Menelusuri Pengaruh Gadget pada Kreativitas dan Imajinasi Anak Usia dini 

HUSNA SABRINA PYA ADYAGARINI husna.sabrina.2301216@students.um.ac.id

Abstrak Di era digital saat ini, penggunaan gadget oleh anak kecil semakin meningkat. Namun masih terdapat perdebatan apakah penggunaan gadget berdampak positif atau negatif terhadap perkembangan kreativitas dan imajinasi anak usia dini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gadget dapat berdampak negatif terhadap kreativitas dan imajinasi anak usia dini. Anak bisa menjadi kecanduan gadget, terlalu banyak menghabiskan waktu  di depan layar, dan kurang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.  Hal ini dapat menghambat perkembangan kreativitas dan imajinasi anak. Namun beberapa penelitian  menunjukkan bahwa penggunaan gadget secara bijak dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak usia dini. Gadget dapat digunakan sebagai alat pembelajaran  interaktif dan mendukung pengembangan kemampuan kreatif anak. Orang tua juga berperan penting dalam memantau penggunaan perangkat anak dan memastikan  penggunaannya tidak mengganggu perkembangan kreativitas dan imajinasi.

Catatan
Warna ⇒ menjelaskan tema utama

Warna ⇒ menjelaskan kondisi yang sekarang

Warna ⇒ menjelaskan ringkasan tulisan yang kita buat

Menjelajahi Dimensi Digital

“Eksplorasi Dimensi” menunjukkan bahwa topik yang  dibahas menyangkut eksplorasi atau penjelajahan berbagai aspek atau perspektif yang berkaitan dengan dimensi fisik dan abstrak di alam. Mengukur Panjang dan Berat berfokus pada topik tertentu untuk dibahas: mengukur panjang dan berat. Fokus pembahasannya adalah pada aspek fisik dan metrologi. “Kehidupan Sehari-hari” menambahkan dimensi praktis dan situasional pada topik tersebut. Menggabungkan topik pengukuran panjang dan berat dengan penerapan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Topik dalam kehidupan sehari-hari ini akan menarik bagi pembaca yang ingin memahami peran konsep pengukuran tersebut dalam aktivitas sehari-hari. Penggunaan kata “eksplorasi” menciptakan rasa ingin tahu dan kegembiraan untuk mengetahui lebih banyak tentang dimensi dan pengukuran, sehingga mengarah pada pemahaman topik yang lebih dalam dan mengajukan lebih banyak pertanyaan. Penambahan “dalam kehidupan sehari-hari” memberikan penekanan yang jelas pada penerapan praktis topik ini. Hal ini membuat pembaca merasa bahwa pembahasan ini relevan langsung dengan aktivitas mereka sehari-hari.

Membuka Imajinasi Anak Usia Dini

Interaktivitas multimedia merupakan salah satu bidang yang mengembangkan keterampilan kreatif siswa menjadi berpikir lebih aktif. Karena interaktivitas multimedia merupakan alat atau sarana yang  membantu siswa berpikir lebih muda dan efisien. Interaktivitas multimedia merupakan pengorganisasian dan bimbingan pendidik untuk menyampaikan pesan dan materi kepada penerima pesan yaitu siswa, agar materi tersebut menyerap dan merangsang kemampuan berpikir kognitif siswa. Penggunaan konten multimedia interaktif untuk pembelajaran juga  memungkinkan peningkatan keterampilan berpikir yang diharapkan. Dari pendapat di atas kita dapat menyimpulkan bahwa penggunaan interaktivitas multimedia dalam pembelajaran sangat penting bagi siswa dalam proses pembelajaran karena melalui penggunaan interaktivitas multimedia dalam pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menarik.

Menelusuri dampak pembelajaran pada kreatif anak usia dini

Berdasarkan diskusi dan temuan penelitian dari berbagai sumber, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi melibatkan tiga unsur: isi, proses, dan produk. Proses pembelajaran yang dibedakan meliputi observasi dan pengenalan, seleksi, kolaborasi dan diskusi, pemberian tantangan yang sesuai, pengakuan dan penghargaan, serta fleksibilitas. Selain itu, struktur lingkungan permainan juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap proses pembelajaran yang berbeda. Jika diterapkan secara optimal, pembelajaran yang terdiferensiasi dapat meningkatkan kreativitas anak dalam berbagai aspek perkembangan.

Evaluasi Praktek Pendidikan Pada Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini yang sesuai dengan perkembangan anak sangatlah penting, karena pendidikan yang tidak tepat akan berdampak buruk bagi perkembangan anak selanjutnya.Oleh karena itu, penyelidikan berikut dilakukan : 

  • Baik buruknya praktik pendidikan  pada pendidikan anak usia dini di beberapa taman kanak-kanak dikaji dari sudut pandang teori praktik sesuai perkembangan.
  • Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru di beberapa TK.
  • Karakteristik anak usia dini dan implikasinya terhadap pembelajaran di TK bebeapa. 

Menelusuri dampak pembelajaran pada imajinatif anak usia dini

Berdasarkan analisis aspek kognitif, anak usia 5 sampai 6 tahun dapat menggunakan metode yang berbeda-beda, antara lain metode bercerita,  kegiatan menyampaikan pesan dan informasi secara lisan atau tertulis, agar belajar lebih efektif, menciptakan suasana belajar, dan belajar  lebih efektif, menarik. Membantu anak mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Ada berbagai macam cerita yang berkaitan dengan boneka tangan. Bercerita dengan menggunakan boneka tangan dapat mengembangkan imajinasi, imajinasi, dan kecerdasan anak.

Pengaruh Gadget terhadap Psikomotorik dan Kognitif Anak Usia Dini

Sebagian besar anak kecil di TK Sabir Ibad mempunyai intensitas penggunaan gawai yang tinggi, dengan proporsi 16 anak  (53,4%). Diukur berdasarkan kategori psikomotorik, kami menemukan bahwa sebagian besar anak prasekolah memiliki keterampilan psikomotorik, dengan kategori “tidak bisa” terdapat pada 19 anak dengan persentase 63,3%. Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan gawai dengan keterampilan psikomotorik anak prasekolah. Oleh karena itu, H1 diterima dan p-value H0 sebesar 0,012 <. Ditolak 0,05. Kebanyakan anak yang menggunakan gawai dengan sangat intensif cenderung memiliki keterampilan psikomotorik, termasuk mereka yang  tidak mampu melakukannya. Kedekatan hubungan antara intensitas penggunaan gawai dengan kinerja psikomotorik pada anak usia dini kini berada pada kategori sedang.

Pengaruh Lama Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Sosial

Salah satu perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan  adalah proses pembelajaran online. Dalam proses pembelajaran daring, gadget digunakan sebagai media pembelajaran dalam melaksanakan proses pembelajaran daring. Pengenalan pembelajaran (daring) merupakan inisiatif sekolah untuk memungkinkan pembelajaran  lebih bermakna sejalan dengan perkembangan saat ini. Perkembangan seorang anak ditentukan oleh anggota keluarganya. Ketika anggota keluarga disiplin dalam menggunakan gawai, maka anak pun akan terbiasa disiplin. Sebaliknya, jika  keluarga tidak mampu mendidik anaknya, maka anak akan meniru segala sesuatu yang dilakukan orang tuanya. Oleh karena itu, dalam hal ini akan menimbulkan sikap buruk pada anak. Peran orang tua terhadap anak mereka adalah membantu mereka meningkatkan kepercayaan diri, membuat  pilihan yang berbeda, dan mencapai kesuksesan melalui pilihan yang mereka buat sendiri.

Abdulatif, S., & Lestari, T. (2021). Pengaruh gadget terhadap perkembangan sosial anak di masa pandemi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 1490-1494.

Daftar Pustaka

Sakinah, A. A., Santoso, G., Syariuddin, A., & Christi, S. L. (2024). Menjelajahi Dimensi: Pengukuran Panjang dan Berat dalam Kehidupan Sehari-hari Versi Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Transformatif, 3(1), 19-27.

Hulu, V. T., Evimalinda, R., Bunga, F. A., & Saleleubaja, S. (2024). Membuka Imajinasi: Dampak Interaktivitas Multimedia terhadap Pemikiran Kreatif Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(2), 184-198.

Handayani, A., & Rahmawati, D. (2023). 

Utsman, H. (2016). Evaluasi Praktek Pendidikan Anak Usia Dini ditinjau dari Teori Developmentally Appropriate Practice. Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah, 1(1).

Izzati, L.& Yulsyofriend, Y.  (2020).Dampak mendongeng menggunakan boneka tangan terhadap perkembangan kognitif anak usia dini.Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(1), 472-481.

Maulusi, I. S., & Rahagia, R. (2022). Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Psikomotorik Anak Usia Dini (3-5) Tahun. Indonesian Journal of Professional Nursing, 3(2), 93-103.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *