Penanganan Tepat Bagi Pengguna yang Telah Terpapar Skincare Berbahan Merkuri

Agita Khairunnisa  @agita.khairunnisa.2301216@students.um.ac.id

Abstrak Penanganan yang tepat bagi pengguna yang telah terpapar skincare berbahan merkuri adalah kunci untuk mengurangi dampak negatif pada kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan. Paparan merkuri dalam produk skincare dapat menyebabkan berbagai masalah kulit dan kesehatan yang serius. Langkah-langkah penanganan yang tepat termasuk menghentikan penggunaan produk yang mengandung merkuri secara permanen, membersihkan kulit dengan lembut untuk menghilangkan sisa produk, menggunakan pelembab yang mengandung bahan alami untuk menenangkan kulit yang iritasi, dan berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli dermatologi jika gejala persisten atau memburuk. Selain itu, pengguna juga disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari langsung dan menggunakan tabir surya dengan SPF tinggi untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV. Ketika ingin menggunakan produk skincare kembali, penting untuk memilih produk yang aman dan bebas dari merkuri serta mengandung bahan-bahan alami yang dikenal aman untuk kulit. Dengan mengikuti langkah-langkah penanganan yang tepat, diharapkan pengguna dapat mengurangi risiko efek negatif dari paparan skincare berbahan merkuri dan memulihkan kesehatan kulit dengan optimal.

Penanganan yang tepat 

Merkuri merupakan zat kimia berbahaya yang kerap disusupkan ke dalam produk skincare ilegal. Penggunaan skincare merkuri dalam jangka pendek maupun panjang dapat menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. jika seseorang telah terpapar skincare yang mengandung merkuri, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghentikan penggunaan produk tersebut secara permanen. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah risiko kerusakan lebih lanjut pada kesehatan kulit dan tubuh, serta untuk menghindari efek negatif yang mungkin timbul dari paparan merkuri secara berkelanjutan.

Segera Hentikan Penggunaan Produk

Langkah pertama yang harus diambil adalah menghentikan penggunaan produk skincare yang mengandung merkuri secara segera. menghentikan penggunaan produk skincare yang mengandung merkuri segera setelah menyadari adanya paparan terhadap zat tersebut. Langkah ini diambil untuk mencegah paparan merkuri yang berkelanjutan pada kulit dan tubuh (Lidiawati dkk., 2023). Dengan menghentikan penggunaan produk tersebut, diharapkan dapat mengurangi risiko kerusakan lebih lanjut pada kesehatan kulit dan tubuh akibat paparan merkuri yang dapat menyebabkan berbagai dampak negatif seperti iritasi, dermatitis, gangguan pigmentasi, dan masalah kesehatan lainnya.

Bersihkan Kulit dengan Lembut

 Membersihkan kulit secara lembut dengan air hangat dan pembersih wajah yang ringan dapat membantu menghilangkan sisa produk yang mengandung merkuri dari permukaan kulit. membersihkan kulit secara lembut dengan air hangat dan menggunakan pembersih wajah yang ringan adalah langkah penting setelah terpapar produk skincare bermerkuri. Proses ini membantu menghilangkan sisa produk yang mungkin masih menempel di permukaan kulit, termasuk merkuri yang bisa berpotensi menyebabkan kerusakan lebih lanjut. Penggunaan air hangat membantu membuka pori-pori sehingga sisa produk dapat lebih mudah terangkat. Selain itu, pemilihan pembersih wajah yang ringan dan bebas dari bahan kimia agresif sangat disarankan, karena bahan kimia tersebut dapat memperparah iritasi yang mungkin sudah ada pada kulit akibat paparan merkuri(Devitria & Sepryani, 2019). Penggunaan scrub atau produk pembersih yang mengandung bahan kimia agresif bisa membuat kulit lebih sensitif dan rentan terhadap iritasi, sehingga sebaiknya dihindari untuk mengurangi kemungkinan kerusakan kulit yang lebih lanjut

Gunakan Pelembab Berbahan Alami

selanjutnya setelah membersihkan kulit dari produk skincare bermerkuri. Setelah membersihkan kulit, disarankan untuk menggunakan pelembab yang mengandung bahan alami seperti aloe vera atau oatmeal. Hal ini bertujuan untuk membantu menenangkan dan melembabkan kulit yang mengalami iritasi akibat paparan merkuri. Aloe vera dan oatmeal memiliki sifat yang menenangkan dan dapat membantu mengurangi kemerahan serta peradangan pada kulit sensitif. Selain itu, disarankan untuk menghindari produk yang mengandung bahan kimia tambahan yang dapat menyebabkan iritasi lebih lanjut pada kulit. Penggunaan produk dengan bahan kimia tambahan yang agresif dapat memperburuk iritasi dan merusak lapisan kulit yang sudah sensitif akibat paparan merkuri(Fadilah & Susilo, 2021).

Konsultasikan dengan Dokter Kulit

jika gejala iritasi atau masalah kulit lainnya tidak hilang atau bahkan memburuk setelah melakukan langkah-langkah penanganan yang dianjurkan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli dermatologi. Mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan untuk mengevaluasi kondisi kulit secara mendalam dan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi kulit individu. Dokter kulit atau ahli dermatologi dapat membantu mengidentifikasi masalah kulit yang mungkin terjadi akibat paparan merkuri dan memberikan saran atau perawatan yang sesuai. Mereka juga dapat memberikan rekomendasi produk yang aman dan efektif untuk merawat kulit yang terpapar merkur(Fanni, 2012)i. Dengan berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli dermatologi, diharapkan pengguna dapat mengatasi efek negatif dari paparan merkuri dan memulihkan kesehatan kulit secara optimal.

Hindari Paparan Sinar Matahari

Kulit yang telah terpapar merkuri memiliki kecenderungan untuk menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Hal ini disebabkan oleh efek merkuri terhadap struktur kulit yang dapat membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar UV. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari paparan langsung sinar matahari, terutama pada kulit yang telah terpapar merkuri(Chesly & Maria, 2020). Selain itu, penggunaan tabir surya dengan SPF tinggi dianjurkan saat keluar ke luar ruangan. Tabir surya bertindak sebagai perlindungan fisik terhadap sinar UV yang dapat menyebabkan kerusakan kulit seperti penuaan dini, hiperpigmentasi, dan bahkan kanker kulit. Dengan menggunakan tabir surya yang tepat, pengguna dapat melindungi kulit mereka dari efek negatif sinar UV, yang dapat lebih merusak pada kulit yang sensitif akibat paparan merkuri(Devitria & Sepryani, 2019).

Pilih Produk Skincare Aman

ketika seseorang ingin kembali menggunakan produk skincare setelah terpapar merkuri atau mengalami masalah kulit, sangat penting untuk memilih produk yang aman dan tidak mengandung merkuri atau bahan kimia beracun lainnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah paparan yang lebih lanjut terhadap bahan berbahaya yang dapat merugikan kesehatan kulit dan tubuh. Perhatikan label produk dengan teliti untuk memastikan bahwa produk tersebut bebas dari merkuri atau bahan kimia beracun lainnya. Selain itu, disarankan untuk mencari produk yang mengandung bahan-bahan alami yang dikenal aman untuk kulit(GRASIA, 2022). Bahan-bahan alami seperti aloe vera, minyak almond, atau madu, misalnya, sering kali dikenal karena sifat-sifatnya yang menenangkan dan menghidrasi kulit tanpa menyebabkan iritasi atau efek samping negatif lainnya. Dengan memilih produk skincare yang aman dan mengandung bahan-bahan alami, pengguna dapat merawat kulit mereka tanpa khawatir tentang paparan bahan berbahaya dan mendukung kesehatan kulit secara keseluruhan.

Saran dan kesimpulan 

Dalam penanganan yang tepat terhadap pengguna yang telah terpapar skincare berbahan merkuri, langkah-langkah penting harus diterapkan untuk mengurangi dampak negatif pada kesehatan kulit dan tubuh. Menghentikan penggunaan produk yang mengandung merkuri secara permanen adalah langkah awal yang krusial untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Selanjutnya, membersihkan kulit dengan lembut untuk menghilangkan sisa produk dan menggunakan pelembab berbahan alami seperti aloe vera atau oatmeal dapat membantu menenangkan kulit yang iritasi. Berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli dermatologi adalah langkah penting jika gejala iritasi persisten atau memburuk. Selain itu, hindari paparan sinar matahari langsung dan gunakan tabir surya dengan SPF tinggi untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV. Terakhir, penting untuk memilih produk skincare yang aman dan mengandung bahan-bahan alami yang dikenal aman untuk kulit, dengan memperhatikan label produk dengan teliti. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, diharapkan pengguna dapat mengatasi efek negatif dari paparan skincare berbahan merkuri dan mendukung kesehatan kulit secara keseluruhan.

Daftar Pustaka

Chesly, J. P., & Maria, U. (2020). ANALISIS KADAR LOGAM BERAT MERKURI (Hg) PADA 7 MEREK DAGANG KRIM WAJAH DI KOTA SEMARANG. eprints.unwahas.ac.id. https://eprints.unwahas.ac.id/3883/

Devitria, R., & Sepryani, H. (2019). Identifikasi Kandungan Merkuri (Hg) Pada Urine Pengguna Serum Pemutih Wajah Dengan Uji Kualitatif. Klinikal Sains: Jurnal Analis Kesehatan. http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/klinikal/article/view/1089

Fadilah, L., & Susilo, J. (2021). KADAR MERKURI (Hg) DALAM SEDIAAN KRIM PEMUTIH WAJAH YANG DIPASARKAN DI KOTA PALU, TOMOHON-TONDANO, SAMPALI DAN …. Universitas Ngudi Waluyo.

Fanni, M. (2012). Korelasi Antara Kadar Merkuri Krim Pemutih dan Kadar Merkuri Urin Pengguna Krim Pemutih Wajah di FKM unair. 425.

GRASIA, S. L. (2022). UJI KANDUNGAN MERKURI PADA KRIM PEMUTIH WAJAH YANG BEREDAR DI KOTA MEDAN. ecampus.poltekkes-medan.ac.id. https://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/6675

Lidiawati, D., Mubarak, S., & Yulan, Y. (2023). IDENTIFIKASI KANDUNGAN SENYAWA MERKURI (Hg) PADA KRIM PEMUTIH WAJAH YANG BEREDAR DI PASAR AMPARITA. Arfak Chem: Chemistry …. http://journalfkipunipa.org/index.php/accej/article/view/516

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *