Rika Rimelda Balkis
rika.rimelda.2301216@students.um.ac.id
Fobia makanan pada anak terjadi karena keterbatasan mereka dalam berkomunikasi. Hal ini menyebabkan mereka kesulitan mengekspresikan apa yang mereka alami. Gejalanya meliputi cemas, takut, pusing, keringat berlebih, mual, sesak nafas, detak jantung meningkat, dan gemetar ketika harus makan makanan tertentu. Anak dengan fobia makanan akan menolak makanan baru dan asing. Namun, orang tua tidak perlu khawatir. Fobia makanan dapat diminimalisir dengan metode “SAPERE” yang diperkenalkan oleh Jacques Puisais, seorang Ahli Penologi dan Filsuf Rasa asal Prancis. Kata Latin “Sapere” berarti mengecap, merasakan, dan menjadi berani. Metode ini didasarkan pada latihan sensorik dan menekankan belajar melalui pengalaman. Berikut 5 metode “SAPERE” untuk mengatasi anak susah makan:
- Ekspresi terhadap Makanan
Metode “Sapere” membantu anak untuk lebih jelas mengekspresikan apa yang mereka rasakan terhadap makanan. Anak-anak belajar hal-hal baru tentang makanan menggunakan indera penciuman, rasa, sentuhan, penglihatan, dan pendengaran. Metode ini menekankan pentingnya mendengarkan ekspresi anak, bukan hanya “enak” atau “tidak enak”.
- Mengenalkan Asal Makanan
Sediakan makanan baru di sekitar anak. Contohnya, potong semangka dan sajikan di dekat anak agar mereka tertarik untuk mencobanya.
- Belanja Bersama ke Supermarket
Ajak anak berbelanja dan libatkan mereka dalam memilih makanan. Biarkan mereka menyarankan buah atau sayur apa yang ingin mereka coba.
- Menyiapkan Makanan Bersama di Dapur
Ajak anak memasak bersama di dapur. Pilihlah menu makanan sehat dari internet atau buku resep masakan.
- Mencontohkan Makan Buah dan Sayur Setiap Hari
Konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran di depan anak dan tunjukkan bahwa Moms menikmatinya.
Metode “SAPERE” membantu anak untuk belajar tentang makanan dan mengatasi fobia mereka. Dengan menerapkan metode ini, Moms dapat membantu anak untuk makan lebih sehat dan bergizi.