PANDUAN BETERNAK AYAM KAMPUNG

Alifah Himmatul Mufidah, alifah.himmatul.2301216@students.um.ac.id

Abstrak Segala kegiatan membutuhkan panduan, begitu juga dalam beternak diperlukan upaya panduan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang teknik budidaya, perawatan, dan manajemen yang efektif bagi para peternak ayam kampung. Saat ini, kondisi budidaya ayam kampung dihadapkan pada berbagai tantangan seperti peningkatan harga pakan, risiko penyakit, dan perubahan pola konsumsi masyarakat. Hal mencakup berbagai aspek penting, termasuk pemilihan bibit yang berkualitas, penanganan pakan yang tepat, manajemen kesehatan ayam, dan strategi pemasaran yang efektif. Dengan mengikuti panduan ini, peternak dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha peternakan ayam kampung mereka serta memperoleh manfaat ekonomi yang signifikan.

Catatan
Warna ⇒ menjelaskan tema utama

Warna ⇒ menjelaskan kondisi yang sekarang

Warna ⇒ menjelaskan ringkasan tulisan yang kita buat

(RP1) Pemilihan Bibit

Pemilihan bibit ayam kampung merupakan tahap awal yang krusial dalam panduan beternak ayam kampung.  Pemilihan bibit ini akan berimplikasi pada produksi, reproduksi dan performa ayam sehingga dapat meningkatkan harga jual yang tinggi (Syaputra, A., dkk. 2020). Proses ini melibatkan pemilihan ayam kampung yang memiliki karakteristik genetik yang diinginkan, seperti ketahanan terhadap penyakit, pertumbuhan yang baik, dan produksi telur yang tinggi. Bibit yang dipilih sebaiknya berasal dari induk yang sehat dan memiliki performa yang baik dalam pemeliharaan sebelumnya. Selain itu, penting juga untuk memilih bibit yang sesuai dengan tujuan pemeliharaan, apakah untuk produksi daging, telur, atau kedua-duanya. Faktor-faktor seperti umur, jenis kelamin, dan warna bulu juga dapat menjadi pertimbangan dalam pemilihan bibit ayam kampung. Selanjutnya, pemilihan bibit juga harus memperhatikan aspek kesehatan, termasuk memastikan bahwa bibit bebas dari penyakit dan parasit yang dapat mengganggu kesehatan ayam kampung dan mengurangi produktivitasnya. Dengan memilih bibit ayam kampung yang tepat, peternak dapat meningkatkan potensi keberhasilan beternak dan menghasilkan ayam kampung yang sehat, produktif, dan berkualitas.

(RP2) Persiapan Kandang

Persiapan kandang adalah langkah krusial dalam beternak ayam kampung, terutama bagi para pemula yang ingin memulai usaha peternakan. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memilih lokasi yang sesuai untuk kandang, yang sebaiknya terlindung dari cuaca ekstrem dan mudah dijangkau untuk pemeliharaan sehari-hari. Selanjutnya, pastikan kandang memiliki ukuran yang cukup untuk menampung jumlah ayam yang direncanakan, dengan memperhatikan standar ruang gerak dan ventilasi yang memadai. Pemilihan bahan kandang mengacu pada masing-masing sifat bahan yang mampu membuat ternak nyaman di dalamnya (Suprayogi et al., 2018). Penggunaan bahan bangunan yang tahan lama dan mudah dibersihkan seperti kayu atau bambu sangat disarankan. Selain itu, perlu dipersiapkan tempat tidur yang nyaman untuk ayam, seperti jerami atau serbuk gergaji, untuk menjaga kebersihan dan kesehatan hewan. Selanjutnya, pastikan kandang dilengkapi dengan sistem air dan pemberian pakan yang mudah diakses oleh ayam. Terakhir, perhatikan juga aspek keamanan kandang dengan memasang pagar atau pagar berduri untuk mencegah masuknya predator. Dengan persiapan kandang yang baik, pemula dalam beternak ayam kampung akan memiliki fondasi yang kuat untuk meraih kesuksesan dalam usaha peternakan mereka.

(RP3) Pemilihan Pakan

Pemilihan pakan yang tepat adalah faktor penting dalam beternak ayam kampung, terutama bagi para pemula yang ingin memulai usaha peternakan. Untuk meningkatkan  pertumbuhan  dan produktifitas  ayam  kampung diperlukan  nutrisi  khusus baik secara jumlah maupun kualitasnya (Munira et al., 2016). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih pakan untuk ayam kampung. Pertama, pastikan pakan yang dipilih mengandung nutrisi yang seimbang, termasuk protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan produksi telur yang baik. Kedua, perhatikan juga kualitas pakan yang akan digunakan, pastikan pakan tersebut bebas dari bahan kimia berbahaya dan kontaminan yang dapat membahayakan kesehatan ayam. Selain itu, sesuaikan jenis pakan dengan fase pertumbuhan ayam, seperti pakan starter untuk ayam muda dan pakan grower serta layer untuk ayam dewasa yang sudah mulai bertelur. Selanjutnya, pilihlah pakan yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan cuaca di lokasi peternakan, serta sesuaikan dengan jenis ayam yang dipelihara. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, pemula dalam beternak ayam kampung dapat memastikan kesehatan dan produktivitas ternak mereka untuk meraih kesuksesan dalam usaha peternakan.

(RP4) Pemilihan Lokasi yang Tepat

Menurut Wijaya, A., & Jamaaluddin, J., pemilihan tempat lokasi untuk peternakan merupakan salah satu  faktor penting bagi seorang peternak yang ingin serius dalam menggeluti bidangnya  di ranah budidaya hewan. Pemilihan lokasi yang tepat merupakan faktor krusial dalam keberhasilan beternak ayam kampung. Lokasi yang dipilih harus memenuhi berbagai persyaratan untuk mendukung kesejahteraan dan produktivitas ayam kampung. Pertama-tama, lokasi tersebut harus memiliki akses yang mudah dijangkau dan aman dari ancaman seperti predator atau pencurian. Selain itu, lingkungan sekitarnya harus bersih dan bebas dari polusi yang dapat mempengaruhi kesehatan ayam kampung. Aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah ketersediaan sumber air yang cukup dan berkualitas serta aksesibilitas terhadap pakan yang sehat dan berkualitas. Selain itu, faktor topografi dan drainase juga penting untuk dipertimbangkan guna memastikan bahwa area tersebut tidak rentan terhadap banjir atau genangan air. Selanjutnya, aspek iklim dan cuaca juga perlu dipertimbangkan, dengan memilih lokasi yang memiliki suhu yang moderat dan stabil serta terlindung dari angin kencang dan panas yang berlebihan. Dengan memperhatikan semua faktor ini, pemilihan lokasi yang tepat akan membantu memastikan bahwa ayam kampung dapat hidup dalam kondisi yang optimal dan menghasilkan produk yang berkualitas, sehingga mendukung keberhasilan usaha ternak secara keseluruhan.

(RP5) Pengelolaan Populasi

Pengelolaan populasi dalam beternak ayam kampung adalah aspek penting yang mempengaruhi kesejahteraan dan produktivitas ayam serta keberlanjutan usaha peternakan secara keseluruhan. Langkah pertama dalam pengelolaan populasi adalah pemilihan jumlah ayam yang tepat sesuai dengan kapasitas kandang dan sumber daya yang tersedia. Pengelolaan ini juga mencakup pemilihan proporsi antara ayam jantan dan betina yang seimbang untuk menghindari masalah agresi dan kesulitan dalam pembiakan. Selanjutnya, penting untuk memonitor pertumbuhan populasi secara teratur dan mempertimbangkan pengurangan populasi jika terjadi kelebihan jumlah. Selain itu, program pemuliaan selektif juga dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas genetik dan produktivitas ayam kampung. Selama proses ini, perhatian harus diberikan pada mempertahankan keragaman genetik dan menghindari penurunan kualitas genetik yang dapat terjadi akibat pembiakan dalam. Selain itu, pengelolaan populasi juga mencakup pengendalian penyakit dan vaksinasi yang tepat guna mencegah penyebaran penyakit di antara ayam kampung. Dengan mengelola populasi ayam kampung dengan cermat, peternak dapat memastikan kesehatan, kesejahteraan, dan produktivitas yang optimal, serta menjaga keberlanjutan usaha peternakan dalam jangka panjang.

(RP6) Pencegahan Penyakit (Vaksinasi)

Sedangkan vaksinasi merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit pada hewan. Pemberian vaksin berperan untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi (Besung, I. N. K., & Kerta, N. 2009). Vaksinasi bertujuan untuk membangun kekebalan tubuh ayam terhadap penyakit tertentu yang umumnya mengancam, seperti Newcastle Disease, Marek’s Disease, Infectious Bronchitis, dan sebagainya. Program vaksinasi yang tepat dan terjadwal secara rutin merupakan langkah proaktif untuk melindungi ayam kampung dari penyakit yang berpotensi merugikan produksi maupun kesejahteraannya. Vaksinasi dapat dilakukan pada ayam kampung mulai dari usia yang sangat muda, sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh dokter hewan atau pakar peternakan. Melalui vaksinasi yang efektif, peternak dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit di antara ayam kampung, meningkatkan daya tahan tubuh mereka, serta memastikan keberlanjutan dan keberhasilan usaha peternakan secara keseluruhan. Oleh karena itu, vaksinasi adalah salah satu pilar penting dalam upaya pencegahan penyakit pada ayam kampung yang harus diperhatikan dengan cermat oleh setiap peternak.

(RP7) Kesehatan dan Kebersihan

Kesehatan dan kebersihan adalah aspek yang tidak boleh diabaikan dalam beternak ayam kampung. Jika kandang tidak dijaga kebersihannya, kotoran dapat menumpuk dan kandang dapat menimbulkan sarang penyait yang dapat menyerang unggas dan peternak (Seftianaet al., 2021). Oleh karena itu pertama-tama, pemelihara harus memastikan bahwa kandang ayam kampung tetap bersih dan teratur. Hal ini meliputi membersihkan kotoran secara teratur, mengganti tempat tidur secara berkala, dan memastikan sistem drainase yang baik untuk menghindari genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan penyakit. Selain itu, pemantauan kondisi kesehatan ayam secara rutin juga sangat diperlukan. Pemula harus mempelajari tanda-tanda penyakit pada ayam, seperti penurunan nafsu makan, perubahan perilaku, atau gejala fisik lainnya, dan segera mengambil tindakan jika ditemukan sesuatu yang mencurigakan. Selanjutnya, perhatian juga harus diberikan pada kualitas pakan dan air yang diberikan kepada ayam, pastikan bahwa keduanya bersih dan bebas dari kontaminasi yang dapat membahayakan kesehatan ayam. Dengan memprioritaskan kesehatan dan kebersihan dalam beternak ayam kampung, pemula dapat meningkatkan produktivitas ternak mereka sambil menjaga kesejahteraan hewan dan mengurangi risiko penyebaran penyakit di peternakan.

Daftar Pustaka

Suprayogi, W. P. S., Riptanti, E. W., & Widyawati, S. D. (2018). Budidaya ayam kampung intensif melalui program pengembangan usaha inovasi kampus. In Jurnal Inoteks. academia.edu. https://www.academia.edu/download/103770095/18917-78953-1-PB.pdf

Munira, S., Nafiu, L. O., & Tasse, A. M. (2016). Performans Ayam Kampung Super Pada Pakan Yang Disubtitusi Dedak Padi Fermentasi Dengan Fermentor Berbeda. JITRO, 3(2), 22–29

Seftiana, M., Najeri, A., Anggono, H., & Priandika, A. T. (2021). Sistem Pengelolaan Kebersihan Berbasis Mikrokontroler Arduino Pada Peternakan Unggas. Jurnal Teknik dan Sistem Komputer, 2(2), 29-39.

Syaputra, A., Anggrayni, Y. L., & Jiyanto, J. (2020). Penerapan Aspek Teknis Pemeliharaan Ayam Kampung Di Kecamatan Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi. Green Swarnadwipa: Jurnal Pengembangan Ilmu Pertanian, 9(1), 1-9.

Besung, I. N. K., & Kerta, N. (2009). Pegagan (Centella asiatica) sebagai alternatif pencegahan penyakit infeksi pada ternak. Buletin veteriner udayana, 1(2), 61-67.

Wijaya, A., & Jamaaluddin, J. Pemilihan Lokasi Peternakan Telur Ayam Yang Baik Dengan Menggunakan Metode Factor Rating.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *