Arlintang Sekar Phambayun arlintang.sekar.2301216@students.um.ac.id
Abstrak Doa dan amalan dalam hidup manusia beragama tentu adalah sesuatu yang krusial. Kehidupan jauh lebih baik jika mempercayai dan beriman pada agama sesuai keyakinan serta selalu berdoa dan mengamalkan perilaku-perilaku sesuai dengan aturan agama. Dengan selalu beribadah, beriman, dan memanjatkan doa pada Sang Pencipta, banyak aspek dalam hidup yang dapat menjadi lebih baik seperti aspek spiritual, sosial, dan pendidikan. Selain itu, diri sendiri dapat merasa lebih tenang dan damai dalam menjalani segala aktifitas karena memasrahkan hasil dari segala usaha kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pengertian Doa Secara Umum dan Perspektif Islam
Doa secara umum berarti permohonan atau harapan yang ditujukan kepada Tuhan. Makna tersebut juga sesuai dengan definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang menjelaskan doa sebagai permohonan (pengharapan, permohonan, pujian) kepada Tuhan. Namun dalam agama tertentu seperti Islam, doa mempunyai arti yang lebih luas, antara lain doa yang menunjukkan ketergantungan manusia terhadap Allah SWT. Permintaan, sebagai sarana memohon kepada Allah SWT atas segala sesuatu. Ungkapan hati, merupakan sarana mencurahkan isi dan emosi hati kepada Allah SWT. serta pengingat untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang dilimpahkan kepadanya.
Pengertian Amalan dalam Konteks Keagamaan
Dalam konteks keagamaan, amalan diartikan sebagai perbuatan baik yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amalan berasal dari kata Arab ‘amal’ yang berarti ‘tindakan’. Berbuat baik mempunyai banyak manfaat, antara lain mendekati Allah SWT., menerima pahala dan kebahagiaan dari Allah SWT., meningkatkan kualitas hidup di dunia dan akhirat, memberikan kedamaian dan kebahagiaan pada hatimu. Oleh karena itu, sebagai umat Islam hendaknya kita selalu berupaya untuk mengedepankan kebiasaan-kebiasaan baik, seperti shalat, kebajikan, dan kebiasaan positif.
Pentingnya Doa dan Amalan dalam kehidupan Umat Islam
Dalam Islam, doa dan amalan baik yang dilakukan mencerminkan ketulusan dan komitmen seseorang untuk mengikuti ajaran Al-Quran dan Nabi Muhammad saw. Doa merupakan penghubung antara manusia dengan pencipta-Nya dan berdoa merupakan ibadah karena merupakan bentuk penyerahan kepada Allah atas segala permasalahan dalam hidup untuk terselesaikan (Masykhur & Musfah, 2008) sementara amalan adalah perantara terkabulkannya doa yang dipanjatkan sehingga keterkaitan antara keduanya sangat erat dan tentunya semua terjadi atas izin Allah SWT. Dengan memasukkan doa dan amalan baik ke dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam dapat memupuk rasa disiplin, kerendahan hati, dan kasih saying. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi individu tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Sikap Terlalu Percaya Diri Tanpa Doa
Dalam Islam, terkenal kalimat ‘Usaha tanpa doa adalah bohong dan doa tanpa usaha adalah sombong’ sehingga orang yang berusaha tanpa berdoa dianggap tidak memerlukan Allah dalam hidupnya. Sebagai orang yang beriman, doa tentu harus menjadi bagian dalam kehidupan, jika tidak maka salah satu konsekuensi utama dari tidak berdoa adalah rasa terputusnya iman dan spiritualitas seseorang sehingga mengakibatkan terputusnya hubungan seseorang dengan Tuhan. Spiritual berfungsi sebagai pembentuk kehidupan seseorang. Maka, penekanan terhadapnya perlu diutamakan (Sudi et al., 2019). Dengan tidak berdoa, seseorang dapat merasa terisolasi dari keyakinannya dan kesulitan untuk menemukan makna dan tujuan dalam hidupnya. Hal ini dapat menyebabkan perasaan hampa, kebingungan, dan tidak memiliki arah.
Pengaruh Terhentinya Doa dalam Kehidupan Sosial
Dalam hidup seorang yang beragama, doa merupakan bagian dari ibadah yang perlu dilakukan sesuai dengan syariah dan perlu dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari (Fakhruddin, 2017). Doa berfungsi sebagai poros moral bagi banyak orang, memandu tindakan dan keputusan mereka dalam lingkungan sosial. Tindakan berdoa sering kali memperkuat nilai-nilai seperti kasih sayang, pengampunan, dan empati, yang sangat penting untuk menjaga hubungan yang sehat dengan orang lain. Ketika seseorang mengabaikan doa, mereka mungkin menjadi lebih rentan terhadap keegoisan, konflik, dan dilema moral, yang dapat membebani interaksi sosial mereka dan menyebabkan keterasingan dari orang lain.
Doa juga memiliki kekuatan untuk menanamkan rasa syukur dan kerendahan hati dalam diri individu, mengingatkan mereka akan berkat-berkat yang mereka miliki dan mendorong mereka untuk menunjukkan penghargaan terhadap orang lain. Ketika seseorang berhenti berdoa, mereka mungkin menjadi lebih fokus pada keinginan dan ambisi mereka sendiri, mengabaikan pentingnya rasa syukur dan kerendahan hati dalam interaksi sosial.
Pengaruh Terputusnya Doa dalam Kehidupan Pendidikan
Doa memiliki fungsi sebagai bentuk rasa syukur dan permohonan atas segala nikmat yang diberikan oleh Tuhan. Dengan terputusnya doa, maka rasa syukur terhadap ilmu pengetahuan dan kesempatan untuk belajar dapat terabaikan. Hal ini dapat mengurangi motivasi dan semangat dalam menimba ilmu. Selain itu, doa juga dapat menjadi sumber kekuatan dan ketenangan bagi para pelajar dan pendidik. Dalam menghadapi tekanan dan tantangan dalam dunia pendidikan, doa dapat menjadi pijakan yang kokoh dan memberikan kepercayaan diri serta membangun akhlak yang baik. Pendidikan akhlak merupakan wadah penting untuk merungkai permasalahan akhlak dan melahirkan manusia yang baik (Suhid, 2005). Dengan terputusnya doa, maka kekuatan spiritual yang seharusnya didapat dari doa juga akan hilang.
Peran Amalan dalam Hidup Manusia Beragama
Amalan dalam gama tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga sebagai panduan untuk menjalani kehidupan dengan penuh makna dan tujuan. Pentingnya amalan agama dalam hidup manusia dapat dilihat dari segi moral, etika, dan spiritual. Contoh amalan antara lain berzakat, bersedekah, menunaikan shalat sunnah, membaca al-Quran, bersilaturrahim dan lain sebagainya (Yusof et al., 2018). Melalui amalan agama, manusia diajarkan untuk berbuat kebaikan, tolong-menolong sesama, dan menjauhi perbuatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Nilai-nilai moral yang diajarkan dalam agama menjadi landasan bagi manusia untuk hidup berdampingan secara harmonis dalam masyarakat. Amalan agama juga mengajarkan etika dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Dengan menjalankan ajaran agama, manusia diajarkan untuk menghormati, menghargai, dan mencintai sesama makhluk ciptaan Tuhan tanpa memandang perbedaan suku, agama, atau ras.
Daftar Pustaka
Rahim, U. A. (2019). DOA SEBAGAI KOMUNIKASI TRANSEDENTAL DALAM PRESPEKTIF KOMUNIKASI ISLAM. Idarotuna, 2(1). https://doi.org/10.24014/idarotuna.v2i1.8189
Fakhruddin, F. M. (2017). Pemahaman Dan Pengalaman Guru Pendidikan Islam Menerapkan Elemen Amalan Dalam Pengajaran. O-JIE: Online Journal of Islamic Education. https://ojie.um.edu.my/article/view/5535
Masykhur, A., & Musfah, J. (2008). Doa Ajaran Ilahi. books.google.com. https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=duwU4GXHLuIC&oi=fnd&pg=PA13&dq=doa+dalam+islam&ots=T-9_JeLn3C&sig=jmH4xVf0uWW0ng8vb-R_-mj-wbA
Sudi, S., Sham, F. M., & Yama, P. (2019). Tawakal sebagai elemen kecerdasan spiritual menurut perspektif Hadis. Jurnal Pengajian Islam. http://jpi.kuis.edu.my/index.php/jpi/article/view/19
Suhid, A. (2005). PEMANTAPAN KOMPONEN AKHLAK DALAM PENDIDIKAN ISLAM BAGI MENANGANI ERA GLOBALISASI (STRENGTHENING MORAL COMPONENT IN ISLAMIC …. Jurnal Kemanusiaan. https://jurnalkemanusiaan.utm.my/index.php/kemanusiaan/article/view/150
Yusof, S. M., Hamed, A. B., & Tahir, R. M. (2018). Usahawan wanita Muslim berjaya: Amalan gaya hidup Islam. … Journal of Islamic …. http://e-journal.uum.edu.my/index.php/ijib/article/view/13327