Bahaya Tersembunyi Skincare Merkuri: Dampak Penyakit Jangka Pendek

Agita Khairunnisa @agita.khairunnisa.2301216@students.um.ac.id

Abstrak Penggunaan skincare yang mengandung merkuri dalam jangka pendek dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan. Merkuri, sebagai bahan kimia beracun, dapat menyebabkan iritasi kulit yang parah, dermatitis kontak, dan hipersensitivitas kulit. Selain itu, paparan merkuri juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan, gangguan neurologis sementara, dan bahkan kerusakan pada organ dalam seperti ginjal dan hati. Penggunaan skincare bermerkuri juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan reproduksi pada wanita dan pria. Selain itu, jerawat, komedo, kulit kering, dehidrasi, gangguan pigmentasi kulit, serta kemungkinan memperburuk kondisi kulit yang sudah ada juga merupakan dampak yang mungkin timbul akibat penggunaan skincare bermerkuri dalam jangka pendek.

Dampak jangka pendek penggunaan skincare merkuri

Merkuri merupakan zat kimia berbahaya yang kerap disusupkan ke dalam produk skincare ilegal. Meskipun menawarkan hasil instan berupa kulit cerah dan mulus, penggunaan skincare merkuri dalam jangka pendek dapat menimbulkan berbagai dampak penyakit yang tidak bisa disepelekan. Mari simak ulasan berikut untuk mengenali bahayanya. Penggunaan skincare yang mengandung merkuri dalam jangka pendek dapat menimbulkan dampak kesehatan yang serius. Merkuri, sebagai bahan kimia beracun, dapat menyebabkan berbagai masalah kulit seperti iritasi yang parah, dermatitis kontak, dan hipersensitivitas kulit. Selain itu, paparan merkuri juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan, gangguan neurologis sementara seperti kebingungan dan tremor, serta potensi kerusakan pada organ dalam seperti ginjal dan hati. Tidak hanya itu, penggunaan skincare bermerkuri dalam jangka pendek juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan reproduksi pada wanita dan pria(Marzela, 2018).

Iritasi dan Alergi

Dampak pertama yang sering muncul akibat penggunaan skincare merkuri jangka pendek adalah iritasi dan alergi. Iritasi kulit yang parah adalah kondisi di mana kulit mengalami reaksi yang abnormal dan menyakitkan setelah terpapar dengan bahan tertentu, seperti merkuri dalam produk skincare. Gejalanya meliputi kemerahan pada area kulit yang terkena, sensasi gatal yang intens, dan terasa terbakar. Hal ini membuat kulit terasa tidak nyaman dan bahkan bisa menjadi sangat menyakitkan. Bahkan setelah penggunaan produk tersebut dihentikan, iritasi kulit bisa bertahan dalam jangka waktu yang singkat, menyebabkan ketidaknyamanan yang berkepanjangan bagi pengguna (Anggraini, 2021).

Kulit Sensitif Terhadap Sinar Matahari

Penggunaan skincare merkuri jangka pendek juga dapat membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. penggunaan skincare yang mengandung merkuri dalam jangka pendek dapat membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Hal ini disebabkan oleh pengaruh merkuri terhadap produksi melanin, pigmen alami yang bertanggung jawab dalam melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV). Ketika kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari akibat penggunaan skincare bermerkuri, kemampuan melanin dalam melindungi kulit berkurang. Akibatnya, kulit lebih rentan terhadap sunburn, menjadi kusam, dan dapat mengalami bintik-bintik hitam sebagai dampak dari paparan sinar UV yang berlebihan. Dengan demikian, penggunaan skincare bermerkuri tidak hanya dapat menyebabkan iritasi dan masalah kesehatan kulit lainnya, tetapi juga meningkatkan risiko kerusakan kulit akibat sinar matahari jika tidak diimbangi dengan perlindungan yang adekuat seperti penggunaan tabir surya

Munculnya Jerawat dan Komedo

Dampak lain yang mungkin timbul akibat penggunaan skincare merkuri jangka pendek adalah munculnya jerawat dan komedo. penggunaan skincare yang mengandung merkuri dalam jangka pendek adalah munculnya jerawat dan komedo. Merkuri memiliki kemampuan untuk merangsang produksi minyak berlebih di wajah, yang dapat menyebabkan pori-pori kulit tersumbat. Akibatnya, komedo dapat muncul karena adanya penumpukan minyak, sel-sel kulit mati, dan kotoran di dalam pori-pori. Jika kondisi ini tidak diatasi dengan baik, komedo dapat berkembang menjadi jerawat meradang yang sulit dihilangkan. Jerawat yang meradang dapat menimbulkan rasa sakit, peradangan, dan bahkan meninggalkan bekas luka pada kulit. Oleh karena itu, penggunaan skincare bermerkuri dalam jangka pendek dapat memicu masalah kulit seperti jerawat dan komedo, yang mengganggu penampilan dan kesehatan kulit secara keseluruhan (DAULAY, 2019).

Kulit Kering dan Dehidrasi

Alih-alih membuat kulit lembab, penggunaan skincare merkuri justru dapat menyebabkan kulit kering dan dehidrasi. Merkuri bersifat merusak lapisan kulit sehingga kemampuan kulit menahan kelembaban berkurang. Hal ini membuat kulit terasa kasar, bersisik, dan rentan terhadap keriput. Skincare yang mengandung merkuri dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan mengalami dehidrasi, bukannya memberikan kelembaban yang diharapkan. Merkuri memiliki sifat yang merusak lapisan kulit, yang pada akhirnya mengurangi kemampuan kulit untuk menahan kelembaban secara alami (Maslidah dkk., 2020). Akibatnya, kulit kehilangan kelembaban yang diperlukan untuk menjaga elastisitas dan kehalusan kulit. Kulit yang kering akan terasa kasar, bersisik, dan rentan terhadap munculnya garis-garis halus serta keriput. Dehidrasi kulit dapat membuatnya terlihat kusam dan tidak sehat. Oleh karena itu, penggunaan skincare yang mengandung merkuri dapat memberikan efek yang bertentangan dengan yang diharapkan, yakni kulit kering dan dehidrasi, yang dapat mengganggu penampilan dan kesehatan kulit secara keseluruhan.

Gangguan Pigmentasi Kulit

Dampak lain yang mungkin terjadi akibat penggunaan skincare merkuri jangka pendek adalah gangguan pigmentasi kulit. Hal ini dikarenakan merkuri dapat mempengaruhi produksi melanin secara tidak merata. Kondisi ini bisa memicu munculnya flek hitam, hiperpigmentasi, atau bahkan perubahan warna kulit menjadi belang-belang. Merkuri memiliki kemampuan untuk mengganggu produksi melanin, pigmen alami yang bertanggung jawab atas warna kulit(Hermawati & Lathifah, 2019). Ketidakseimbangan produksi melanin dapat menghasilkan pigmentasi kulit yang tidak merata. Akibatnya, kulit bisa mengalami munculnya flek hitam atau hiperpigmentasi, di mana beberapa area kulit menjadi lebih gelap dari yang lain. Selain itu, penggunaan skincare bermerkuri juga dapat menyebabkan perubahan warna kulit menjadi belang-belang, yang berarti adanya variasi warna yang tidak merata di permukaan kulit. Gangguan pigmentasi kulit ini dapat membuat penampilan kulit terlihat tidak merata dan tidak sehat.

Memperparah Kondisi Kulit yang Sudah Ada

Bagi penderita penyakit kulit tertentu, penggunaan skincare merkuri justru dapat memperparah kondisinya. Misalnya, pada penderita eksim atau jerawat, penggunaan merkuri dapat memicu peradangan yang semakin parah dan sulit dikendalikan. Skincare yang mengandung merkuri dapat memperburuk kondisi kulit yang sudah ada, terutama pada mereka yang sudah menderita penyakit kulit tertentu. Contohnya, bagi penderita eksim atau jerawat, penggunaan produk skincare bermerkuri dapat menyebabkan peradangan kulit yang semakin parah dan sulit untuk dikendalikan. Merkuri memiliki sifat yang dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada kulit yang sensitif atau yang sudah mengalami masalah sebelumnya. Akibatnya, gejala eksim seperti ruam, gatal, dan kulit kering bisa menjadi lebih buruk, sementara jerawat bisa menjadi lebih meradang dan sulit untuk diobati. Penggunaan skincare bermerkuri pada kondisi kulit yang sudah sensitif atau bermasalah dapat memperparah gejalanya dan bahkan menyebabkan masalah baru muncul (Hadayah, 2011). Oleh karena itu, penting bagi mereka yang memiliki kondisi kulit tertentu untuk memilih produk skincare yang sesuai dengan kebutuhan kulit mereka dan menghindari produk yang mengandung merkuri untuk mencegah kemungkinan memperburuk kondisi kulit yang sudah ada.

Saran dan kesimpulan

Dampak jangka pendek dari penggunaan skincare merkuri menyoroti serangkaian masalah kesehatan kulit dan tubuh yang signifikan. Skincare bermerkuri, meskipun memberikan hasil instan seperti kulit cerah, sebenarnya mengandung risiko serius bagi kesehatan. Iritasi kulit yang parah, kulit yang sensitif terhadap sinar matahari, munculnya jerawat dan komedo, hingga kulit kering dan dehidrasi adalah beberapa dampak yang dapat timbul dalam jangka pendek. Gangguan pigmentasi kulit dan bahkan pemperparah kondisi kulit yang sudah ada juga bisa terjadi. Oleh karena itu, kesadaran akan bahaya penggunaan skincare bermerkuri penting untuk ditekankan. Jika terpapar, langkah-langkah seperti menghentikan penggunaan produk, membersihkan kulit dengan lembut, menggunakan pelembap alami, berkonsultasi dengan dokter kulit, menghindari paparan sinar matahari, dan memilih produk skincare yang aman menjadi kunci dalam penanganan yang tepat dan perlindungan kesehatan kulit yang optimal.

Daftar Pustaka

Anggraini, D. O. (2021). Literature Review analisa Kandungan Merkuri Pada Penggunaan Krim Pemutih Wajah Berbahaya Ditinjau Dari Berbagai Literatur. eprints.wdh.ac.id. http://eprints.wdh.ac.id/1117/

DAULAY, C. (2019). Analisa Merkuri (Hg) pada Krim Pemutih Wajah yang Beredar di Pekan Selasa Lau Dendang Deli Serdang. ecampus.poltekkes-medan.ac.id. https://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/1537

Hadayah, A. (2011). … Kelas X dan XI SMA Muhammadiyah I Pelangkaraya Terhadap Penggunaan Kosmetik pemutih Wajah yang Aman (Bebas Merkuri, Hidrokuinon dan Asam …. Dalam Palangkaraya: Universitas Muhammadiyah ….

Hermawati, A. H., & Lathifah, Q. A. (2019). Uji Kualitatif Merkuri pada Krim Pemutih Wajah yang Tidak Terdaftar Badan Pengawas Obat dan Makanan di Kabupaten Tulungagung: Qualitative Test of Mercury in …. Borneo Journal of Medical …. https://journal.umpr.ac.id/index.php/bjmlt/article/view/712

Marzela, F. (2018). Korelasi antara kadar merkuri krim pemutih dan kadar merkuri urin pengguna krim pemutih wajah di fkm unair. Dalam J Kesehat Lingkung.

Maslidah, M., Minarsih, T., & Indrayati, L. L. (2020). KAJIAN ANALISIS KADAR MERKURI PADA BEBERAPA KRIM PEMUTIH WAJAH DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM. Universitas Ngudi Waluyo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *