Memperkuat Solidaritas: Mendukung Gerakan Feminisme Lewat Komunitas Averroes

Fauziah Nur Aisyah Rosyidah fauziah.nur.2303336@students.um.ac.id

Abstrak Peran Komunitas Averroes dalam mendukung gerakan feminisme di Indonesia. Gerakan feminisme di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti stigma dan diskriminasi. Pentingnya peran komunitas dalam mendukung dan memperkuat gerakan feminisme. Komunitas Averroes merupakan salah satu contoh organisasi yang secara aktif mendukung gerakan feminisme di Indonesia. Melalui berbagai program kegiatannya, Komunitas Averroes membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu kesetaraan gender, mendorong perubahan sosial yang positif, dan memberdayakan perempuan agar mereka bisa mencapai potensi penuhnya.

  • Warna ⇒ menjelaskan tema utama
  • Warna ⇒ menjelaskan kondisi yang sekarang
  • Warna ⇒ menjelaskan ringkasan tulisan yang kita buat
  • RP (1) Pengertian Komunitas Averroes

Komunitas Averroes adalah organisasi yang bergerak pada sosial non pemerintah (NGO) yang berbasis di Malang, Jawa Timur, Indonesia. Organisasi ini bersifat independen dan non partisan, artinya mereka tidak berafiliasi dengan partai politik tertentu. Fokus utama Komunitas Averroes adalah pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Mereka mencapai tujuan ini melalui kegiatan penelitian, pendidikan, pelatihan, dan publikasi. Slogan mereka adalah “Membangun Wacana Kritis Rakyat” yang menunjukkan semangat mereka untuk bekerja sama dengan masyarakat dan lembaga terkait untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang lebih baik. Mereka juga berupaya untuk mencari solusi atas berbagai masalah sosial yang ada termasuk dalam ketimpangan sosial antar gender. Komunitas Averroes bisa menjadi sumber yang baik untuk informasi dan edukasi tentang berbagai isu sosial termasuk tentang kesetaraan gender di Indonesia. Mereka juga membuka peluang bagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang mereka selenggarakan  (Rois et al., 2023)

  • RP (2) Visi   

Komunitas Averroes memiliki misi berasal dari basis tulisan visi yang diwujudkan melalui tindakan.(Pambudi et al., 2022).

a.              Visi

“Menjadi sebuah komunitas masyarakat majemuk secara intelektual yang senantiasa berupaya mewujudkan masyarakat yang kritis, mandiri, dan autentik.”

  • RP (3) Misi

b.     Misi 

 ” Misi Melaksanakan berbagai kegiatan  penelitian, penelitian, publikasi, pendidikan dan pelatihan serta inisiatif lainnya. Mewujudkan masyarakat yang berdaya, otonom, kritis, demokratis, manusiawi, mandiri dan sadar diri dengan anggota komunitas Averroes untuk keberagaman.  (Rois, Sopanah and Anggarani, 2023).

  • RP (4) Tujuan 

Komunitas Averroes didirikan dengan tujuan membuka pintu pengetahuan bagi semua orang. 

1.     Menciptakan kondisi yang mendorong kehidupan masyarakat menjadi lebih kritis dan demokratis, serta mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.

2.     Meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaan sosial untuk mendorong kelompok masyarakat diberikan ruang otonom untuk menentukan nasibnya sendiri.

3.     Mengembangkan kapasitas intelektual, profesionalitas, dan keberdayaan ekonomi komunitas (Rois, Sopanah and Anggarani, 2023)

4.     Meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya perempuan, tentang isu-isu kesetaraan gender dan hak-hak yang semestinya dimiliki perempuan.

5.     Mendorong perubahan di tingkat sosial dan politik. Berupa advokasi kebijakan yang mendukung kesetaraan gender, kampanye publik, dan riset terkait isu-isu gender.

6.     Memberdayakan perempuan agar mereka bisa mengambil peran aktif dalam masyarakat.

Kata Kunci : Komunitas Averroes, Tujuan

  • RP (5) Program  Kegiatan 

Penelitian:

  • Topik Penelitian: Kemiskinan, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan isu-isu sosial lainnya yang relevan dengan masyarakat di Malang.
  • Metode Penelitian: Berbagai metode penelitian digunakan, seperti penelitian kualitatif, kuantitatif, dan partisipatif.
  • Tujuan Penelitian: Menghasilkan data dan informasi yang akurat dan kredibel tentang berbagai isu sosial di Malang (Sholehah, 2022).

Pendidikan:

  • Jenis Pelatihan dan Seminar: Kepemimpinan, advokasi, HAM, dan berbagai tema lainnya yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
  • Metode Pelatihan dan Seminar: Berbagai metode digunakan, seperti ceramah, diskusi kelompok, dan simulasi.
  • Tujuan Pelatihan dan Seminar: Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kapasitas masyarakat untuk terlibat dalam aksi-aksi sosial dan memperjuangkan hak-hak mereka(Sya’diyah, 2016)..

Pelatihan:

  • Jenis Pelatihan: Kewirausahaan, literasi digital, dan berbagai keterampilan lainnya yang dibutuhkan masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
  • Metode Pelatihan: Berbagai metode digunakan, seperti pelatihan tatap muka, pelatihan online, dan pendampingan.
  • Tujuan Pelatihan: Memberikan masyarakat dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menjadi mandiri dan meningkatkan taraf hidup mereka.

Publikasi:

  • Jenis Publikasi: Buku, jurnal, artikel, dan laporan penelitian.
  • Topik Publikasi: Berbagai isu sosial yang relevan dengan masyarakat di Malang.
  • Tujuan Publikasi: Menyebarkan informasi dan pengetahuan tentang berbagai isu sosial kepada masyarakat yang lebih luas.
  • RP (6) Rumah Averrroes

Rumah Averroes adalah kompleks perumahan di Malang yang dikembangkan oleh Komunitas Averroes, sebuah NGO berfokus pembangunan berkelanjutan. Dirancang ramah lingkungan dengan fitur hemat energi, teknologi hijau, dan ruang publik, Rumah Averroes bertujuan menyediakan hunian yang nyaman sekaligus membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup. Rumah Averroes merupakan contoh nyata dari komitmen Komunitas Averroes untuk mewujudkan visi dan misinya dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan berkelanjutan(Burhanuddin, 2021).

  • RP (7) Praxis Gerakan Feminis di Indonesia: Dinamika Aksi Politik dan Produksi Pengetahuan Praxis

“Persoalan   perempuan”   bisa   mengalami   reduksi   ke  dalam isu-isu    yang menonjol, yaitu    keterwakilan   perempuan dan kekerasan seksual.Kedua konsekuensi menonjolnya isu     keterwakilan perempuan dan    kekerasan   seksual   telah   membuka   peluang   gerakan  konservatif   untuk   mengangkat   isu   ajakan   poligami  dan perkawinan muda.   Ketiga, ada kesenjangan   antara   aksi   politik   buruh   perempuan   dan   produksi  pengetahuannya   yang   diperkirakan   karena   isu   ini  memiliki stigma dan tidak mewakili kepentingan semua perempuan. Keempat, diperlukan keseimbangan antara aksi politik dan produksi pengetahuan sehingga setiap isu  dari “persoalan  perempuan”  mempunyai  capaian signifikan. Tulisan reflektif    ini ditutup dengan    pertanyaan   lanjutan  mengapa  isu  keterwakilan  perempuan  dalam  politik dan kekerasan seksual menonjol saat ini? Apakah kemenonjolan itu mencerminkan “persoalan perempuan”dewasa ini? Tentu    penjelasan atas pertanyaan ini   membutuhkan penelitian lebih lanjut dan bukan sekedar refleksi sebagaimana tulisan ini. Selain itu, praxis feminisme di Indonesia memberikan pembelajaran bahwa     aksi politik dan     produksi pengetahuan  sebaiknya  berjalan  seimbang.  Hal  ini  agar suatu  isu  “persoalan  perempuan”  di  satu  pihak  tidak hanya  berupa  aksi  politik  dan  di  lain  pihak  tidak  hanya berupa aktivitas penelitian dan produksi pengetahuan.Sebab  jika  merujuk  pada  Lefebvre,  praxis  mencakup totalitas yang    material dan spiritual    (dalam arti   pengetahuan,   ideologi,   simbol).   Dengan   demikian,  gerakan   feminisme   sebaiknya   memiliki   kemampuan  yang  mencakup  totalitas  tersebut  agar  kapabilitasnya mempunyai daya kuasa yang emansipatif (Rahayu, 2022).

o   Daftar Pustaka

Burhanuddin, A. A. (2021). Bimbingan Dan Pendampingan Pengembangangan Bahasa Arab Santri Pondok Pesantren Al-Ihlas Averroes Nepen Krecek Badas Kediri. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Desa (JPMD), 2(2), 30–47.

Pambudi, S. S. I., Hakim, M. L., & Lesmana, V. Y. (2022). Network Governance Towards Development Policy of Podokoyo Tourism Village in Pasuruan regency. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning, 6(2), 236–248.

Rahayu, R. (2022). Praxis Gerakan Feminis di Indonesia: Dinamika Aksi Politik dan Produksi Pengetahuan. Jurnal Perempuan, 27(2).

Rois, M., Sopanah, A., & Anggarani, D. (2023). Analysis of The Application of Non-Profit Accounting Based on Isak Number 35 In The Averroes Community of Malang City. Conference on Economic and Business Innovation (CEBI), 191–196.

Sholehah, A. (2022). Modifikasi Caesar Cipher untuk menghasilkan Readable Ciphertext. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Sya’diyah, M. (2016). Sekolah demokrasi dalam meningkatkan partisipasi politik masyarakat Kabupaten Malang (studi kasus pada sekolah demokrasi di Averroes Community Malang)/Miftachus Sya\’diyah.

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *