komunikasi yang efektif dapat mempengaruhi hasil belajar dan hubungan interpersonal. Oleh karena itu, mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif harus menjadi prioritas dalam menjadi siswa yang sukses di sekolah kehidupan (Tannen, 1990).

Mengelola Waktu dengan Bijak

Mengelola waktu dengan bijak adalah langkah penting untuk menjadi siswa yang berhasil di sekolah kehidupan. Mengelola waktu dengan bijak dapat membantu kita dalam mengatur prioritas, mengatur waktu, dan menghindari kegiatan yang tidak efektif. Menurut Covey (1989), mengelola waktu dengan bijak dapat mempengaruhi hasil belajar dan kinerja seseorang. Oleh karena itu, mengelola waktu dengan bijak harus dilakukan dengan cermat agar dapat membantu kita dalam menjadi siswa yang sukses di sekolah kehidupan.

Menerima dan Belajar dari Kegagalan

Menerima dan belajar dari kegagalan adalah langkah penting untuk menjadi siswa yang berhasil di sekolah kehidupan. Kegagalan dapat menjadi pelajaran yang penting untuk memahami diri kita dan dunia yang kita tempati. Menurut Seligman (1998), menerima dan belajar dari kegagalan dapat mempengaruhi hasil belajar dan kinerja seseorang. Oleh karena itu, menerima dan belajar dari kegagalan harus dilakukan dengan cermat agar dapat membantu kita dalam menjadi siswa yang sukses di sekolah kehidupan.

Menjaga Keseimbangan antara Kehidupan Pribadi dan Profesional

Menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional adalah langkah penting untuk menjadi siswa yang berhasil di sekolah kehidupan. Keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional dapat membantu kita dalam mengatur prioritas, mengatur waktu, dan menghindari kegiatan yang tidak efektif. Keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional dapat mempengaruhi hasil belajar dan kinerja seseorang. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional harus dilakukan dengan cermat agar dapat membantu kita dalam menjadi siswa yang sukses di sekolah kehidupan (Greenhaus & Allen 2011).

Menjadi Agarisme yang Bertanggung Jawab

Menjadi agarisme yang bertanggung jawab adalah langkah penting untuk menjadi siswa yang berhasil di sekolah kehidupan. Agarisme yang bertanggung jawab dapat membantu kita dalam mengatur prioritas, mengatur waktu, dan menghindari kegiatan yang tidak efektif. Menurut Kohn (1993), agarisme yang bertanggung jawab dapat mempengaruhi hasil belajar dan kinerja seseorang. Oleh karena itu, menjadi agarisme yang bertanggung jawab harus dilakukan dengan cermat agar dapat membantu kita dalam menjadi siswa yang sukses di sekolah kehidupan.

Saran

Dalam menjadi siswa yang berhasil di sekolah kehidupan, kita perlu membangun mentalitas pembelajar yang positif, menetapkan tujuan yang jelas dan terukur, mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif, mengelola waktu dengan bijak, menerima dan belajar dari kegagalan, menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional, dan menjadi agarisme yang bertanggung jawab. Dengan demikian, kita dapat menjadi siswa yang sukses di sekolah kehidupan dan memahami pelajaran-pelajaran yang kompleks dan menantang.

Daftar Pustaka

Covey, S. R. (2020). The 7 habits of highly effective people. Simon & Schuster.

Greenhaus, J. H., Ziegert, J. C., & Allen, T. D. (2012). When family-supportive supervision matters: Relations between multiple sources of support and work–family balance. Journal of vocational behavior80(2), 266-275.

Kohn, A. (1993). Punished by rewards: The trouble with gold stars, incentive plans, A’s, praise, and other bribes. New York.

Locke, E. A. (1997). Self-efficacy: The exercise of control. Personnel psychology50(3), 801.

Locke, E. A., & Latham, G. P. (2002). Building a practically useful theory of goal setting and task motivation: A 35-year odyssey. American psychologist57(9), 705.

Seligman, M. E. (1998). Building human strength: Psychology’s forgotten mission.

Tannen, D. (1990). You just don’t understand: Women and men in conversation.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *