Point menarik dari novel BUMI bagi pecinta buku fiksi

Diva Misgianti

Diva.misgianti.2301216@students.um.ac.id

Abstrak

Novel “BUMI” karya Tere Liye telah menarik perhatian pecinta buku fiksi dengan beragam elemen yang memikat. Novel karangan Tere Liye ini sangat digemari meskipun sudah lama terbit. Banyak komponen yang menarik dari novel ini, seperti karakter disetiap tokoh yang memberikan warna di buku ini. Tema dan latar belakang yang beda dari yang lain juga menambah daya tarik sendiri. selain itu ada tata gaya kepenulisan yang juga membawa pembaca semakin terhanyut dalam cerita novel BUMI ini. Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam kepada pembaca tentang daya tarik yang tak terbantahkan dari novel “BUMI” dan mengapa karya ini menjadi bacaan yang penting bagi pecinta buku fiksi.

Karakter yang Memikat

Tokoh adalah karakter yang berperan sebagai tokoh dalam sebuah cerita. Tokoh merupakan komponen yang sangat penting bagi pengarang atau pengarang novel karena berfungsi sebagai dasar bagi ide-ide pengarang. Dalam sebuah karya sastra, konflik yang muncul pada karakter tokoh itulah yang membuat cerita lebih hidup. Penulis mengungkapkan sisi kepribadian masing-masing tokoh melalui cara mereka menangani konflik tersebut. “Tokoh” dapat mengacu pada individu, seperti pelaku cerita sebagai jawaban atas pertanyaan “Siapakah tokoh utama novel itu?”, dan sebagainya (Nurgiyantoro, 2007: 165).

Di novel BUMI, kita bisa menjumpai tokoh-tokoh yang memikat dengan karakternya masing-masing. Tokoh tamus yang berperan sebagai tokoh antagonis di dalam novel yang membuat pada pembaca menjadi marah, kesal, dan takut kepadanya. Ada karakter utama yaitu Raib, seorang remaja perempuan SMA yang memiliki kekuatan menghilang dan teleportasi membuat para pembaca khususnya pembaca novel fantasi sangat tertarik dengan novel ini. Selain Raib, ada 2 temannya yang memiliki peran yang penting juga, Seli dan Ali. Seli adalah gadis remaja yang memiliki kekuatan petir dan kinetik, sedangkan Ali dia pria dengan kekuatan bisa berubah menjadi beruang raksasa jika dia emosi.

Pesan dan Tema Sentral

Eliastuti (2017) menyatakan bahwa moral adalah tentang budi perkerti dan perilaku manusia. Sejalan dengan pendapat tersebut, Syarbaini (Satinem, 2019) mengatakan bahwa nilai moral adalah pelajaran tentang apa yang baik dan apa yang buruk tentang sikap, kewajiban, akhlak, dan budi pekerti. Jika ada nilai moral, manusia dapat berinteraksi dengan baik dan menghormati satu sama lain. Nilai moral sangat penting bagi manusia.

Pesan yang ingin disampaikan penulis dalam novel BUMI ini diantaranya adalah persahabatan yang tulus  dan apa adanya. Pertemanan yang saling membantu disaat sulit dan berjuang bersama sama demi tujuan yang sama. Mereka remaja yang berbeda dengan remaja lainnya tetapi mereka bisa menerima itu dan tidak memandang perbedaan itu sebagai kekurangan. Dari tema novel sendiri, penulis menggunakan tema petualangan fantasi. Dimana 3 sekawan berpetualangan ke klan klan melalui portal. Berbeda dengan tema yang lain, tema fantasi sendiri banyak yang diluar nalar manusia.

Gaya Penulisan yang Memukau

Gaya penulisan adalah cara unik seseorang mengungkapkan karyanya. Keterampilan dan pengetahuan pengarang, serta keterlibatan yang signifikan dalam pembuatan karya, akan menunjukkan kemampuan penulisannya. Karena gaya penulisannya bergantung pada kata-kata dan gaya berbicara yang digunakan pengarang, mereka harus menunjukkan kepada pembaca bagaimana pengarang mengalami segala sesuatu dengan cara yang jelas dan mendalam. Menurut Andayani (2022), mereka semua menggunakan media bahasa dan gaya penulisannya.

Tere Liye, penulis novel BUMI menulis karya nya dengan bahasa semi baku dan formal. Dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dengan penjelasan yang rinci. Tema novel yang fantasi membuat bahasa yang di ambil harus lah rinci agar mudah dimengerti oleh pembaca dan masih bisa diteri oleh akal manusia. Beberapa tulisan juga memiliki arti seperti kutipan membuat tata bahasa novel BUMI ini sangat kaya.

Nilai edukasi yang bisa didapat

Seperti pemabahsan sebelumnya, bahwa novel BUMI memiliki nilai prsahabatan yang sangat kental didalamnya. Kesetiaan antar teman bisa menjadi edukasi bagi siapapun yang membacanya. Nilai edukasi didalam novel sangatlah penting, agar sebuah karya ada tujuan bagi yang membaca. Proses yang kompleks untuk menyesuaikan kebudayaan dengan kebutuhan anggota dan menyesuaikan anggota dengan cara mereka memahami kebutuhan kebudayaan dikenal sebagai pendidikan. Dari sudut pandang perubahan sosial, pendidikan dapat digambarkan sebagai proses sosialisasi, di mana nilai-nilai kebudayaan ditransmisikan dari generasi yang lebih tua ke generasi yang lebih muda. Pendidikan diposisikan sebagai penggerak perubahan sosial. Sebaliknya, terdapat hubungan timbal balik antara keduanya karena pendidikan juga mempengaruhi perubahan sosial. Karena arti pendidikan sangat penting, kita harus memilih dan memilih hiburan yang memiliki nilai pendidikan, termasuk membaca sebuah novel.

Kesan dan Persepsi Pribadi

Kesan dan persepsi saya terhadap novel BUMI ini sangatlah bagus. Jarang saya menemukan novel fantasi yang sebagus novel BUMI ini. Gaya bahasa dan alurnya membuat saya ikut dalam petualangan 3 sekawan Raib, Seli, dan Ali. novel BUMI ini juga memiliki kelanjutan novel yang membuat akhir dari novel ini belum sepenuhnya ending. Novel BUMI ini ada banyak kelanjutan series yang biasa orang orang menyebutnya BUMSER (bumi series). Sampai sekarang pun series BUMI ini belum ending karena series terakhir berada di novel ALDEBARAN nantinya. Untuk sekarang di tahun 2024 masih berada di series ILY. saya sendiri menebak nebak petualangan apa lagi yang akan dihadapi tokoh dalam novel.

Relevansi Tema dengan Dunia Nyata

Raib, Seli, dan Ali adalah persahabatan yang kuat, mereka saling membantu dan mendukung satu sama lain saat menghadapi berbagai tantangan dan ancaman. Tema ini relevan dalam kehidupan nyata karena nilai-nilai persahabatan dan kesetiaan sangat penting bagi manusia. Raib, Seli, dan Ali menunjukkan keberanian dan keteguhan dalam menghadapi berbagai hambatan. Tema ini sangat relevan karena keberanian dan keteguhan yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. Raib, Seli, dan Ali adalah anak-anak yang berbeda dari yang lain. Mereka memiliki keterampilan yang luar biasa dan berbagai perspektif hidup. Mereka berani menantang konvensi dan berani mengambil pendekatan yang berbeda. Tema ini relevan dengan dunia nyata karena setiap orang pada suatu saat akan mempertanyakan makna hidupnya. 

Menambah minat literasi dengan novel BUMI

Tingkat literasi yang rendah di Indonesia telah lama menjadi masalah yang tidak kunjung terselesaikan. Masyarakat belum menyadari pentingnya budaya literasi untuk meningkatkan kecerdasan, yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi era globalisasi, agar generasi muda tidak terseleksi oleh keadaan sosial yang semakin kompetitif. Menurut kemendikbud.go.id, hasil tes PISA 2016 menunjukkan bahwa Singapura, Vietnam, Malaysia, dan Thailand berada di bawah anak-anak Indonesia. Disatu sisi minat membaca novel diindonesia masih cukup tinggi. Dengan membaca novel yang mengedukasi bisa menjadi salah satu jembatan untuk menambah ilmu dengan cara yang lebih interaktif.

Daftar pustaka

Tiroi Lumbanraja, Alifiah Nurachmana, Patrisia Cuesdeyeni, Linggua Sanjaya Usop, & Stefani Ratu Lestariningtyas. (2023). Analisis Aspek Kepribadian Tokoh Utama Dalam Novel Trauma Karya Boy Candra, Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra Di SMA. PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN, BAHASA, SASTRA, SENI, DAN BUDAYA2(1), 194–203. https://doi.org/10.55606/mateandrau.v2i1.230

Etika, Oktiana, Lusy., Tri, Astuti., Dian, Ramadan, Lazuardi. 2021. Analisis Nilai Moral Tokoh Utama Novel Refresi karya Fakhrisina Amalia. Jurnal karstral, 1(1): Page 21-30. URL: https://jurnal.lp3mkil.or.id/index.php/kastral

Farah Tazkyatun, Nensilianti, N., & Syamsudduha, S. (2024). Analisis Gaya Penulisan Iksaka Banu dan Kurnia Effendi dalam Novel Pangeran Dari Timur: Sebuah Kajian Literatur Komparatif. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra10(2), 1606-1619. https://doi.org/10.30605/onoma.v10i2.3521

Sundari, Amelia., Abdullah Hasibuan. 2022. Analisis  Gaya  Bahasa  Dalam  Karakter  Tokoh  Pada  Novel  Bumi  Karya  Tere Liye. Journal Ability :Journal of Education and Social Analysis, 3(1): hal 100-108. Doi: –

Nabila, L. N., Utama, F. P., Habibi, A. A., & Hidayah , I. (2023). Aksentuasi Literasi pada Gen-Z untuk Menyiapkan Generasi Progresif Era Revolusi Industri 4.0. Journal of Education Research4(1), 28–36. https://doi.org/10.37985/jer.v4i1.113

Safitri, Lita. 2022. Analisis Nilai Edukasi dalam Novel Hujan Karya Tere Liye. SCIENTIA: Journal of Multi Disciplinary Sciences, 1(1): hal 17-34. Doi: –

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *