Yusnia Indah Zainurrohmah, yusnia.indah.2301216@students.um.ac.id
Percaya nggak kalau tiap benda yang dipegang sama perempuan bisa jadi senjata? Contoh paling sederhananya kaya pena. Pena di tangan perempuan itu bukan sekedar buat bikin catatan harian yang isinya mellow. Bisa jadi, pena itu buat ngerjain sesuatu yang jauh dari bayangan kita semua. Bayangin semisal pena itu dibuat untuk menyusun proposal bisnis yang inovatif, menggambar desain-desain baju yang lima tahun mendatang bisa tampil di Paris Fashion Week, menulis penelitian yang berkesempatan untuk memperoleh Nobel Prize, atau bisa jadi senjata untuk memperjuangkan apa yang mereka yakini. Melalui pena itu perempuan berbagi ilmu, pengalaman, dan mimpi-mimpi mereka ke dunia luas.
Pena bisa jadi senjata ampuh bagi perempuan untuk menunjukkan kredibilitasnya ke dunia. Tapi, di sisi lain pena bisa jadi pedang bermata dua yang bisa menusuk penggunanya. Pena akan menjadi bumerangapabila jatuh ke tangan yang salah. Gosip, drama, dan fitnah dapat dengan mudah ditulis menggunakan pena. Tidak jarang tulisan yang dihasilkan dari pena perempuan dipakai untuk menjatuhkan orang lain. Jadi, penting bagi perempuan untuk tahu tujuan ia memegang sebuah pena yang penuh dengan tinta supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.