Arlintang Sekar Phambayun arlintang.sekar.2301216@students.um.ac.id
Abstrak Rasa tidak percaya diri adalah fenomena yang dialami semua orang. Wanita adalah korban utama rasa insecure atau tidak percaya diri karena banyaknya tuntutan masyarakat dan dampak dari media sosial. Rasa insecure tidak bisa dihilangkan atau dihindari, namun dapat diatasi dengan hal-hal yang dilakukan secara tepat, seperti membangun aktualisasi diri dan memperbanyak rasa syukur atas apa yang telah diberikan oleh Tuhan dengan memelihara diri baik dari fisik, sikap, dan akhlakd.
Fenomena Good Looking
Good Looking adalah istilah dalam Bahasa Inggris. Di zaman sekarang ini orang-orang melakukan hal-hal yang agar dirinya terlihat good looking atau elok dilihat (Aminah, 2020) Aspek good looking terlihat pada penampilan, pertama dan terutama, good looking dapat sangat mempengaruhi kepercayaan diri dan harga diri seseorang dan membuat lebih nyaman dalam situasi sosial. Selain itu, penampilan yang baik juga dapat memengaruhi cara orang lain memandang kita. Penelitian telah menunjukkan bahwa individu yang dianggap menarik sering kali dianggap lebih kompeten, dapat dipercaya, dan disukai. Hal ini dapat menghasilkan interaksi yang lebih positif dengan orang lain dan membuka pintu bagi hubungan dan peluang baru.
Insecure atau Ketidak Percayaan Diri
Rasa insecure adalah masalah yang meresap yang mempengaruhi individu dalam berbagai aspek kehidupan. Entah itu berasal dari pengalaman masa lalu, tekanan sosial, atau keraguan pribadi, rasa insecure dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang secara keseluruhan. Hal ini juga bisa disebabkan karena pengajaran yang kurang baik pada perkembangan prasekolah harus menjadi perhatian serius bagi para pendidik utama – orang tua. Masa inilah yang paling memungkinkan terbentuknya kepribadian anak. (Rahman, 2013) agar insecurity tidak mengendap sampai anak dewasa. Fenomena, tidak semua anak usia dini memiliki rasa percaya diri yang tinggi serta kurangnya rasa percaya diri merupakan gejala khas yang sering dialami oleh anak (Anggreni, 2017) sehingga memerlukan perawatan khusus. Salah satu aspek yang paling mengkhawatirkan dari rasa insecure adalah kemampuannya untuk menghambat pertumbuhan dan kesuksesan pribadi. Ketika seseorang diganggu oleh perasaan tidak mampu atau keraguan diri, mereka mungkin cenderung tidak berani mengambil risiko atau mengejar peluang yang dapat mengarah pada kemajuan pribadi atau profesional. Ketakutan akan kegagalan ini dapat menciptakan ramalan yang terwujud dengan sendirinya, yang pada akhirnya mencegah individu untuk mencapai potensi penuh mereka.
Dampak Insecurity
Perasaan insecure yang dibiarkan berlarut-larut dapat memberikan dampak negatif pada kehidupan, seperti:
- Kurang percaya diri: Insecure dapat membuat seseorang ragu-ragu dalam mengambil keputusan dan mencoba hal baru.
- Kesulitan bersosialisasi: Takut dihakimi atau ditolak bisa membuat seseorang menghindari interaksi sosial.
- Masalah dalam hubungan: Insecure dapat menyebabkan kecemburuan yang berlebihan, kesulitan dalam komunikasi, dan masalah kepercayaan dalam hubungan asmara maupun pertemanan.
- Stres dan depresi: Perasaan insecure yang terus-menerus dapat memicu stres dan depresi.
- Gangguan kesehatan: Insecure juga bisa berdampak pada kesehatan fisik, misalnya gangguan tidur atau masalah pencernaan.
Rasa Insecure pada Perempuan
Insecure dalam bahasa Indonesia berarti perasaan tidak aman, cemas, dan kurang percaya diri yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Seseorang yang insecure akan cenderung memiliki pikiran negatif tentang dirinya sendiri. Perasaan insecure atau tidak aman memang bisa dialami siapa saja, tapi banyak penelitian menunjukkan perempuan lebih rentan mengalaminya karena banyaknya stigma dan tuntutan masyarakat terhadap perempuan dan pengaruh meluasnya penggunaan media sosial. Oleh karena itu untuk menepis insecurity, rasa percaya diri diperlukan dimana saja seseorang itu berada, karena itu rasa percaya diri perlu dibangun dan dikembangkan secara positif dan objektif (Triningtyas, 2016)
Solusi Rasa Insecure pada Perempuan
Perlu diingat bahwa setiap perempuan memiliki kecantikan dan kelebihan masing-masing. Dengan menerima diri sendiri dan mengembangkan potensi yang dimiliki, perempuan bisa lebih percaya diri dan berkurangnya perasaan insecure. Solusi untuk menghilangkan rasa insecure antara lain, 1) Fokus pada kelebihan diri, 2) Hindari membandingkan diri dengan orang lain, 3) Berhenti mencari validasi dari orang lain, 4) Bergaul dengan orang-orang yang positif, 5) Rawat diri dengan baik, 6) Berlatih self-compassion, dan 7) Cari bantuan professional.
Doa untuk Mengatasi Rasa Insecure
Seseorang sering melihat orang lain dan berharap memiliki apa yang mereka miliki, entah itu harta benda, penampilan fisik, atau status sosial. Perbandingan yang terus menerus ini tidak hanya menimbulkan rasa tidak aman, tetapi juga menyebabkan kurangnya rasa syukur atas nikmat yang telah Allah berikan. Penting bagi umat muslim untuk mengingat bahwa Allah memiliki rencana yang unik bagi kita masing-masing, dan Dia telah memberkati kita dengan cara yang berbeda. Dengan menumbuhkan pola pikir bersyukur, kita juga dapat memperkuat hubungan kita dengan Allah. Ketika kita mengakui dan menghargai berkat-berkat yang telah Dia berikan kepada kita, kita menunjukkan iman dan kepercayaan kita pada kebijaksanaan ilahi-Nya. Untuk mengurangi rasa insecure, dapat diamalkan Q.S. An-Naml ayat 19 yang memiliki arti, “Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, “Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (Q.S. An-Naml: 19)
Pentingnya Menerima Keadaan Diri
Sangatlah penting bagi individu untuk mengatasi rasa insecure mereka dan berupaya membangun rasa percaya diri dan penerimaan diri. Mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental dapat menjadi langkah pertama yang berharga dalam mengatasi rasa insecure. Dengan menantang keyakinan negatif, mempraktikkan perawatan diri, dan menetapkan tujuan yang realistis, individu dapat mulai membebaskan diri dari cengkeraman rasa insecure dan menumbuhkan kehidupan yang lebih positif dan memuaskan.
Daftar Pustaka
Aminah, S. (2020). Good looking; bullying and insecure. osf.io. https://osf.io/preprints/a36rc/
Anggreni, M. A. (2017). Penerapan bermain untuk membangun rasa percaya diri anak usia dini. JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive …. https://jurnal.unipar.ac.id/index.php/JECIE/article/view/25
Rahman, M. M. (2013). Peran Orang Tua Dalam Membangun Kepercayaan Diri Pada Anak Usia Dini. Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam. http://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Edukasia/article/view/759
Triningtyas, D. A. (2016). Studi kasus tentang rasa percaya diri, faktor penyebabnya dan upaya memperbaiki dengan menggunakan konseling individual. Counsellia: Jurnal Bimbingan Dan …. http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JBK/article/view/239
Jihan Insyirah Qatrunnada , Salma Firdaus, Sofika Dwi Karnila, Usup Romli (2022)
Fenomena Insecurity di Kalangan Remaja dan Hubungannya dengan Pemahaman Aqidah Islam. Universitas Pendidikan Indonesia. https://journal.ptiq.ac.id/index.php/iq/article/download/655/272/
Al-Qur’an Surat An-Naml Ayat ke-19. (n.d.). Retrieved from https://www.dream.co.id/quran/an-naml/ayat-19